Bersiap Untuk Mandeknya Rantai Pasokan


531

Bersiap Untuk Mandeknya Rantai Pasokan

Oleh: Ndaru Anugerah

Apa yang bakal terjadi dalam waktu dekat?

Kalo anda ditanya, pasti anda bingung apa jawabnya. Tapi kalo anda paham peta geopolitik, anda nggak akan galau menjawab pertanyaan tersebut.

Satu yang anda perlu pegang, bahwa pemain utama plandemi ini adalah kartel Ndoro besar. Jadi itu yang jadi pegangannya. Dan sang Ndoro sudah punya rencana besar, yang diberi nama The Great Reset (TGR). (baca disini, disini dan disini)

TGR ini bukan tujuan akhir, karena ibarat anda mau melakukan setting ulang komputer yang sudah terkena virus, maka tujuan akhirnya adalah terbentuknya sistem komputer yang sesuai dengan disain awal. Tujuan akhirnya adalah Tata Dunia Baru.

Kalo anda pernah dengar istilah Sustainable Development Goal atau Inclusive Capitalism, itulah tujuan akhirnya. (baca disini)

Jadi, resetting akan terus dilakukan hingga ekonomi global berada di titik nadir, mengingat plandemi Kopit baru menghancurkan sepertiga bagian saja. Harus ada bagian lain yang dimainkan guna membuat ekonomi makin terpuruk.

Satu yang paling mungkin digelar adalah menghancurkan rantai pasokan global. Ini paling efektif dalam menggiring ekonomi ke jurang kehancuran.

Apakah sulit melakukan ini?

Tentu sangat mudah, karena sang Ndoro punya media dan troll alias jongos-jongosnya.

Cukup dengan menyebar narasi adanya varian Kopit dengan variasi pakai abjad Yunani, maka semua akan otomatis berjalan sesuai rencana. Penutupan sana-sini bakal diberlakukan kembali seperti awal plandemi.

Belum lagi dengan serangan siber yang menyasar ekspedisi pengiriman barang. Maka yang terjadi kemudian, rantai pasokan akan benar-benar berhenti.

Akibatnya industri nggak punya bahan baku dan proses produksi dihentikan. Sebagai dampaknya, terjadi kelangkaan barang di pasaran akibat nggak ada produksi barang baru. Harga-pun akan terkerek naik sebagai dampaknya.

Pertanyaannya: mau beli pakai apa? Lha wong dengan kondisi saat ini saja, hidup segan mati tak mau. Jangankan untuk beli barang dengan harga selangit, untuk sekedar bertahan hidup saja sudah susahnya minta ampun.

Yang saya ungkapkan bukan fiksi, tapi sebuah analisa. Sebagai analis, saya punya datanya.

Saya akan beberkan, agar anda mengerti.

Baru-baru ini, sebuah jurnal asuransi mengungkapkan laporannya, terutama yang menyangkut masa depan pasokan global yang ada dalam mode ‘terancam’ akibat kebijakan paranoid berbasis pada si Kopit. (https://www.insurancejournal.com/news/international/2021/07/26/624254.htm)

Akibatnya, aliran bahan mentah, suku cadang dan barang-barang konsumen menjadi terancam.

Pelaut yang diharapkan akan memperlancar rantai pasokan tersebut, menjadi nggak punya kerjaan sejak lockdown digelar dimana-mana. (https://www.reuters.com/world/world-faces-shortage-merchant-sailors-crew-ships-study-2021-07-28/)

Ini ditambah lagi dengan banjir dahsyat yang menghantam China dan Jerman yang terjadi baru-baru ini, maka ini makin menambah sulit situasinya. (https://www.reuters.com/business/environment/china-germany-floods-expose-climate-vulnerability-2021-07-22/)

Apa yang akan terjadi kemudian?

Industri manufaktur otomatis akan kena dampaknya.

Toyota Motor Corp misalnya, mereka terpaksa menghentikan operasi pabrik di Thailand dan di Jepang sendiri, karena mereka nggak punya stok bahan baku buat suku cadang mereka. (https://finance.yahoo.com/news/toyota-halt-subsidiarys-plant-due-103534362.html)

Sekalipun bahan baku ada, maka hukum pasar akan terjadi, dimana harga akan terkatrol setinggi-tingginya. Siapa yang mau beli barang dengan harga mahal, untuk saat ini? Lebih baik menutup produksi yang jauh lebih masuk akal.

