Welcome Aboard ID2020


514

Welcome Aboard ID2020

Oleh: Ndaru Anugerah

Bagaimana program identitas digital dieksekusi?

Baru-baru ini (29/1), Parlemen Jerman (Bundestag) meratifikasi UU tentang implementasi Agenda ID2020. (https://norberthaering.de/die-regenten-der-welt/bundestag-buergernummer/)

Seperti kita ketahui bahwa ID2020 adalah program untuk mengumpulkan data elektronik secara terpusat dari setiap warga negara yang bisa diakses oleh pemerintah dan juga swasta.

Data yang dikumpulkan macam-macam, mulai dari rekening bank, alamat, data kesehatan (terutama yang berkaitan dengan vaksinasi), kebiasaan belanja, orientasi politik hingga kebiasaan anda memilih pertemanan. Total ada sekitar 200 poin informasi yang akan ditarik pada tiap orang nantinya.

Agenda ID2020 pertama kali digulirkan oleh Bill Gates sebagai bagian dari paket ‘vaksinasi’, dan ini didukung oleh Rockefeller Foundation, Accenture, WEF dan juga GAVI. (https://www.prnewswire.com/news-releases/id2020-alliance-launches-digital-id-program-with-government-of-bangladesh-and-gavi-announces-new-partners-at-annual-summit-300921926.html)

ID2020 pada KTT yang mereka gelar di September 2019 yang berlangsung di New York dengan tema: Rising to the Good ID Challenge, mengamanatkan bahwa proyek tersebut akan diuji cobakan di Bangladesh sebagai rintisannya.

Jadi GAVI merupakan rekanan WHO pada proyek ini, yang isinya merupakan kemitraan swasta. Mitra swasta tersebut nggak lain adalah perusahaan farmasi besar alias Big Pharma dan juga Bill and Melinda Gates Foundation.

Kembali ke laptop.

Jerman memiliki komisi Corona ekstra-pemerintah yang isinya ratusan dokter medis, ahli virology, ahli imunologi, profesor dan juga pengacara. Salah satu yang paling menonjol adalah Dr. Reiner Fullmich selaku pendiri komisi. Dan komisi inilah yang memberikan masukan kepada pemerintah Jerman tentang implementasi ID2020.

Sebagai informasi, Dr. Fullmich memiliki perhatian khusus bahwa vaksin Corona tertentu mengandung partikel nano yang dapat diakses oleh radiasi elektromagnetik seperti 5G, sehingga dapat dikontrol dari jarak jauh. Bukankah vaksin berjenis m-RNA mengandung partikel nanolipid didalamnya? (https://afsaneyebahar.com/2021/01/31/20691023/)

Coba anda gali lebih dalam lagi tentang Brain Computer Interface yang belakangan disebut sebagai Neurolink. yang dikembangkan oleh Elon Musk. Ini saya kasih link jurnal ilmiahnya. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3497935/)

Kalo anda mau lihat demonstrasi videonya, ini saya sertakan link-nya: (https://www.youtube.com/watch?v=lA77zsJ31nA)

Jika disatukan, maka akan ada koneksi antara gelombang elektromagnetik dan otak manusia yang diubah menjadi medan elektromagnetik (EMF) yang dapat menerima perintah digital dan mengubah perilaku kita sesuai dengan perintah yang diberikan.

Apa ini hanya kebetulan?

Dengan adanya medan elektromagnetik dan gelombang elektromagnetik 5G yang memungkinkan input dan akses data pada tubuh kita, maka pada hakikatnya kontrol pada setiap individu hanya tinggal proses finishing saja alias hampir rampung.

Pertanyaaan selanjutnya, apakah penerapan agenda ID2020 dapat terlaksana?

Memang belum bisa dikatakan demikian, karena membutuhkan persetujuan Dewan Federal Jerman terlebih dahulu. Tapi kecil kemungkinan bahwa proposal tersebut akan ditolak.

Itu di Jerman.

Di Swiss lebih parah lagi, dimana pemerintah berencana mengalihkan pengelolaan agenda ID2020 ke pihak swasta. (https://www.swissinfo.ch/eng/direct-democracy_voters-to-have-final-say-on-digital-id/45497064)

Warbiyasah.

Bayangkan jika seandainya data pribadi anda yang jumlahnya 200 items tadi bisa diambil sama pihak swasta, apa yang akan terjadi?

Dan jika program ID2020 yang diinisiasi di Jerman dan Swiss bisa sukses, maka akan mudah dipraktikkan ke banyak negara lainnya di Eropa dan juga negara-negara lainnya di dunia.

Saat waktunya tiba, silakan menyajikan santapan yang telah tersaji.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!