Bank Abrakadabra


511

Bank Abrakadabra

Oleh: Ndaru Anugerah – 04042024

Apa sistem perbankan paling berkuasa di dunia?

Jawabannya: The Fed.

Adalah Presiden Woodrow Wilson yang menandatangani Undang-Undang tentang Federal Reserve Bank, pada 23 Desember 1913 silam, tanpa ada gonjang-ganjing penolakan sama sekali.

Gimana mau gonjang-ganjing, lha wong anggota Kongres sedang menjalani masa reses dan menyambut liburan natal saat UU tersebut diteken, tidak punya hak untuk protes? (https://www.federalreservehistory.org/essays/federal-reserve-act-signed)

Mungkin ada baiknya anda membaca buku karya G. Edward Griffin ‘The Creature from Jekyll Island’ sebagai referensi anda, agar tahu bagaimana para gerombolan siberat sengaja mendesain moment penandatanganan UU Federal Reserve Bank oleh Presiden Wilson. (https://archive.org/details/TheCreatureFromJekyllIslandByG.EdwardGriffin)

Griffin mengatakan bahwa The Fed didirikan lewat sebuah konspirasi rahasia yang dilakukan oleh para bankir yang yang bekerjasama dengan pejabat pemerintahan untuk mengambil alih ekonomi, keuangan dan mata uang nasional AS, untuk kemudian mengobarkan perang secara global.

Konspirasi rahasia yang dimaksud adalah pertemuan tertutup yang dilakukan di Jekyll Island oleh John D. Rockefeller Jr, dengan mengundang pentolan-pentolan Wall Street (JP Morgan, Benjamin Strong, Paul Warburg) yang selama ini menjadi mitra kerjanya.

Menariknya, rekanan Paul Warburg di Juhn, Loeb & Co, Jakob Shiff (yang menjadi otak dibalik berdirinya The Fed), adalah tokoh yang mendanai perang Jepang melawan Tsar Rusia.

Nggak hanya itu, Shiff jkuga mendanai seorang pengasingan Rusia yang tinggal di Brooklyn yang bernama Lev Davidovich Bronstein yang dikenal sebagai Leon Trotsky, yang menggulingkan Tsar Rusia lewat Revolusi Bolshevik di tahun 1917. (https://rielpolitik.com/2020/01/26/hidden-history-who-financed-bolshevik-revolution/)

Proses berdirinya The Fed, sarat dengan rekayasa, dimana peristiwa panik 1907 menjadi cikal bakal berdirinya lembaga keuangan swasta tersebut. Tentang ini saya pernah membahasnya 4 tahun yang lalu. (baca disini)

Secara umum, The Fed adalah sistem yang memegang kendali penuh atas Dollar AS. Jadi namanya The Federal Reserve System dan bukan The Federak Reserve Bank, karena lembaga ini hadir bukan untuk melayani kepentingan rakyat AS melainkan kepentingan bankir swasta yang memiliki jenis saham khusus pada lembaga keuangan tersebut.

Dengan kepemilikan swasta, menjadi wajar jika The Fed nggak bertanggungjawab kepada pemerintahan AS ataupun cabang pemerintahan manapun. Meskipun ada embel-embel kata ‘federal’, bukan berarti lembaga ini adalah bagian dari pemerintahan AS. Nggak ada ceritanya pemerintahan AS melakukan check and balances pada The Fed.

Sebaliknya, The Fed punya kewenangan mutlak dalam mencetak uang yang dibutuhkan oleh para bankir besar agar tatanan dunia bisa berjalan sesuai dengan yang mereka inginkan.

Hal ini mencakup pelonggaran kuantitatif bernilai triliunan dollar untuk menjaga Goldman Sachs, Bank of America, CityCorp, hingga JP Morgan Chase tetap dalam keadaan ‘sehat’. Selain itu lembaga ini juga mendanai operasi rahasia dan teror untuk menggulingkan pemerintahan yang nggak sejalan dengan garis kebijakan Washington.

Dengan kata lain, The Fed bukanlah otoritas perbankan yang seharusnya mempromosikan kebutuhan kredit perekonomian riil demi kepentingan rakyat, melainkan mendukung kebutuhan finansial sistem perang global, operasi rahasia, drug trafficking hingga bankir global.

Satu hal lagi, bahwa The Fed tidaklah mempunyai cadangan emas dalam mencetak dollar sebagai bagian neracanya. Nggak ada itu. Setiap dollar yang dicetak, hanya modal dengkul saja sifatnya, sesuai dengan keperluan kartel sang Ndoro besar. (https://www.federalreserve.gov/faqs/does-the-federal-reserve-own-or-hold-gold.htm)

Nggak percaya?

