Ketika Sang Ndoro Ditendang


520

Ketika Sang Ndoro Ditendang

Oleh: Ndaru Anugerah

Bolivia melalui Bank Sentral-nya, mengembalikan pinjaman sebesar USD 346,7 plus bunganya kepada IMF yang telah memberikan utangan.

Ini terbilang cepat, mengingat belum ada setahun pinjaman diberikan, kok sekarang sudah dibalikin. Ada apa sebenarnya? (https://www.reuters.com/article/bolivia-economy-imf-idUSL1N2KO025)

Untuk tahu alasannya, kita harus mundur ke belakang saat Presiden Evo Morales dipaksa lengser oleh kekuatan oposisi yang dapat dukungan penuh AS, pimpinan Jeanine Anez.

Guna mencegah pertumpahan darah, Morales ‘terpaksa’ mengalah dan cari suaka ke Mexico di tahun 2019. (https://www.bbc.com/news/world-latin-america-50397922)

Dengan hengkangnya Morales, maka otomatis oposisi yang pegang kendali, sampai pemerintahan baru terbentuk melalui pemilu yang dipercepat.

Sesuai skenarionya, pemerintahan transisi pimpinan Anez sengaja ‘berhutang’ terhadap sang Ndoro besar. Dengan hutang harapannya Bolivia akan mudah dicengkeram, karena memang begitu skenario jerat utang lembaga Bretton Woods sekelas IMF.

Lalu apa alasan utama Anez berhutang?

Macam-macam alasannya, dari mulai pengeluaran medis yang dibutuhkan untuk penanganan Kopit hingga untuk menyeimbangkan neraca pembayaran negara yang kolaps akibat lengsernya Morales. Singkat cerita, pinjaman IMF digelontorkan pada April 2020 silam.

Anez berani berhutang dengan asumsi partai oposisi yang diusungnya diharapkan akan memenangkan pemilu di bulan Oktober, entah pakai cara apapun.

Nyatanya nasib berkata lain.

Partai sayap kiri (MAS) pimpinan Luis Arce memenangkan pemilu dengan 55% suara, sementara runner-up dipegang Carlos Mesa dengan 29% suara, dan Luis Fernando Camacho yang membantu penggulingan Morales hanya dapat suara 14%. (https://apnews.com/article/virus-outbreak-evo-morales-elections-socialism-bolivia-f8d2fb4ac80db6f7fd8face7c3f7b75d)

Sungguh apes bagi sang Ndoro besar. Sudah habis-habisan mendanai aksi kudeta, tahunya calonnya malah dipecundangi di pemilu parlemen dan kepresidenan. Artinya, rakyat Bolivia tidak bodoh dalam membaca situasi yang ada di negaranya.

Praktis, partai Morales-lah yang kini berkuasa di Bolivia dibawah pimpinan Luis Arce.

Dan langkah pertama yang diambil adalah mengembalikan pinjaman dari IMF plus rente-nya. Selain rawan untuk dikorupsi, pinjaman tersebut juga bertentangan dengan kerangka hukum di Bolivia yang anti-utang. Bukankah rakyat yang nantinya bayar bunga-nya?

Asal tahu saja, sejak 2005 silam negara Andes tersebut nggak pernah menandatangani kesepakatan utang dengan IMF.

Ini baru pemerintah yang ‘waras’ karena sekali anda berhutang dengan lembaga keuangan sang Ndoro besar tersebut, maka anda akan terikat selamanya dalam cengkraman mereka.

Selain bunga yang memberatkan, segudang syarat akan diterapkan agar anda tetap jadi jongos sang Ndoro besar.

Ini nggak selaras dengan garis haluan Bolivia bahwa tujuan negara yang utama adalah kemandirian finansial yang akan dapat memacu ekonomi, nasionalisasi dan investasi pada negara tersebut.

Imbas yang diharapkan terjadi adalah negara akan memperbaiki layanan publik dan program sosial. (https://morningstaronline.co.uk/article/w/bolivia-returns-imf-loan-after-central-bank-says-it-violated-sovereignty-and-increased)

Dan ini sudah terjadi semasa Morales berkuasa.

“Bolivia dapat berkembang tanpa sistem kapitalis dan tanpa IMF,” ungkap Morales pada publik Bolivia. Jadi tanpa utang, Bolivia bisa tetap eksis meskipun kondisi ekonomi negaranya babak belur saat ini.

Bukankah harga diri dan kedaulatan negara lebih penting untuk dipertahankan daripada menjadi jongos sang Ndoro besar?

Dan berita baiknya adalah bahwa pemerintah Bolivia akan melakukan investigasi pada siapapun yang terlibat dalam usaha ‘pengaturan ilegal’ alias membantu proses utangan dengan IMF.

Ngeri-ngeri sedaps, Rudolfo.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


4 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Kira-kira Wakanda berani ngga yah, apakah agen dan kaki tangan WB sudah sangat mengakar kuat di birokrasi sehingga Wakanda 1 seperti tidak ada tajinya dihadapan WB?

  2. bang kenapa ndoro msh harus maksa kasih pinjeman kenegara negara? bukannya setiap bank sentral di dunia udh punya mereka bang? makasih

    1. Pinjaman diperlukan sbg alat kontrol. Kalo anda hutang, apa anda bisa bebas dr jerat hutang tsb?

      Fungsi lembaga BW beda dgn bank sentral, meskipun yg punya DLDL.

    2. Mas kalau boleh bantu jelasin singkat analisanya bagaimana itu bisa terjadi,bukannya bank central Bolivia juga dalam kendali Rockefeller?

      Terimakasih mas

error: Content is protected !!