Buku Primbon (*Bagian 1)


519

Buku Primbon (*Bagian 1)

Oleh: Ndaru Anugerah – 30052024

Apakah yang dilakukan orang Jawa jama baheula saat mendapati masalah?

Mereka akan buka buku yang bernama primbon. Disana terdapat kunci untuk memecahkan masalah yang mereka temui dalam hidup.

Secara definitif, primbon adalah kitab warisan para leluhur yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta. Dapat dikatakan bahwa primbon merupakan pedoman dalam menentukan sikap dan tindakan dalam menjalani kehidupan, utamanya di saat-saat sulit.

Uniknya, primbon nggak hanya dimiliki oleh orang Jawa. Badan keuangan milik sang Ndoro besar sekelas The Federal Reserve alias The Fed juga memiliki primbon yang diberinama: Doomsday Book alias Buku Kiamat.

Alkisah, di tahun 2011 silam, para pemegang saham raksasa asuransi American International Group (AIG) tengah mengajukan gugatan class action senilai USD 40 miliar terhadap pemerintah AS. Gugatan dilayangkan terkait dana talangan (bailout) kontroversial terhadap AIG selama krisis keuangan global di tahun 2008, buntut ambruknya Lehman Brothers.

Para penggugat mengetahui adanya dana talangan yang diberikan The Fed New York kepada perusahaan AIG, saat persidangan berlangsung. Mekanisme ini diatur dalam buku primbon The Fed yang belakangan diberi nama The Doomsday Book. (https://www.nytimes.com/2014/10/15/business/economy/fed-is-silent-on-doomsday-book-its-blueprint-for-fighting-aig-crisis.html)

Secara teknis, buku primbon itu berisi berbagai pendapat hukum dan memorandum yang digunakan The Fed untuk menentukan kekuatan apa yang dimilikinya dalam memanipulasi sistem keuangan, utamanya saat terjadi krisis yang bersifat sistemik alias berskala besar.

Bukankah krisis keuangan global di tahun 2008 bersifat sistemik dan mempengaruhi keuangan global saat itu? (baca disini)

Nah, dalam persidangan tersebut, para penggugat meminta agar hakim memperbolehkan mereka melihat buku primbon tersebut. Tentu saja permohonan tersebut ditolak mentah-mentah oleh kuasa hukum The Fed.

“The Fed New York menjaga kerahasiaan (buku tersebut), karena isinya merupakan dokumen dengan nilai sensitivitas internal,” begitu kurleb-nya. Sehingga upaya melongok isi buku primbon The Fed, menjadi kandas dengan sendirinya, selama bertahun-tahun hingga sekarang. (https://www.wsj.com/articles/BL-REB-28262)

Sebenarnya, apa isi buku primbon tersebut?

Kenapa The Fed sangat merahasiakannya sehingga nggak boleh diketahui publik?

Kalo anda penasaran, maka saya kasih bocorannya tentang buku tersebut. Ini saya kasih link agar anda bisa mendapatkannya secara gratis. Kurang baik apa saya? (https://www.wsj.com/public/resources/documents/DoomsdayBook.pdf)

Setelah melihat isi buku primbon tersebut, maka The Doomsday Book merupakan dokumen internal yang digunakan untuk memandu tindakan yang diambil The Fed saat mengalami kondisi darurat. Ya, sesuai definisi yang saya ungkap sebelumnya, yang fungsinya mirip-mirip primbon.

Jadi ini bukan buku secara harafiah, karena isinya merupakan kumpulan dokumen, opini hukum dan memorandum yang telah disusun The Fed. Kelak, buku primbon ini bisa berguna bagi para pengacara The Fed untuk membantu klien mereka dalam menangani manajemen krisis.

Namanya primbon, itu bukanlah pedoman baku dalam menangani krisis, melainkan hanya pedoman yang dapat dimodifikasi sesuai keadaan. Nggak nyambung juga kan, kalo masalahnya terkait kebijakan X, lalu dicopas untuk menangani kebijakan Y?

Satu yang perlu anda catat, bahwa yang namanya produk The Fed, maka The Doomsday Book juga nggak tunduk pada UU Kebebasan Informasi yang ada di AS sana. Jadi, saat publik meminta agar buku primbon tersebut diungkap dengan dalih Freedom of Information Act, jadi batal demi hukum.

Kok bisa?

Anda harus tahu bahwa posisi The Fed ‘di atas’ pemerintahan AS itu sendiri. Masuk akal jika produk sekelas UU bisa ‘dikangkangi’ alias nggak dianggap sama The Fed. (https://www.newyorkfed.org/aboutthefed/freedom-of-information-requests.html)

Apakah The Fed bagian dari pemerintah AS?

Tentu bukan, karena privately owned.

Apakah posisi The Fed bisa dipretelin sama aparat negara yang ada di AS?

Ini pertanyaan retorik.

Mana yang lebih kuasa, The Fed atau pemerintahan AS?

Silakan jawab sesuai dengan isi kantong anda.

Lantas, apa isi buku primbon tersebut?

Secara umum, yang ada saat ini atau yang anda barusan unduh, bukanlah isi lengkap dari buku tersebut. Ini hanya pengantar-nya saja dan bukan kumpulan dokumen lengkapnya.

Namun anda jangan berkecil hati. Ada beberapa petunjuk yang bisa dijadikan gambaran besar tentang isi primbon itu.

Misalkan pada primbon anda bisa dapatkan pengakuan jujur dari The Fed, bahwa lembaga keuangan swasta tersebut memiliki kekuasaan yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan secara umum. Pemberian dana talangan (bailouts) kepada pihak ‘tertentu’ tanpa bisa diusik publik adalah salah satunya.

Makanya saat The Fed menggelontorkan dana talangan dalam jumlah jumbo kepada AIG (yang nggak lain adalah kartel sang Ndoro besar), pengadilan nggak bisa berkutik ketika The Fed nggak mau ungkap apa alasan penggelontoran dana tersebut. (https://harvardlawreview.org/print/vol-129/starr-international-co-v-united-states/)

“Duit-duit gua yang cetak, kenapa lu jadi kepo mau dikasih ke siapa?” begitu kurleb-nya.

Mau tahu apa isi lain dari primbon The Fed?

Pada bagian kedua kita akan membahasnya.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!