Dikit-Dikit Main Ancam


515

Dikit-Dikit Main Ancam

Oleh: Ndaru Anugerah

Apa yang bisa dilakukan banyak pemerintahan di dunia dalam menjalankan agenda suntik global milik sang Ndoro besar? Apalagi kalo bukan kebijakan ala corporal punishment yang mengedepankan sanksi dan hukuman.

Ini juga berlaku di AS sana, pada saat ini.

Dalam upaya menggertak agar lebih banyak lagi warga AS yang mau divaksin, maka kebijakan tersebut mulai diterapkan di sana.

Sanksinya nggak main-main.

Opa Biden mengancam bakal menahan dana federal yang diperuntukkan bagi sekolah, panti jompo hingga sektor penting lain, jika yang bersangkutan tidak mau divaksin. (https://www.washingtonpost.com/politics/biden-vaccines-delta/2021/08/05/4359ac76-f567-11eb-a49b-d96f2dac0942_story.html)

Meskipun belum ada keputusan resmi, namun sang Opa sudah dengan pede-nya mengklaim bahwa niatnya tersebut bakal terwujud, karena merasa punya ‘power’ untuk melakukannya.

“Saya masih memikirkan bagaimana caranya,” ungkap si Opa. (https://www.naturalnews.com/2021-07-08-biden-regime-launches-outreach-program-covid-vaccines.html)

Lantas kenapa Biden nekat melakukan hal tersebut, mengingat AS nggak ada aturan wajib vaksin sebelumnya? (https://www.bbc.com/news/world-us-canada-55193939)

Apalagi yang dijadikan alasan selain meningkatnya kasus harian Kopit di negeri Paman Sam tersebut, yang ditenggarai disebabkan oleh varian Delta. (https://www.forbes.com/sites/joshuacohen/2021/08/09/delta-variant-waves–trajectory-bodes-poorly-for-the-us/)

Dengan kata lain, tindakan main suntik ‘dipercaya’ akan mampu meratakan kurva dan menghentikan penyebaran si Kopit.

Apakah demikian adanya?

Nggak juga.

Kita tahu bahwa makin banyak test dilakukan, maka otomatis akan terjadi penambahan jumlah kasus secara signifikan. Jadi, ini nggak ada kaitannya dengan varian Kopit yang terus bermunculan dari waktu-ke-waktu. (baca disini)

Apakah rencana sang Opa bakal berhasil?

Entahlah. Namanya juga jongos, jadi harus manut apa maunya sang Ndoro besar. Termasuk menerapkan kebijakan main ancam terhadap warganya yang saat ini membutuhkan bantuan sosial tersebut.

Apa yang bisa kita pelajari dari kasus Opa?

Bahwa ke depannya, dalam rangka mewujudkan one world government, sang Ndoro akan memakai ‘siapapun’ sebagai jongosnya, agar dapat menerapkan kebijakan fasis ala Benito Mussolini. (baca disini)

Ini akan jadi skenario menarik yang perlu dicermati di Wakanda pada 2024 nanti.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!