Menyoal Varian India


514

Menyoal Varian India

Oleh: Ndaru Anugerah

“Bang bisa ulas tentang varian Delta yang sekarang merebak di Wakanda?” tanya seorang netizen.

Ini pertanyaan out of date, saya pikir.

Kenapa?

Karena saya sudah mengulas dengan detil tentang varian tersebut dan juga klaim varian Kopit lainnya pada Februari 2021 silam. Jadi kalo sekarang baru ditanyain, kemarin-kemarin kemana aja? (baca disini dan disini)

Sekarang saya mau ulas tentang varian Delta, dari sisi yang lain.

Seperti yang kita ketahui, varian Delta dikenal juga dengan varian B 1.617 yang ‘katanya’ berasal dari India. Apakah benar dari India?

Atas penamaan tersebut, pemerintah India menuntut perusahaan media sosial untuk menghapus semua referensi yang merujuk pada varian India dari si Kopit, karena selain nggak akurat juga merusak image negara Bombay tersebut. (https://time.com/6051039/indian-variant-social-media/)

Ini bukan tanpa alasan.

Dulu, waktu Trump bilang Kopit sebagai virus China, maka sentimen anti-China saja sudah merebak diberbagai belahan dunia, karena China dianggap sebagai negara biang keladi pandemi Kopit. (https://abcnews.go.com/Health/trumps-chinese-virus-tweet-helped-lead-rise-racist/story?id=76530148)

Nah kalo sekarang varian-nya dikatakan sebagai varian India, bukan nggak mungkin sentimen anti-India, bakal merebak. Di Singapura saja, itu sudah terjadi. (https://www.scmp.com/week-asia/lifestyle-culture/article/3133086/small-minority-singapore-residents-sowing-racism)

Belum lagi kerugian yang akan diderita India pada sektor pariwisata. Apa mungkin orang mau datang ke India kalo sudah ditakut-takutin sama varian Kopit yang katanya ‘menakutkan’ dan berasal dari India?

Berdasarkan dua alasan itu saja, India sudah sangat dirugikan. Wajar jika mereka gencar kampanye untuk menghilangkan stigma negatif pada India atas hadirnya varian baru si Kopit.

Apakah permintaan ini dipenuhi oleh Big Tech?

Sangat sulit, mengingat konten yang berisi tentang ‘varian India’ di media mainstream saja, sangat banyak jumlahnya. Gimana mau melarangnya, lha wong sudah menyebar kek virus?

Secara nomenklatur, bagaimana penamaan suatu varian virus?

WHO kasih pedoman di tahun 2015 silam, bahwa penamaan patogen jangan dikaitkan dengan asal daerahnya, karena akan mendatangkan stigma negatif pada komunitas tersebut. (https://www.who.int/news/item/08-05-2015-who-issues-best-practices-for-naming-new-human-infectious-diseases)

Meskipun demikian, anjuran WHO dianggap angin lalu.

Nyatanya, penamaan yang diberikan oleh media mainstream, tetap mengacu pada asal patogen tersebut. Termasuk varian India, yang punya nama ilmiah B 1.617. (https://www.nature.com/articles/d41586-021-00097-w)

Kembali ke laptop.

Sekarang mengapa varian tersebut kerap disebut sebagai varian India.

Karena untuk ‘menghajar’ India, yang nggak mau tunduk terhadap program vaksinasi sang Ndoro besar.

Awalnya India merasa jumawa bahwa negara mereka telah berhasil mengalahkan Kopit. Saking pede-nya mereka menggelar upacara Kumb Mela yang dihadiri ribuan manusia, di kawasan Hardiwar di Sungai Gangga.

Setelah festival keagamaan tersebut, nggak pakai lama, media mainstream terus mem-framing India dengan berita bahwa terjadi tsunami Kopit di negara tersebut. Dan varian yang dituding sebagai biang keladi tsunami tersebut adalah varian B1617. (baca disini dan disini)

Karena berasal dari India, makanya varian tersebut dikenal sebagai varian India. Titik.

Apakah varian tersebut mematikan seperti klaim media mainstream? Nggak juga. Itu jelas lebay. (baca disini dan disini)

Lantas kenapa media mainsteam terus membesar-besarkan masalah yang sebenarnya sepele?

Karena ada target vaksinasi global tadi.

Coba lihat, India yang tadinya nggak pasang target dalam menggelar vaksinasi Kopit, sekarang berubah 180 derajat setelah ‘dihajar’ hoax tsunami Kopit tersebut. (https://www.hindustantimes.com/india-news/238mn-doses-per-month-needed-to-meet-dec-target-101622573040319.html)

Itu berlaku juga di Wakanda.

Kalo sekarang warga Wakanda yang minim literasi kembali ditakut-takuti oleh merebaknya varian India, apa target yang akan diraih selain digelarnya vaksinasi secara lebih intens?

Alasan lain karena adanya vaksin baru dari Big Pharma yang ingin masuk ke Wakanda. Dan benar saja, vaksin Big Pharma tersebut diklaim dapat mengatasi varian India yang kini sangat ditakuti di Wakanda. (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5578338/vaksin-pfizer-diklaim-efektif-melawan-corona-varian-india-b1617)

Ujung-ujungnya jualan, bukan?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!