Rencana RAND (*Bagian 2)


517

Rencana RAND (*Bagian 2)

Oleh: Ndaru Anugerah

Pada bagian pertama tulisan, saya sudah mengulas tentang apa itu IoB dan rencana RAND Corporation pada proyek tersebut. (baca disini)

Lalu apakah nggak ada potensi penyalahgunaan dari rencana tersebut?

Sangat ada.

Bahkan RAND sendiri menggaris bawahi kalo akses data biometrik dalam jumlah besar secara streaming, dapat menyebabkan gangguan yang belum ada sebelumnya. Dan ini dapat meningkatkan disparitas pada hasil kesehatan. (https://www.rand.org/pubs/research_reports/RR3226.html)

Kalo radiasi ponsel aja demikian besar bagi kesehatan manusia, bagaimana lagi dengan IoB yang menggunakan tubuh manusia sebagai sumber data biometrik?

Itu baru dari sisi kesehatan.

Lalu bagaimana dengan keamanan data? Siapa yang bertanggungjawab jika suatu saat timbul ‘kebocoran’ data karena diretas oleh pihak tertentu?

Ini penting untuk ditekankan, mengingat RAND sendiri nggak punya jawaban atas pertanyaan tersebut. “Tidak ada entitas tunggal yang memberikan pengawasan ke data IoB, karena AS sendiri nggak punya UU privasi data federal.”

RAND menambahkan, “Belum ada norma hukum tentang siapa yang akan mengelola data yang dihasilkan oleh perangkat IoB.”

Luar biasa. Data yang akan dihasilkan dari teknologi IoB sangat rentan terhadap tindak peretasan dan nggak ada satupun pihak yang akan bertanggungjawab dalam hal ini.

Belum lagi kalo kita bicara soal etika.

Maksudnya?

Anda tahu apa arti cyborg?

Secara singkat merujuk pada orang yang telah menggunakan mesin atau teknologi pada tubuh mereka, untuk meningkatkan kecerdasan atau kemampuan inderawinya.

Contoh yang paling gampang adalah saat masyarakat Swedia menggunakan microchip di tangan mereka guna melakukan transaksi pembayaran menggantikan uang tunai atau kartu kredit. Inilah cyborg. (https://nypost.com/2019/07/14/swedish-people-are-getting-chip-implants-to-replace-cash-credit-cards/)

Secara teknis memang bisa dilakukan. Tapi mengubah struktur tubuh manusia dengan menanam implant tertentu pada dirinya, apa semudah membalikan telapak tangan? (https://www.amazon.com/gp/product/0262014629/ref=as_li_ss_tl?ie=UTF8&tag=slatmaga-20&linkCode=as2&camp=217145&creative=399369&creativeASIN=0262014629)

Dan rencana RAND tersebut, bukan hanya ada di awang-awang.

Elon Musk juga sudah menendang bola yang sama beberapa tahun yang lalu, bahwa manusia harus diubah menjadi cyborg untuk dapat tetap hidup di masa depan. (https://www.theguardian.com/technology/2017/feb/15/elon-musk-cyborgs-robots-artificial-intelligence-is-he-right)

Dan kedua, Prof. Klaus Schwab juga sudah bicara hal yang kurleb sama.

Dia sudah sounding tentang transformasi pada manusia yang secara fundamental akan mengubah cara manusia hidup, cara bekerja dan cara berhubungan satu sama lainnya dalam rangka The Fourth Industrial Revolution. (https://www.amazon.com/Fourth-Industrial-Revolution-Klaus-Schwab/dp/1524758868)

Bisa dikatakan bahwa hadirnya IoB dalam rangka menyambut The Great Reset dimana teknologi digunakan sebagai perangkat pengendali manusia dengan bahasa yang ‘santun’ 4IR. (baca disini)

Prof. Schwab lebih lanjut mengatakan, “Dalam konteks politik dan sosial yang genting inilah berbagai teknologi menghadapi peluang dan tantangan dari penggunaan kecerdasan buatan, bioteknologi, bahan canggih hingga komputasi kuantum yang akan mendorong perubahan radikal dalam cara kita hidup. Itulah Revolusi Industri 4.0.” (https://restorebella.wima.ac.id/qsQAT0gSR_shaping-the-fourth-industrial-revolution_i.pdf)

Jadi, teknologi implant yang akan mengubah manusia menjadi cyborg dengan dalih IoB, bukan khayalan tapi merupakan keniscayaan. Prof. Schwab sendiri yang sudah memperkenalkan rencana tersebut.

Lalu kenapa RAND Corporation dan gank Davos bisa bicara hal yang kurleb sama?

Ya karena mereka merupakan kelompok yang sama, kartel Ndoro besar. (baca disini dan disini)

Saat ini, dalam rangka sosialisasi program mereka, mereka sengaja pakai bahasa marketing yang gampang diterima publik sehingga diharapkan tidak terjadi penolakan di lapangan.

Mereka akan mengatakan bahwa IoB dan juga 4IR adalah solusi konkrit atas dunia yang telah menjadi rusak akibat adanya pandemi Kopit. Dan ‘normal baru’ yang ditawarkan adalah penerapan teknologi digital pada kehidupan kita.

Nyatanya, itu semua ibarat janji manis yang nggak akan pernah tercapai diakhir cerita. Alih-alih menawarkan solusi yang lebih baik pada manusia, tahunya malah memperbudak manusia. (https://winteroak.org.uk/2020/10/05/klaus-schwab-and-his-great-fascist-reset/)

Manusia kelak akan dikendalikan oleh teknologi berkecapatan sangat tinggi yang mereka ciptakan. Dan ujung-ujungnya, siapa yang nggak sepaham dengan agenda Ndoro besar, maka akan ‘dilenyapkan’ dari muka bumi ini.

Sebagai penutup, dalam suatu sesi wawancara Paul Joseph Watson mengatakan, “Tujuan akhir RAND adalah membuat para teknokrat menjalankan rencananya pada setiap aspek masyarakat, dalam mengejar cita-cita satu dunia dengan penjajahan teknologi, dimana manusia hanya akan dijadikan mesin.”

Watson menambahkan, “Nggak ada tempat untuk cinta, empati dan sikap tidak mementingkan diri sendiri pada dunia baru yang akan diciptakan oleh RAND.” (https://www.activistpost.com/2010/12/insider-reveals-diabolical-secrets-of.html)

Akankah hasrat sang Ndoro besar untuk menggantikan posisi Tuhan dapat tercipta?

Wallahualam.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!