Pertemuan Ulang


511

Pertemuan Ulang

Oleh: Ndaru Anugerah

Belum lama ini, dipertengahan Juni silam, Bill Gates dan Xi Jinping bertemu di China. Sontak pertemuan ini menarik perhatian dunia.

Bagaimana tidak?

Ditengah ‘memanasnya’ hubungan AS dan China, utamanya disulut status Taiwan, BG yang secara status merupakan warga AS malah bertandang ke China. Dan kunjungan ini mendapat sambutan hangat dari orang nomor 1 di China tersebut.

Berbicara kepada publik, Xi menyatakan kurleb sebagai berikut, “Saya sangat senang melihat anda. Kami tidak bertemu satu sama lain selama lebih dari 3 tahun. Dan anda adalah teman lama kami.”

Kemudian Xi menambahkan bahwa Bill Gates adalah teman Amerika pertama yang dia lihat di tahun ini. (https://edition.cnn.com/2023/06/16/business/bill-gates-china-xi-jinping-visit-intl-hnk/index.html)

Sebagai penutup, Xi menegaskan bahwa dasar hubungan AS-China ada pada rakyatnya, sehingga Xi menaruh harapan pada rakyat AS ketimbang pemimpinnya. Dan BG adalah bagian rakyat AS yang mewakili suara Xi.

Pertemuan ini diliput pada banyak media mainstream internasional, yang artinya ada pesan penting yang hendak disampaikan.

Apa pesan pentingnya?

Kalo dibilang bahwa kunjungan BG ke Tirai Bambu sebagai upaya untuk meredakan ketegangan antar dua negara yang berkonflik, kok sepertinya nggak juga.

Alasannya sederhana: BG adalah taipan dan bukan diplomat. Ngapain ribet-ribet terbang ke China untuk alasan membawa pesan ‘damai’ yang nggak relevan dengan statusnya sebagai penguasaha?

Tambahan lagi, bahwa BG sengaja berkunjung ke China karena ingin kasih donasi pada Global Health Drug Discovery Institute, institusi nirlaba yang didirikannya di China pada 2016 silam, dalam rangka memberantas penyakit malaria di China. (https://www.bloomberg.com/news/articles/2023-06-16/gates-foundation-city-of-beijing-team-up-to-battle-diseases)

Lalu apa pesan tersirat yang hendak disampaikan?

Di tahun 2019, BG pernah berkunjung ke Tiongkok. Tujuannya untuk bertemu dengan First Lady China, Peng Liyuan untuk membahas upaya Gates Foundation dalam mencegah HIV/AIDS. Pertemuan BG dengan Xi sendiri, bersifat tertutup alias nggak diliput media. Tapi itu terjadi. Pernyataan Xi yang menegaskan hal itu. (http://www.xinhuanet.com/english/2019-11/21/c_138573086.htm)

Nggak lama setelah itu, plandemi Kopit digelar secara global.

Anda harus pahami, jika BG dan Xi Jinping, keduanya adalah pion sang Ndoro besar. Lumrah jika Xi pakai istilah ‘kawan lama’ pada BG, karena memang keduanya ada dalam sekoci yang sama.

Yang menjadi pertanyaan, jika keduanya bertemu di tahun 2019 dan plandemi global terjadi nggak lama kemudian, lalu kira-kira ada skenario apa ke depannya pasca keduanya bertemu?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


3 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Bang bahas dampak kemitraan the bill and melinda gates foundation dengan kemenkes.
    Apakah ada plandemi baru yg berasal dari indonesia? Terima kasih

error: Content is protected !!