Belum lagi serang siber yang secara spesifik menyasar pelabuhan peti kemas utama, seperti yang terjadi di Cape Town, Afrika Selatan. Apakah serangan ini nggak akan berkembang ke pelabuhan lainnya di dunia? (https://www.cnbc.com/2021/07/27/transnet-halts-port-operations-in-south-africa-after-major-cyberattack.html)

Dampak dari kejadian ini bisa terlihat pada beberapa hari ke depan. Anda perlu catat yang saya katakan ini.

Yang jelas, karena kekurangan pasokan juga, maka beberapa pom bensin di Inggris sana, terpaksa ditutup. Apakah ini nggak akan merambat ke sektor lainnya, mengingat semua pasti butuh bahan bakar, bukan? (https://www.inyourarea.co.uk/news/petrol-stations-close-several-sites-after-shortage-of-fuel/)

Pada bagian lain, kekurangan pasokan juga disorot karena akan merembet ke semua perkakas yang dibutuhkan manusia sehari-hari, dari mulai bahan bangunan, bahan kimia hingga peralatan rumah tangga. (https://theconversation.com/the-covid-19-pandemic-has-revealed-that-global-supply-chains-are-a-huge-house-of-cards-164821)

Saya terpaksa harus berhenti sampai disini, karena kalo diteruskan, saya jamin anda jadi nggak nyaman untuk tidur setelah membaca analisa saya ini.

Bagaimana kelanjutannya?

Saya akan bahas secara perlahan, sambil menunggu kebijakan Karantina Darurat yang terus diperpanjang oleh Lurah Wakanda, demi memuluskan agenda tuan Ndoro besar.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


3 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Excellent mas. Sesuai bahasan2 dan analisa2 tajam mas Ndaru, mereka akan menghacurkan tata kelola dunia yang lama mebuat penduduk bumi tak berdaya, untuk disulap jadi yg baru dengan : Plandemic kopit dll, “Plandemic” dunia maya.. n so on
    .
    .
    Bagaimana dengan rekyasa cuaca mas?, climate weapon yg menyerang cina, sebagian eropa, banjir besar, Gempa bumi, kebakaran hebat di Turki, dan semua itu didahului oleh dalih Grand Solar Minimum, yang dijejalkan ke para pemimpin dunia melalui geng Davos.
    .
    SPG IMF, termasuk pak Lurah sudah bbrp waktu yang lalu “Sounding” tentang ancaman perubahn iklim secara extreme, untuk siap2 dan waspada bencana. Ketahuan sekali modusnya mas.

    Apapun yang mereka lakukan termasuk menggunakan DEW seperti ujicoba mereka di California dulu, bagi penduduk bumi akan nampak sebagai catastrophic biasa yang memang sudah diisukan sebelumnya. Smooth criminal, Always.

    1. Oya mas, ada yang agak aneh, semoga mas kapan2 sempat bahas lagi ini.
      Jadi, versi BG, Perubahan iklim ekstreme adalah masih isu lama “Pemanasan Global”, thats why dia pernah berencana memblokir matahari untuk mengatasinya.
      Lalu disisi lain, NASA dan para ilmuwan dibelakangnya melempar isu GSM, dimana disini perubahan iklim ektreme adalah “Pendinginan Global” atas dasar siklus GSM.

      Nah, saya baru baca2 lagi berita lokal yg dikoar2kan SPG IMF, tentang ANCAMAN PERUBAHAN IKLIM dengan basis teori lama “Pemanasan Global”. Dan itu membutuhkan dana hampir 4000 Trilyun untuk “menanggulangi” ancamannya!!

      Gila mas, 4000 Trilyun! Klo udah hubungannya sama duit segitu GABAN, dan yang pasti bakal NGUTANG, rasanya naif banget kalau isue CLIMATE CHANGE entah mau Panas apa dingin macam teh di angkringan, kemungkinan besar itu teteplah slinthat slinthut akal2an NDORO BESAR.
      https://economy.okezone.com/read/2021/08/04/320/2450758/sri-mulyani-indonesia-butuh-rp3-779-triliun-atasi-perubahan-iklim?page=2

      Menurut mas Ndaru bagaimana?

error: Content is protected !!