Sang Penguasa Dunia (*Bagian 1)


523

Sang Penguasa Dunia (*Bagian 1)

Oleh: Ndaru Anugerah

Siapa penguasa dunia saat ini?

Dalam menjawab pertanyaan ini, kalo anda cari melalui media mainstream, pasti nggak akan ketemu jawabannya. Paling banter akan disajikan data orang terkaya di dunia, dari tahun ke tahunnya. Forbes misalnya. (https://www.forbes.com/billionaires/)

Masalahnya ada 2. Pertama apakah dengan status kayanya, lantas otomatis mereka menjadi penguasa dunia. Dan kedua, kalo benar mereka penguasa dunia, bagaimana cara kerjanya?

Tentu ini bukan hal mudah untuk dijawab.

Kalo saya ditanya, siapakah penguasa dunia? Maka saya jawab: kartel Ndoro besar.

Karena kartel, maka keputusan nggak dibuat sendiri, tapi berdasarkan hierarki. Mirip-mirip dengan struktur piramida, dimana pada bagian puncak ada ‘entitas’ yang bercokol di sana. Siapa mereka? (baca disini, disini, disini dan disini)

Kali ini saya mau ulas dari sisi yang lain.

Menarik apa yang diungkapkan oleh Tim Gielen pada videonya yang berjudul ‘Monopoly: Who Owns the World?’ Saya rekomendasikan anda untuk melihat tayangannya. (https://rumble.com/vmyx1n-monopoly-who-owns-the-world-documentary-by-tim-gielen.html)

Menurut Gielen, perusahaan investasi mendominasi setiap aspek kehidupan kita, mulai dari makanan, minuman atau yang kerap kita gunakan seperti kendaraan atau bahkan gadget.

Meskipun ada banyak merek dagang besar di seluruh dunia, nyatanya mereka nggak melakukan persaingan alias perang dagang (seperti anggapan banyak orang). Ini bisa terjadi, karena perusahaan induk yang berkuasa pada banyak merek dagang tadi adalah entitas yang sama.

Gampangnya gini. Kalo anda lihat suatu merek terkenal secara global, maka pemegang saham terbesar adalah perusahaan-perusahaan investasi besar tadi. Baik itu di makanan, minuman ataupun barang keperluan yang saban hari kita pakai.

Dengan kata lain, perusahaan investasi itulah yang ‘memegang’ kendali atas perusahaan karena saham yang mereka punya mayoritas.

Siapa mereka? Bagaimana cara kerjanya?

Kita ambil contoh Pepsi Co., yang memiliki lebih dari 3000 pemegang saham, nyatanya kepemilikan saham terbesar adalah Vanguard, BlackRock dan State Street Corporation. Hampir sepertiga saham perusahaan, mereka yang kuasai. (https://money.cnn.com/quote/shareholders/shareholders.html?symb=PEP&subView=institutional)

Sekarang kita lihat pesaing Pepsi Co., alias Coca Cola Co., Pertanyaan yang sama diajukan: siapa pemilik Coke?

Secara umum, Coca Cola Co., dikuasai sekitar 3 ribuan investor, namun yang masuk 4 besar adalah pihak yang sama: Berkshire Hathaway Inc, Vanguard, BlackRock, dan State Street Coropration. (https://money.cnn.com/quote/shareholders/shareholders.html?symb=KO&subView=institutional)

Dan perlu anda ketahui, bahwa Vanguard, BlackRock, State Street Corporation dan Berkshire Hathaway Inc adalah perusahaan investasi terbesar di kolong jagat.

Dengan demikian, Pepsi dan Coke bukan dalam status bersaing satu sama lain, mengingat pemegang saham terbesar adalah pihak yang sama. “Pemegang saham institusional adalah kelompok yang sama,” ungkap Gielen.

Mungkin anda berpikir bahwa itu hanya berlaku pada sektor pangan.

Nyatanya ini berlaku umum.

Gielen mengambil contoh yang lain, Big Tech misalnya. Ada sederet nama beken mulai dari Alphabet, Facebook, Microsoft, hingga Samsung yang menguasai pangsa pasar dunia.

Kita semua tahu, bahwa Alphabet adalah perusahaan induk Google. Jadi otomatis menguasai YouTube dan juga semua perangkat Google. Sedangkan Facebook memiliki Whatsapp dan juga Instagram. Microsoft menguasai sistem Windows dan juga Xbox.

Sekarang kita bedah, siapa yang menguasai saham mayoritas pada Big Tech tersebut.

Penguasa saham mayoritas pada Alphabet adalah Vanguard, BlackRock dan juga State Street Corporation. Mereka merupakan 4 besar yang menguasai Alphabet dan jaringannya. (https://money.cnn.com/quote/shareholders/shareholders.html?symb=GOOGL&subView=institutional)

Sementara Facebook, penguasa 10 besarnya adalah Vanguard, BlackRock, dan juga State Street Corporation. Dengan kata lain, investor institusionalnya adalah mereka-mereka juga. (https://money.cnn.com/quote/shareholders/shareholders.html?symb=FB&subView=institutional)

Hal yang sama dapat kita temukan pada Microsoft, dimana tiga pemegang saham institusionalnya adalah Vanguard, BlackRock dan State Street Corporation. (https://money.cnn.com/quote/shareholders/shareholders.html?symb=MSFT&subView=institutional)

Bahkan raksasa Samsung, juga ada nama Vanguard di dalamnya. (https://money.cnn.com/quote/shareholders/shareholders.html?symb=SSNLF&subView=institutional)

Jadi, kalo anda telusuri pada semua barang yang ada di sekitar anda, maka penguasa terbesarnya adalah salah satu atau kombinasi dari keempat investor institusional tadi.

Dengan demikian, mungkinkah investor yang sama lantas menginisiasi perang dagang di antara beragam merek dagang yang juga mereka danai? Ini pertanyaan retorik, bukan?

Jadi selama ini, kita hidup dalam ilusi ‘persaingan’ bisnis yang seolah-olah ada, nyatanya hanya omong kosong semata.

Bagaimana kartel ini menguasai sisi perusahaan yang produknya anda pakai setiap harinya? Dan terlebih lagi, bagaimana cara mereka bekerja dan siapa yang ada di puncak piramida?

Pada bagian selanjutnya saya akan ulas.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!