Akhir Petrodollar?


511

Akhir Petrodollar?

Oleh: Ndaru Anugerah

Apa yang membuat dollar AS begitu berkuasa di dunia?

Jawabannya: karena adanya sistem petrodollar, yang berlaku kurleb 4 dekade terakhir. Pada tataran teknis, sistem keuangan global dijalankan dengan sistem petrodollar, meskipun mata uang dollar TIDAK dicadangkan dalam emas alias fiat currency.

Ini telah berlaku di tahun 1974, dimana Saudi akan menyokong aturan yang disodorkan oleh pemerintahan Nixon, dengan satu syarat bahwa pemerintah AS bakal menjamin keamanan untuk kerajaan Saudi, utamanya dari ancaman Iran dan juga kudeta. (https://www.thebalance.com/what-is-a-petrodollar-3306358)

Tentang ini saya pernah bahas beberapa tahun yang lalu. (baca disini, disini dan disini)

Gampangnya begini: produsen minyak akan menjual produk mereka ke AS (dan juga negara-negara lainnya) untuk ditukar dengan dollar. Jadi nggak boleh ada mata uang lain yang digunakan selain dollar dalam transaksi minyak dunia.

Berikutnya, aturan ini merembet ke semua lini bisnis global, dimana mata uang dollar-lah yang digunakan sebagai rujukan.

Dengan aturan ini, menjadi wajar jika dollar AS digunakan sebagai mata uang cadangan dunia, yang berimbas pada menguatnya posisi AS sebagai negara adidaya finansial dunia yang nggak terkalahkan.

Namun, layaknya roda yang terus berputar, nampaknya hari-hari kejayaan petrodollar kini mulai mendekati senjakalanya.

Maksudnya gimana?

Arab Saudi tengah mengadakan pembicaraan aktif dengan China, dimana ke depannya alat transaksi pembayaran yang digunakan dalam menjual minyak ke Tiongkok, akan memakai Yuan dan tidak lagi dollar. (https://www.wsj.com/articles/saudi-arabia-considers-accepting-yuan-instead-of-dollars-for-chinese-oil-sales-11647351541)

Memang nggak semuanya, tapi ini bisa jadi awal dari skenario yang lebih intensif.

Apa implikasi dari kebijakan ini jika diterapkan?

Dominasi dollar pada pasar minyak global bakalan rontok. Dan jika ini terjadi, maka sistem keuangan AS yang selama ini ditunjang oleh sistem petrodollar tersebut, bakal kena imbasnya.

Jika dulu AS bisa mencetak uang sebanyak-banyaknya tanpa perlu cadangan emas, maka ke depan apabila sistem petroyuan berlaku, aksi patgulipat itu nggak bisa lagi dilakukan.

Sebaliknya, China yang setidaknya membeli minyak Saudi dengan porsi lebih dari 25% barang dagangannya, dengan pemberlakukan sistem petroyuan tersebut, posisi tawar China di dunia, jelas makin melejit.

Apa yang mendasari perubahan ini?

“Dinamika telah berubah secara dramatis. Hubungan AS dan Saudi telah berubah, karena China selaku importir minyak Saudi, telah menawarkan banyak insentif yang menguntungkan bagi kerajaan,” ungkap seorang pejabat di Saudi.

Bisa disimpulkan, Saudi merasa bahwa AS telah meninggalkan mereka. Ibarat pacaran, kalo sang pacar ninggalin kekasihnya, wajar nggak jika sang kekasih mencari tambatan hati yang lain?

Tentang ini saya pernah prediksi sebelumnya. (baca disini, disini dan disini)

Aliasnya, di bawah pemerintahan Biden, Saudi merasa ditinggal, bahkan diacuhkan.

Sementara itu, China justru membantu Saudi dalam mengembangkan rudal balistiknya dalam mendukung sistem keamanan negara (https://www.youtube.com/watch?v=JeRuWXjjNZU) selain kasih sokongan keuangan buat Saudi untuk membangun ibukota baru mereka, Neom. (https://www.arabnews.com/node/1831221/saudi-arabia)

Gimana Saudi nggak klepek-klepek?

Apakah ini akhir dari petrodollar, Rudolfo?

Salam Demokrasi!!


4 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Mohon maaf Kak, saya baru ikut baca tulisan tulisan Kakak 1-2 tahun ini, belum saya baca semua,
    Banyak prediksi dan analisa Kakak, berdasarkan data, betul terjadi, dan ke depannya 2024 bisa jadi yg terpilih Amin, soalnya saat ini saja kubu presiden dan partainya terpecah 2,
    Yang saya mau tanyakan, barangkali Kakak, punya data dan analisa Kakak, kalau perang Israel Palestina, yang menang Palestina, Israel kalah, apakah itu bisa membuat nilai mata uang Dollar jatuh Kak? Nilai mata uang Yuan naik, terima kasih banyak

    1. perang itu dirancang untuk 3 kemungkinan:
      1. mewujudkan terbentuknya Oded Yinon Plan alias kekaisaran israel raya.
      2. mengamankan program energi bagi israel.
      3. memuluskan jalan bagi program The Great Reset.

      tentang ini saya pernah bahas:
      https://ndaruanugerah.com/sekali-lagi-tentang-oded-yinon/
      https://ndaruanugerah.com/settingan-ala-sinetron/
      https://ndaruanugerah.com/menyoal-konflik-di-tanah-suci-bagian-2/
      https://ndaruanugerah.com/rencana-besar-elite-global-bagian-2/

      jadi nggak ada kemungkinan palestina menang konflik atas israel. dan nggak ada juga skenario ini bakal membuat dollar anjlok. itu lain lagi skenario-nya.

      satu lagi tentang pilpres, analisa saya 3 tahun tetap sama, AB akan melaju dengan skenario drama yang dimainkan saat ini.

      semoga anda paham duduk masalahnya.

error: Content is protected !!