Menentang Sang Ndoro?


514

Menentang Sang Ndoro?

Oleh: Ndaru Anugerah

Bagaimana sikap Rusia terhadap program besar sang Ndoro besar? Benarkah Rusia adalah poros perlawanan yang akan membawa dunia keluar dari cengkraman sang Ndoro besar?

Begitu pertanyaan yang banyak dilontarkan kepada saya. Dan untuk jawab pertanyaan tersebut, sekali lagi, perlu data dan analisa yang jadi acuannya.

Sekarang kalo kita katakan bahwa Rusia berada pada poros perlawanan, pastinya mega proyek sang Ndoro besar (misalnya vaksinasi global dan penggunaan uang digital) nggak akan disokongnya. Setidaknya Rusia nggak akan ikutan dalam proyek tersebut.

Itu kalo klaim yang menyatakan bahwa Rusia berada pada sisi yang berlawanan dengan sang Ndoro. Logis, bukan?

Jika kita tilik pada masalah vaksinasi Kopit saja, Rusia gagal memenuhi klausul tersebut, mengingat Rusia malah ikutan program itu. (baca disini dan disini)

Kita akan lihat pada proyek besar yang kedua, menyangkut penggunaan uang digital. Akankah Rusia menampik proyek ini?

Faktanya, Rusia bukan saja akan menggunakan uang digital pada mata uang Rubel-nya, malahan negeri Beruang Merah tersebut bakal mempercepat peluncuran-nya. Berdasarkan plot yang sudah ditetapkan, Rusia akan menggunakan uang digital secara menyeluruh pada 2024 mendatang.

“Mulai April tahun depan (2023), kami akan dapat memulai uji coba penggunaan uang digital secara riil,” ungkap wakil Ketua Bank Sentral Rusia, Olga Skorobogatova. (https://www.vedomosti.ru/finance/articles/2022/05/25/923619-test-platformi-tsifrovogo-rublya)

Pada tataran operasional, maka bank sentral selaku regulator akan mengirim dokumen tentang pengaturan penggunaan Rubel digital ke Duma pada akhir tahun ini, untuk bisa di-implementasikan pada pasar keuangan.

Sejumlah bank nasional Rusia bakal dilibatkan pada proyek uji coba ini, dari mulai Gazprombank, Rosbank, PSB, Sberbank Soyuz hingga Alfa-bank. Aliasnya, ini bukan proyek kaleng-kaleng mengingat bank-bank besar terlibat di dalamnya.

Ini diperlukan untuk mensimulasikan penggunaan uang digital, dari mulai pembukaan rekening bank, proses transfer hingga transaksi perbankan lainnya.

Asal tahu saja, bahwa proses uji coba di tahap pertama pada Februari silam di beberapa bank, telah menuai keberhasilan. (https://www.finextra.com/newsarticle/39691/vtb-bank-and-psb-conduct-first-test-transfers-of-digital-ruble)

Nggak hanya itu, Elvira Nabiullina selaku kepala bank sentral Rusia juga menyatakan bahwa beberapa lembaga kreditur bergengsi juga akan dilibatkan pada proyek ini guna menyempurnakan proses digitalisasi. (https://sg.finance.yahoo.com/news/bank-russia-picks-banks-pilot-103950159.html)

Dan bila uji coba ini rampung, maka rubel digital akan terkoneksi dengan mata uang digital yang dikembangkan negara lain, karena ada protokol yang mengaturnya.

Dengan diberlakukannya rubel digital, otomatis semua transaksi pembayaran, bakal bisa terlacak oleh negara, sekecil apapun. Jadi, yang namanya PRIVASI yang merupakan bagian dari HAM, nggak lagi relevan untuk dibicarakan. (https://www.vedomosti.ru/finance/articles/2021/12/07/899277-tsifrovoi-rubl)

Bukankah kontrol digital yang akan disasar pada penggunaan rubel digital, adalah target utama dari sang Ndoro besar?

Kalo Rusia menggunakan uang digital, serta AS dan sekutunya juga menggunakan uang digital yang kesemuanya terkoneksi dengan jaringan bank sentral, lantas apakah Rusia layak disebut sebagai poros perlawanan?

Silakan anda jawab sendiri pertanyaan tersebut.

Terakhir saya mau tutup dengan satu ilustrasi.

Sejak opmilsus yang diberlakukan Rusia pada Ukraina, restauran waralaba McDonalds langsung menutup outlets-nya di Rusia guna mendukung sanksi ekonomi yang diberlakukan AS. (https://www.fastcompany.com/90729538/mcdonalds-closing-all-its-stores-in-russia-is-a-big-deal-even-if-its-a-little-late)

Banyak orang berspekulasi bahwa sanksi itu akan berjalan dengan serius, dan diharapkan akan membawa dampak bagi suramnya ekonomi Rusia.

Nyatanya prediksi banyak orang meleset.

Belakangan, McDonalds berencana membuka outlets-nya kembali di Rusia. Hanya kali ini namanya akan diganti dengan menggunakan nama baru. Proses rebranding, istilahnya. Apapun namanya, menu yang dijual ya sama saja. Yang jualan ya dia-dia juga. (https://www.bbc.com/news/business-61512255)

Akankah rubel digital ‘berbeda’ dengan uang digital lainnya yang dikembangkan jaringan bank sentral yang sama? Ataukah ini hanya rebranding semata?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!