Saat Digitalisasi Mulai Berkuasa


525

Saat Digitalisasi Mulai Berkuasa

Oleh: Ndaru Anugerah

Saat ini, sudah banyak aktivitas yang diijinkan untuk dilakukan dibawah green passport Kopit dengan kode QR. Ini berlaku di banyak negara, bukan cuma di Wakanda. (https://www.bbc.com/news/world-europe-56522408)

Mau ke mall, scan QR. Mau ke salon, scan QR. Bahkan mau beli barang kebutuhan sehari-hari di Jerman sana, juga harus scan QR. (baca disini)

Memangnya kode QR ini muaranya mau kemana?

Tentu saja mengintegrasi semua informasi pribadi yang anda miliki, dari mulai catatan kesehatan, catatan kejahatan hingga rekening bank yang anda punya. Ide integrasi data ini bukan kaleng-kaleng, karena memang ada grand scenario-nya. (baca disini)

Menariknya adalah, bahwa pada awalnya kode QR memang akan dipindai melalui gadget. Tapi percayalah bahwa itu semua akan ‘terintegrasi’ dalam tubuh anda.

Dalam suatu wawancara di tahun 2016 silam, Direktur WEF Prof. Klaus Schwab mengatakan intensinya untuk menciptakan makhluk ‘trans human’ dengan adanya chip yang tertanam dalam diri mereka. (https://www.youtube.com/watch?v=GmmPVipAAio)

Pada saat yang berbeda, Bill Gates juga sudah buka suara tentang ‘sistem operasi’ yang bakal ditanam dalam tubuh manusia, yang secara nggak langsung melengkapi rencana ID 2020. (baca disini, disini dan disini)

Dengan kata lain, manusia perlu punya tubuh yang dapat merespon gelombang elektromagnetik, sehingga tubuh manusia harus diubah menjadi medan elektromagnetik.

Apa yang bisa melakukan proses transformasi itu?

Jawabannya: suntikkan massal m-RNA yang dibuat oleh Big Pharma.

Apa bahayanya dari suntikan tersebut?

Pertama ini dapat memicu gumpalan darah dan protein lonjakan selepas suntikan m-RNA diberikan. Tentang ini saya sudah sering bahas. Ini dapat menyebabkan penyumbatan pernapasan sampai ke emboli paru-paru, otak hingga jantung.

Bukan itu saja, protein lonjakan yang menyebar ke seluruh tubuh manusia, akhirnya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anda sehingga menjadi lebih rentan terhadap segala penyakit mematikan seperti kanker. (baca disini, disini dan disini)

Itu sebab mengapa vaksin m-RNA dipaksa untuk terus digunakan, karena ada agenda ‘depopulasi’ ditahap awal.

Ini juga yang jadi alasan mengapa di negara-negara Barat pada khususnya, vaksin Sputnik V tidak dipakai. Karena Rusia nggak punya agenda untuk depopulasi.

Lalu yang kedua tentang mekanisme medan elektromagnetik tadi.

Adalah seorang Dr. Carrie Madej sebagai laboran ternama di AS yang mengungkap temuan yang mengejutkan dibalik vaksin Big Pharma. Setelah mengambil sampel pada botol bekas vaksin Moderna dan J&J, apa yang dilihatnya dibawah mikroskop bisa buat bulu kuduk anda berdiri. (https://rumble.com/vn482j-dr.-carrie-madej-first-u.s.-lab-examines-vaccine-vials-horrific-findings-re.html)

Silakan lihat sendiri video yang saya berikan. Saya nggak berniat untuk menakut-nakuti anda, tapi ini saya sajikan agar anda paham duduk masalahnya.

Pertanyaannya: makhluk apa yang bisa bergerak dan punya tentakel pada vaksin Big Pharma? Mungkinkah itu Squidward yang ada di Bikini Bottom?

At least, temuan yang didapat Dr. Madej selaras dengan temuan dari Dr. Jane Ruby dari Universitas Almeria, Spanyol yang dengan gamblang menuding bahwa vaksin m-RNA mengandung graphene yang bukan saja beracun tapi juga mampu menciptakan medan elektromagnetik pada tubuh seseorang yang menerimanya. (baca disini)

Dengan proses ini, tubuh manusia akan mampu merespon gelombang pendek 5G atau ultra pendek 6G, yang pada akhirnya akan dapat memanipulasi otak anda dan semua informasi yang anda miliki. (https://researchinestonia.eu/2018/12/12/wonder-material-graphene-connects-to-a-5g-network-coffee-machines-and-self-driving-cars/)

Mungkin bagi anda yang mapan dan nggak peduli atau mungkin juga beranggapan bahwa anda masih punya kuasa atas uang anda, sebaliknya anda mulai dengarkan saya.

Saat ini, semua transaksi akan diarahkan ke bentuk digital. Otomatis, kasir yang ada di bank nggak lagi dibutuhkan. Anda mungkin berpikir bahwa transaksi bisa dilakukan tanpa kasir dan menjadi lebih mudah. (https://www.linkedin.com/pulse/cashier-jobs-vanish-how-workers-should-prepare-whats-next-diamandis/)

Tapi ingatlah, bahwa kelak semua proses integrasi data sudah sempurna, maka saat itulah kendali anda atas uang anda nggak lagi berlaku. Bukan anda lagi yang pegang kendali, tapi kartel Ndoro besar yang berkuasa atas hidup anda.

Kalo hanya dengan melepas ‘virus’ saja menjadi begitu mudah untuk dilakukan, lantas apa susahnya ‘merampas’ semua yang anda punya saat ini?

“Tapi Bang, bukankah ide trans human sangat sulit untuk diterapkan?”

Kata siapa?

Anda tahu kalo di Swedia sana, orang telah sukarela membiarkan nano-chip ditanam pada tubuh mereka? Bahkan anak-anak muda Swedia menganggap ide penanaman nano-chip sebagai hal yang keren, karena mereka nggak butuh lagi kartu ATM untuk bayar sesuatu, misalnya. (https://www.weforum.org/agenda/2018/05/thousands-of-people-in-sweden-are-embedding-microchips-under-their-skin-to-replace-id-cards)

Meskipun mereka mungkin nggak sadar atas apa yang mereka lakukan pada diri mereka, namun apa yang saya katakan tentang kasir dan skenario digital penuh, bukan mengada-ada. Itu sudah ada contohnya.

Dan sekarang, skenario pasca Kopit sudah dipersiapkan. Agenda iklim-lah yang akan menggantikan si Kopit. (https://www.gcu.ac.uk/theuniversity/universitynews/2021-climate-change-more-devastating-than-covid-19/)

Bahkan raksasa Big Tech, YouTube sudah terang-terangan menyatakan akan menghapus konten apapun di media mereka yang menentang narasi utama perubahan iklim. (https://www.bbc.com/news/technology-58831379)

Maka, bersiaplah untuk kontrol penuh sang Ndoro besar di era digital yang selalu anda banggakan.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!