Berbicara kepada publik dalam satu sesi wawancara dengan jurnalis AS, Jim Lehrer, mantan Ketua The Fed, Alan Greenspan menyatakan dengan gamblang, “Federal Reserve adalah lembaga independen. Jadi nggak ada lembaga pemerintah yang dapat mengesampingkan tindakan yang kita ambil.”

Greenspan menambahkan, “Baik Kongres maupun pemerintah, nggak bisa memaksa kami melakukan sesuatu. Kami melakukan hal-hal yang kami anggap pantas.” (http://www.pbs.org/newshour/bb/business/july-dec07/greenspan_09-18.html)

Bisa dikatakan bahwa sistem yang dijalankan The Fed, merupakan cikal bakal berdirinya negara adidaya yang bernama AS. Tanpa adanya sokongan the Fed, maka status negara adidaya yang mengusung konsep unipolar, bakal otomatis rontok.

Saat pemerintah AS perlu membeli minyak, obat-obatan, menggelar perang atau apapun untuk kepentingan mereka, mereka tinggal meminta kepada The Fed untuk mencetak dollar sesuai kebutuhan. Ini menjadikan AS sebagai kekuatan dunia, karena ada sistem yang menyokongnya.

Silakan anda baca ulasan saya tentang petro-dollar. (baca disini, disini, dan disini)

Dengan adanya sistem ini, maka Dollar AS akan jadi alat transaksi perdagangan yang dipakai oleh banyak negara. Jika ada negara yang menentang sistem ini, maka akan digulingkan.

Ambil contoh sederhana saat Saddam Hussein di Irak memutuskan untuk menggelar proyek perdagangan minyak dengan menggunakan Euro di tahun 2002 silam, dia dengan cepat ‘dikunjungi’ cabang militer The Fed pada setahun kemudian yang menyebabkan dirinya lengser. (https://www.irishtimes.com/business/euro-takes-heart-as-iraq-turns-from-the-dollar-1.1113062)

Untuk menjustifikasi tindakan agresi militer tersebut, maka dikaranglah narasi bahwa Saddam tengah mengembangkan Weapons of Mass Destruction alias senjata pemusnah massal yang belakangan nggak pernah terbukti. (https://www.theguardian.com/world/2004/oct/07/usa.iraq1)

Atau Muammar Kaddafi yang di tahun 2011 silam hendak meluncurkan program perdagangan minyak di Libya dan Afrika Utara dengan menggunakan mata uang baru, dinar emas. (https://theecologist.org/2016/mar/14/why-qaddafi-had-go-african-gold-oil-and-challenge-monetary-imperialism)

Nggak pakai lama, Kaddafi langsung dapat sambutan hangat dari seorang Barack Obama yang kemudian menjungkal posisinya sebagai orang nomor satu di Libya. (https://www.theguardian.com/world/2011/oct/20/obama-hails-death-gaddafi)

Atau rencana seorang John F. Kennedy yang mengeluarkan Perintah Eksekutif No.1110 pada 4 Juni 1963, yang memberikan perintah kepada Departemen Keuangan AS untuk mencetak uang publik sebesar USD 4,3 miliar tanpa melalui The Fed. (https://prepareforchange.net/2019/01/29/president-kennedy-the-fed-and-executive-order-11110/)

Nggak pakai lama, sebab 5 bulan kemudian JFK mengalami nasib tragis saat kunjungan di Dallas, tewas karena mendapatkan timah panas.

Anda mulai bisa melihat pola yang sama, bukan?

Apakah sistem yang dijalankan The Fed menguntungkan rakyat AS?

Asal tahu saja, setiap kali pemerintah AS memutuskan untuk mengedarkan uang, mereka meminta The Fed untuk mencetaknya untuk diberikan kepada Departemen Keuangan. Sebagai imbalannya, The Fed akan mendapatkan Surat Utang dan Obligasi AS dengan bunga yang menawan dari pemerintah AS.

Pada akhirnya, Surat Utang dan Obligasi berbunga tersebut harus dibayar oleh segenap warga AS melalui pajak yang dibebankan negara kepada mereka.

So, kurang enak apalagi? Cetak uang modal dengkul, tapi bisa dapat ‘cuan’ dalam jumlah banyak.

Terserah anda terima atau nggak, tapi The Fed adalah lembaga ‘perbankan’ yang paling digdaya di dunia, setidaknya hingga saat ini.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!