Panic 1907: The FED


512

Panic 1907: The FED

Oleh: Ndaru Anugerah

Apa fungsi dari bank Sentral? Banyak tentunya. Salah satunya adalah hak monopoli dalam mencetak uang di suatu negara.

Di tahun 1791, AS memiliki bank sentral pertamanya yang diberi nama The First Bank of US yang terletak di Philadelphia. Bank ini milik swasta dan bukan milik negara.

Kenapa haknya diberikan ke swasta? Karena negara nggak punya cukup cadangan emas untuk mencetak uangnya, dan pihak swasta menawarkan diri kala itu.

Demi menghindari hak monopoli berkepanjangan, konsesi tersebut hanya diberikan selama 20 tahun. Praktis di tahun 1811 The First Bank of US dibubarkan karena konsesinya expired.

Setelah 4 tahun tanpa bank sentral, kemudian dibentuk lagi bank sentral swasta kedua di tahun 1815. Namanya The Second Bank of US, dengan masa konsesi juga 20 tahun.

Cuma sebelum masa konsesinya berakhir di tahun 1835, Presiden Andrew Jackson saat itu, keburu membubarkan bank partikelir tersebut akibat percekcokan dengan Nicholas Biddle selaku direktur bank, tepat di bulan September 1833.

Terus kedua bank sentral tersebut siapa yang punya? Kedua bank sentral swasta AS tersebut dimiliki oleh pihak yang sama, yaitu klan Rothschild.

Selama periode 1835 – 1913, AS sempat nggak punya bank sentral.

Terus siapa yang cetak uang? Ya terpaksa di handle pemerintah dan uangnya diberi nama US Notes.

Timbul pertanyaan dari klan Rothschild, gimana caranya agar bisa dibuat bank sentral kembali, dimana mereka-lah yang kelak didaulat untuk memegang konsesinya?

Agar ide bank sentral bisa ada, harus ada krisis keuangan dimana negara dibuat seolah-olah nggak mampu menanggulanginya. Sehingga nggak ada lain, kecuali dibentuk bank sentral.

Inilah yang belakangan mendasari rencana panik di tahun 1907.

Adalah Jacob Schiff yang didaulat selaku whistleblower-nya. Dalam pidatonya di depan Kongres pada tahun 1907, dia berkata: “Kalo AS nggak punya bank sentral, ekonomi negara bakal kolaps.”

Intinya, Schiff menyerukan pentingnya bank sentral sebagai regulator dan stabilisator keuangan negara.

Nggak cukup sampai disini, giliran John Pierpont Morgan yang kemudian buat isu panik. Rumornya ada dua bank yang nggak punya likuiditas yang cukup dan terancam bankrut. Kedua bank tersebut adalah Knickbocker Bank dan Trust Co., yang nggak lain adalah kompetitor JP Morgan dibidang perbankan.

Akibatnya gampang ditebak. Nasabahnya langsung panik dan menarik uang secara besar-besaran dari kedua bank tersebut. Walhasil saham mereka langsung melorot 50% di pasar saham, memicu penurunan produksi 11%, kenaikan impor 26% dan menambah angka pengangguran 3-8%.

Ini bisa terjadi, karena klan Rothschild punya media mainstream (semisal Brooklyn Daily Eagle, Oakland Tribune, Decatur Evening Herald, dll) untuk memainkan skenario yang telah dirancang sempurna. Kalo kemudian publik jadi panik, ya wajar saja.

Di tengah situasi kalut, kembali JP Morgan datang bak dewa penyelamat dengan menggelontorkan uang dalam bentuk emas yang konon didatangkan dari Eropa sebanyak USD 100 juta.

“Ini dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan AS dari krisis keuangan berkepanjangan.”

Tambah yakin lagi saat Baron Alfred Rothschild yang ada di London, kemudian memberikan selamat atas upaya heroik JP Morgan tersebut dalam menyelamatkan kondisi keuangan negara.

Ini sekali lagi dimainkan dengan sempurna oleh media mainstream.

Singkat cerita publik mulai percaya, bahwa AS membutuhkan bank sentral agar peristiwa serupa nggak berulang lagi di masa depan.

Demi memuluskan rencananya, maka di tahun 1910 diadakan pertemuan rahasia untuk menggodok konsep pembentukkan bank sentral tersebut yang kelak diajukan ke Kongres dalam bentuk UU.

Pertemuan dilangsungkan di sebuah pulau terpencil di lepas pantai Georgia oleh bankir klan Rothschild, yang bernama Jekyll Island Club.

Lantas bagaimana teknisnya agar UU bisa disahkan dengan mudah?

Perlu sosok presiden yang akan menandatangani UU tersebut, sesuai arahan klan Rothschild.

Setelah cari-cari, nemu satu nama, Woodrow Wilson namanya, yang akan diusung oleh partai baru, partai Banteng Moose. Kelak Woodrow yang terpilih menjadi presiden AS, akan punya hutang budi pada klan Rothschild. “Kan sudah didukung, ya pasti dukungan tersebut nggak gratis, dong.”

Butuh bertahun-tahun untuk menggodok skenario tersebut di Jekyll Island.

Saat waktunya tepat, Federal Reserve Act kemudian diluncurkan di Kongres tepat pada 22 Desember 1913 alias 3 hari sebelum libur natal tiba, guna pemungutan suara.

Lha siapa yang hadir?

Singkat cerita, tanpa melalui mekanisme voting, UU Federal Reserve tersebut langsung disahkan oleh presiden Wilson Woodrow, pada keesokkan harinya.

Rencana sempurna yang berhasil dieksekusi dengan sukses.

Apakah ini konspirasi? Tentu tidak, kan memang ada catatan sejarahnya.

Setidaknya Robert Owen yang kemudian bersaksi di depan Kongres pada 1919, bahwa industri perbankan sengaja berkonspirasi untuk menciptakan kepanikan yang berakhir pada pembentukkan Federal Reserve alias The Fed.

Tentu saja yang diuntungkan adalah klan Rothschild.

Bagaimana dengan presiden Wilson Woodrow?

Beberapa tahun kemudian dia menulis: “Aku adalah orang yang paling tidak bahagia karena tanpa sadar telah menghancurkan negara saya tercinta, dengan menyerahkan kepada segelintir orang untuk mengontrolnya.”

Praktis sejak saat itu, Federal Reserve Act mengalihkan kendali atas mata uang AS dan juga ekonomi negara dengan berkiblat ke sistem perbankan yang diusung klan Rothschild. Suatu tindakan yang diakui Woodrow sebagai pengkhiatan bagi bangsanya sendiri.

Dengan kata lain, tiap dollar yang dicetak oleh The Fed merupakan hutang pemerintah AS pada bank sentral tersebut, berikut bunganya. Siapa yang akan membayar? Tentu saja segenap rakyat AS dengan cara membayar pajak.

Bagaimana dengan panik COVID-19 yang terjadi saaat ini?

“Ya sama saja pelakunya. DLDL. Cuma alur cerita sinetron-nya agak dimodif sedikit.”

 

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)

 

 

 

 

 

 


One Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Mas ulas jg dong apakah jfk mati dibunuh krn sdh minta tlg bung karno dan china utk meminjamkan emasnya shg as bs mencetak duitnya sdr tdk bergantung kpd the fed?

error: Content is protected !!