Juragan dan Program Besarnya


521

Juragan dan Program Besarnya

Oleh: Ndaru Anugerah

Kalo ditanya, apakah seorang BG pernah keluarin statement tentang paspor vaksin digital pada TED Talk 20 Juni silam, anda bisa lihat sendiri buktinya. Artinya ada jejak digital yang memang menyatakan demikian adanya dan ini bukan rekayasa. (https://www.instagram.com/p/CIj3F0Rlsqs/)

Sekarang coba anda tanyakan tentang bukti tersebut ke lembaga fact checkers, maka percayalah bahwa anda akan dicap sebagai teori konspirasi karena informasi yang anda bagikan dianggap hoax.

Kenapa bisa demikian? Karena memang begitulah permainan BG dan antek-anteknya. (baca disini dan disini)

“BG nggak pernah punya niatan untuk menanamkan chip subdermal alias tato yang akan disuntikkan pada kulit manusia,” kurleb begitu sanggahannya.

Di tahun 2019, BG kasih tugas ke Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk mengembangkan teknologi tato digital. (https://www.scientificamerican.com/article/invisible-ink-could-reveal-whether-kids-have-been-vaccinated/)

Pada tataran teknis, akan ada teknologi kuantum dot berwarna yang disuntikkan bersamaan dengan vaksin yang akan diberikan, secara khusus pada anak-anak. (https://www.genengnews.com/topics/drug-discovery/quantum-dots-deliver-vaccines-and-invisibly-encode-vaccination-history-in-skin/)

Jadi tato digital itu sebagai penanda bahwa anda sudah divaksin apa belum. Dan aplikasi iPhone akan bisa melakukan verifikasi hal tersebut. (https://www.scientificamerican.com/article/invisible-ink-could-reveal-whether-kids-have-been-vaccinated/)

Secara singkat, BG akan berlaku mirip Tuhan dimana dia akan menggunakan teknologi tato digital tersebut untuk memantau aktivitas tubuh seseorang yang sudah divaksin. Yang manut-manut saja, akan dapat ‘bayaran’, sedangkan yang ‘berontak’ pasti akan dapat balasan yang setimpal. (https://patentscope.wipo.int/search/en/detail.jsf?docId=WO2020060606)

Tentang ini, saya pernah ulas pada Mei silam. (baca disini)

Untuk ini BG nggak main-main, karena telah menginvestasikan sekitar USD 20 juta untuk mengembangkan perangkat berbasis chip yang bisa ditanam dalam tubuh manusia selain bisa dikendalikan dari jarak jauh. (https://www.gatesfoundation.org/How-We-Work/Quick-Links/Grants-Database/Grants/2014/01/OPP1068198)

Ini paralel dengan apa yang dikerjakan BG sebelumnya, dimana dia membeli 3,7 saham Serco pada Juli 2019 silam. Serco adalah kontraktor militer yang dapat melacak infeksi pandemi dan penyebaran vaksin. (https://www.bloomberg.com/news/articles/2019-07-23/gates-foundation-trust-ups-stake-in-u-k-private-prison-company)

Itu soal chip dan mekanisme pengawasannya.

Lalu gimana dengan sistem satelit yang akan digunakan sebagai perangkat pengawas?

Untuk urusan ini, BG berinvestasi pada perusahaan satelit bernama EarthNow senilai USD 1 milyar, dimana satelit tersebut punya kemampuan melakukan aktivitas pengawasan dibantu dengan teknologi 5G. (https://returntonow.net/2020/03/24/bill-gates-backs-1-billion-plan-to-blanket-earth-in-video-surveillance-satellites/?fbclid=IwAR1NbLzHi1LaSVQgUmlW3DPJy92do8uEoTqj-N20XqeP06p_UZ7anvpDB8A)

Ini bukan masalah buat EarthNow, mengingat mereka bakal meluncurkan 500 satelit guna aktivitas pengawasan selama 24 jam penuh dengan tingkat penundaan alias delay hanya 1 detik. Ajigile.

Terus gimana dengan jaringan 5G yang ada di bumi yang akan melakukan sinkronisasi dengan kerja satelit di udara?

Untuk keperluan ini, BG telah mengakuisisi 5,3 juta saham Crown Castle yang memiliki spesialisasi jaringan antenna berbasis teknologi 5G. (https://www.profitconfidential.com/stock/crown-castle-stock/nyse-cci-gates-favorite-new-tech-stock/?fbclid=IwAR11EJf7IV91ZFqv3PuAOyYOP_xq34qRO3aWOL-6z1AQwn1g74z_oEckWMg)

Singkatnya, begitu anda divaksin anda bakalan dipantau 24 jam dengan jaringan pengawasan yang dikuasai BG.

Kalo anda menolak, tombol Ctrl+Alt+Del bukan nggak mungkin akan ditekan untuk mengeliminasi hidup anda. Kok bisa? Tentu bisa. Apa anda tahu kandungan yang ada pada vaksin buatan Big Pharma? Pasti nggak tahu, bukan?

Ini saya hanya mau kasih insight ke anda. Mo denger syukur, nggak juga gada ngaruhnya buat saya.

Bukankah dunia penuh pengawasan seperti itu yang anda cita-citakan?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


4 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Bang, bahas dong soal jiwasraya, yang di media disebutkan ada opsi dibayar 15th tanpa bunga atau di haircut alias dipotong kalau mau dibayar 100%. Itu dana korban & sita aset dikemanakan? Apa untuk biayai si kopit

      1. Bahas aja Bang nanggung, sekalian bahas kasus bursa saham indo dari segi tata kelola (OJK kerjaannya apa jadinya) dan hukum yang tersangkut ke jiwasraya, ada yang kurang klo ngga bahas ini. ekonomi, hukum, sejarah dan sosial budaya kan udah. Komplit dah jadinya selanjutnya Asabri.

  2. Bagaimana praktik perbandaran saham, yang banyak memakan korban kasus kemarin ini menyangkut jouska, apakah OJK tidak punya anggaran untuk mengawasi praktik perbandaran saham yang tidak sehat di Indo.

    Biasanya klo kasus saham, efek dominonya bisa panjang, satu perusahaan gagal bayar akan merembet ke perusahaan lainnya gagal bayar juga. Tsunami atau krisis finansial yang parah.

error: Content is protected !!