Suntikan Beracun?


510

Suntikan Beracun?

Oleh: Ndaru Anugerah

Memang ada jaminan bahwa kalo disuntik menggunakan vaksin Big Pharma, anda otomatis akan terbebas dari si Kopit? Nggak juga bukan. (https://www.scientificamerican.com/article/vaccines-need-not-completely-stop-covid-transmission-to-curb-the-pandemic1/)

Sekarang kalo ditanya: apakah anda tahu bahan yang terkandung pada vaksin Big Pharma?

Beberapa ahli mengungkapkan bahan berbahaya yang terkandung dalam vaksin-vaksin tersebut. Saya sudah bolak-balik membahasnya. (baca disini, disini, disini, disini dan disini)

Yang terbaru, seorang ilmuwan Spanyol mengungkapkan hal yang mengejutkan.

Dalam sebuah sesi wawancara dengan Stew Peters, Dr. Jane Ruby selaku peneliti di Fakultas Teknik Universitas Almeria, Spanyol menyatakan bahwa senyawa nanopartikel keluarga graphene (GFN) ditemukan dalam vaksin Pfizer. (https://forbiddenknowledgetv.net/the-actual-contents-inside-pfizer-vials-exposed/)

Perlu anda ketahui bahwa di tahun 2016 silam, Dr. Ruby pernah melakukan penelitian tentang GFN dan sudah dipublikasi pada jurnal ilmiah.

“Toksisitas dari GFN pada tubuh manusia dapat berupa kerusakan fisik, stress oksidatif, kerusakan DNA, respon inflamasi, apoptosis, autophagy dan nekrosis,” demikian ungkapnya. (https://particleandfibretoxicology.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12989-016-0168-y)

Singkatnya, GFN bersifat racun pada tubuh manusia.

Dan kini, Dr. Ruby kembali mengklaim bahwa ada kandungan GFN pada tiap suntikan vaksin Kopit yang diproduksi Pfizer.

Wow…

Memang berapa kandungannya?

“Dalam tiap dosis suntikan terdapat kandungan 6 ng RNA dan 747 graphene oxide yang merupakan 99,103% kandungan vaksin tersebut,” begitu kurleb-nya.

Dengan kandungan GFN sebanyak itu, apa dampaknya jika vaksin tersebut disuntikan dalam tubuh manusia?

“Begitu disuntikan, anda akan mengalami stres oksidatif karena mitokondria anda akan dirusak. Berikutnya akan terjadi inflamasi hebat dan peradangan akut pada paru-paru, jantung dan jaringan otak,” papar Dr. Ruby yang terkenal ceplas-ceplos.

Jadi Dr. Ruby mau mengatakan bahwa suntikan tersebut berhubungan langsung dengan stroke dan serangan jantung pada orang yang telah divaksin.

Benar atau tidaknya, pernyataan yang telah dilontarkan oleh Dr. Ruby masih perlu penjelasan lebih detil. Setidaknya, secara ilmiah memang harus dibuktikan kepada publik.

Hanya saja, kalo klaim Dr. Ruby tersebut benar adanya, apa yang akan terjadi?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!