Anti Tesis Sang Ndoro?


515

Anti Tesis Sang Ndoro?

Oleh: Ndaru Anugerah

“Bang, Putin sebenarnya menentang atau justru bagian dari kartel sang Ndoro besar?” tanya seorang netizen.

Pertanyaan ini banyak ditanyakan ke saya, belakangan ini. Utamanya saat krisis yang dipaksakan terjadi di Ukraina sana.

Jawaban atas pertanyaan tersebut sebenarnya sudah saya berikan. Saya tegaskan sekali lagi, ‘invasi’ Rusia ke Ukraina justru mempercepat agenda sang Ndoro besar yang saat ini tengah menggelar resetting besarnya. (baca disini dan disini)

Apakah seorang Putin begitu naif-nya sehingga tidak mengetahui bahwa aksinya di Ukraina justru memperceoat proses resetting yang sedang dilakukan?

Jadi, mengenai pertanyaan itu, saya sudah kasih jawabannya.

Tapi okelah, biar anda bertambah wawasannya, saya akan berikan contoh lain atas pertanyaan di atas.

Anda kenal sosok Sergey Sobyanin? Kalo anda belum kenal, dia adalah Walikota Moskow saat ini. (https://www.mos.ru/en/mayor/biography/)

Pada Februari 2020 silam, Sobyanin menyatakan kepada publik Moskow bahwa tingkat kepatuhan terhadap karantina Kopit yang dilakukan di ibukota Rusia tersebut, akan dipantau menggunakan sistem pengenalan wajah alias face recognition.

Tindakan ini diambil setelah kebijakan lockdown diterapkan di Moskow. Untuk mengetahui mana warga yang patuh atau nggak, sistem kontrol digital yang akhirnya diterapkan. (https://www.dailymail.co.uk/news/article-8166833/Moscow-enters-lockdown-stop-spread-coronavirus.html)

Pada tataran teknis, apa yang dilakukan di Moskow, nggak lain adalah digital control manusia yang ‘kebetulan’ juga menjadi program besar sang Ndoro. (baca disini dan disini)

Program berbasis kepatuhan tersebut akhirnya menuai sukses di Moskow.

Walhasil, Departemen Teknologi Informasi Moskow berencana membuat pusat penyimpanan data terpadu yang menggunakan sistem face recognition di ibukota Rusia. Guna menyukseskan agenda ini, CCTV dipasang di hampir tiap sudut di ibukota untuk memantau pergerakkan warga.

Alasan utamanya?

Macam-macam, mulai dari mengantisipasi ancaman bahaya terorisme hingga mencegah mobilisasi warga yang kelak akan menggelar aksi unjuk rasa. (https://www.kommersant.ru/doc/5608376)

Singkat cerita, kalo anda plesiran ke Moskow, program kota aman a.k.a kota pintar yang mengusung pemberdayaan program Revolusi Industri ke-4 (4IR), sudah bisa anda temukan disana. (https://www.kommersant.ru/doc/4879169?from=main_11)

Pertanyaannya: ngapain Rusia ikutan mendorong program digital control dibalik Revolusi Industri ke-4 (4IR) yang dipromosikan sang Ndoro besar? Apakah Rusia hanya ikut-ikutan semata? (https://rg.ru/2021/11/01/dmitrij-medvedev-o-proshlom-nastoiashchem-i-budushchem-borby-s-covid-19.html)

Selanjutnya, apakah sekelas Putin nggak tahu atas program safe city yang diambil Walikota Sobyanin yang berujung pada kontrol digital atas warganya? Apakah Putin nggak pegang kendali atas program yang dijalankan Sobyanin?

Semoga anda punya kemampuan bernalar yang kritis dalam menjawab pertanyaan tersebut.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!