Kala Sang Nabi Menerawang


518

Kala Sang Nabi Menerawang

Oleh: Ndaru Anugerah

Dengan semakin banyaknya negara-negara melakukan bukaan kembali (re-opening), apakah pertanda pandemi Kopit mulai sirna?

Saya katakan berkali-kali, bahwa ini bukan mainan sekali pukul ala elite global. Akan ada pukulan lagi dalam waktu dekat.

Apa maksudnya?

Baru-baru ini, BG kembali mengungkapkan beberapa unek-uneknya seputar pandemi Kopit yang terjadi di Amrik, khususnya.

Apa isi curcol-nya?

Ada beberapa hal. Pertama dia mengatakan kondisi pandemi bisa jadi lebih buruk pada bulan Oktober atau November mendatang, seiring masuknya musim gugur yang sudah pasti temperaturnya menjadi lebih dingin.

“Saat memasuki bulan Oktober dan November, akan ada lonjakan kematian dalam jumlah besar jika kita (seluruh warga AS) tidak menahan diri,” kurleb begitu ungkap BG. (https://www.businessinsider.com/bill-gates-covid-will-be-back-big-numbers-october-november-2020-6)

BG menambahkan, “Memang ada penurunan jumlah infeksi C19 dan juga angka kematian secara global dan juga di AS yang dipicu oleh musim panas yang bersuhu hangat. Namun begitu musim panas berakhir masyarakat akan menghadapi risiko penularan yang lebih tinggi seiring datangnya musim dingin.”

Pernyataan ini artinya apa?

Orang disuruh kembali lagi ke kandang dan MENERAPKAN PROTOKOL YANG DIANJURKAN WHO. Apa itu? Menggunakan masker, melakukan jaga jarak (social distancing) dan melakukan aktivitas dari rumah alias stay at home selain pemerintah diharapkan mengintensifkan program tracing together alias pelacakan kontak.

Nggak aneh BG bisa ngomong, “Kami tidak begitu tangguh dalam MELACAK KONTAK atau menegakkan karantina serta kepatuhan untuk senantiasa menggunakan masker.” (https://www.businessinsider.com/bill-gates-donald-trump-coronavirus-testing-increased-cases-completely-false-2020-6)

Point kedua yang disampaikannya adalah soal kepemimpinan Trump.

Dalam kesempatan itu, BG menyuarakan kekecewaannya atas sikap Trump yang dinilai nggak becus dalam memerangi pandemi si Kopit, karena belum menggunakan kekuatannya secara penuh sebagai negara super power dalam menahan penyebaran si Kopit.

“Kita perlu memikirkan kondisi dunia saat ini dimana saya cukup dibuat kecewa karena tidak adanya kepemimpinan AS. Kita tahu bahwa dalam merespons pandemi dibutuhkan kebulatan tekad. Akan sulit jika kita nggak bersatu,” demikian ungkap BG.

Artinya apa?

Pernyataan BG adalah ungkapan elite global yang sudah dibuat kecewa dengan sikap BONEKA BUATANNYA yang bernama Trump. Trump dinilai nggak sukses dalam menjalankan agenda elite global, malah cenderung mbalelo.

Bukan sekali ini saja Trump buat kebijakan blunder. Ingat saat dirinya mengatakan bahwa hydroxychlroquine merupakan obat mujarab bagi pandemi Corona?

“Saya telah mengkonsumsi hydroxychloroquine setiap hari untuk mencegah dan mengobati Corona (19/5),” demikian kurleb ungkap Trump kepada media. (https://www.theguardian.com/us-news/2020/may/19/hydroxychloroquine-trump-and-covid-19-what-you-need-to-know)

Trump gak nyadar, kalo statement-nya tersebut bisa berimplikasi pada orang yang akan ramai-ramai mengkonsumsi hydroxychloroquine dan bisa beroleh kesembuhan darinya. Dan ini jelas berbahaya bagi skenario BG untuk jualan vaksin plus pada akhir cerita.

“Ini orang sudah mulai kurang ajar, dan gak tahu terima kasih. Apa udah lupa kalo dulu pernah ditolong jadi presiden,” kurleb begitu umpatannya.

Dan nggak lama, pernyataan Trump tersebut disanggah lewat penelitian abal-abal yang dirilis oleh jurnal ilmiah bergengsi kelas dunia, The Lancet. (https://www.thejakartapost.com/life/2020/06/21/us-halts-test-of-trump-touted-hydroxychloroquine-for-covid-19-patients.html)

Kembali ke laptop…

Pernyataan BG tersebut juga berimplikasi bahwa gerakan untuk menjungkal Trump seperti yang dilakukan BLM dan Antifa lainnya, memang sengaja digelar dan diperlukan untuk mendelegitimasi kepemimpinan Trump pada pemilu AS di November mendatang.

Tentang ini saya pernah ulas sebelumnya. (baca disini)

Dan penyataan BG telah mendapatkan sokongan dari Dr. Fauci sebagai kaki tangannya yang ada di Gedung Putih.

“Meskipun jumlah kematian menurun, negara AS akan melihat lebih banyak lagi angka kematian, seiring dengan bertambahnya jumlah kasus si Kopit,” ungkap Dr. Fauci (26/6). (https://www.cnbc.com/2020/06/26/as-us-coronavirus-cases-spike-country-will-be-seeing-more-deaths-dr-fauci-says.html)

Sampai sini ngerti ya jalan ceritanya? Bahwa ternyata rencana vaksinasi plus oleh elite global, ternyata nggak sesederhana rancangannya.

Lantas bagaimana caranya agar orang-orang bisa kembali ke rumah?

Pertama, media mainstream akan kembali MENAKUT-NAKUTI DENGAN ISU GELOMBANG KEDUA SI KOPIT. Dan kedua memaksa kekuatan militer untuk ambil alih situasi di lapangan. (baca disini dan disini)

Saran saya, berliburlah semasih ada kesempatan dengan keluarga. Sebab kalo lockdown jilid dua akan diterapkan kembali, maka kesempatan itu akan tertutup buat anda.

Kecuali anda memang nggak bisa liburan dan pemerintah berani menentang rencana elite global tersebut.

 

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)

 


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!