Welcome Robo


505

Welcome Robo

Oleh: Ndaru Anugerah

Apa esensi the Fourth Industrial Revolution?

Menggantikan tenaga kerja manusia dengan mesin dan ini akan berlaku pada hampir semua pekerjaan yang ada di dunia. Itu point pentingnya. Dengan kata lain, manusia akan dijajah oleh teknologi digital berbasis AI. (baca disini)

Saya pernah katakan bahwa seiring plandemi berlangsung, semua infrastruktur teknologi digital akan dikebut (utamanya 5G), karena ada tengat waktu 2030 sebagai deadline-nya.

Kalo anda mau tahu seperti apa dunia ke depannya, yang paling gampang lihatlah KFC.

Belum lama ini gerai makanan cepat saji itu meluncurkan konsep restauran masa depan, di mana otomatisasi mendominasi etalase, sehingga nggak ada interaksi antara pelanggan dan karyawannya. (https://www.wfla.com/news/international/kfc-opens-automated-no-contact-store/)

Alasan guna menghindari kontak antar manusia (biar nggak kena Kopit), mungkin alasan yang paling logis untuk dilontarkan.

KFC bukan satu-satunya yang menjalankan otomatisasi pada usahanya, sebab selama plandemi robot desinfektan mulai diperkenalkan pada ruang publik, mulai dari bandara, rumkit, hingga supermarket. (https://www.zerohedge.com/markets/concept-bar-completely-changing-how-automation-crushing-servers-labor-market-hopes)

Memangnya berapa tingkat pertumbuhan otomatisasi saat plandemi berlangsung?

Menurut catatan International Federal of Robotics, pengeluaran untuk robot guna layanan profesional telah meningkat sebanyak 12% pada 2020 silam. (https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-11-06/rise-of-the-robots-speeds-up-in-pandemic-with-u-s-labor-scarce)

Dimata employer, penggunaan robot jelas menguntungkan. Setidaknya mereka nggak perlu keluar uang bulanan buat bayar gaji karyawan.

Udah gitu, robot nggak pernah komplain soal naik gaji, protes minta jatah cuti hingga tuntutan kanan-kiri lainnya, yang tentu saja membuat sang Boss pusing 7 keliling.

Singkatnya, ide mengotomatisasi pekerjaan adalah ide yang brilian bagi para pemberi kerja, baik dari segi sosial, produktivitas apalagi sisi ekonomi.

“Jika ini terus berlanjut, maka permintaan TK akan melambat sehingga banyak pekerja kasar akan kehilangan kesempatan untuk bekerja,” ungkap Prof. Daron Acemoglu dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menanggapi isu otomatisasi di depan Senat AS. (https://time.com/6114724/pandemic-robotos/)

“Seharusnya perusahaan dapat mengembangkan teknologi yang dapat melengkapi pekerja dan ini bukan arah yang sedang dituju oleh teknologi saat ini,” tambah Prof. Acemoglu.

Peringatan yang dikeluarkan Prof. Acemoglu bukan kaleng-kaleng, mengingat 4IR memang punya muara untuk menggantikan manusia dengan robot sebagai perangkat digital.

Mungkin anda bisa berkilah bahwa hanya pekerja kasar saja yang akan digantikan oleh otomatisasi.

Saya beritahu: “Pertama-tama memang itu yang akan terjadi, seolah-olah pekerjaan manusia terbantu dengan kehadiran robot. Namun perlahan, SEMUA pekerjaan akan digantikan oleh robot, karena memang itulah yang akan dituju oleh sang Ndoro besar.” (baca disini)

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!