Apakah Itu Mematikan?


514

Apakah Itu Mematikan?

Oleh: Ndaru Anugerah

Sudah 8 bulan kita masuk dalam situasi pandemi. Namun hingga saat ini kondisinya belum juga menunjukkan tanda-tanda bakal pulih. Masih banyak penutupan sana-sini, meskipun resminya pemerintah tidak menerapkan lockdown. Akibat penutupan sana-sini, ekonomi masyarakat yang kena dampaknya secara langsung. (baca disini)

“Sebenarnya Kopit itu ada nggak sih, Bang?” tanya seseorang dengan polosnya. Keberadaannya, saya nggak bisa negasikan.

Cuma yang perlu dicatat, Kopit bukan ancaman bagi kebanyakan orang. Hanya sebagian kecil orang yang terancam oleh si Kopit: pertama orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, dan kedua orang dengan penyakit penyerta (komorbid). Pada kedua jenis orang tersebut, si Kopit bisa sangat mematikan. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7314621/)

Lalu kenapa tiba-tiba kita langsung melompat ke vaksinasi?

Seharusnya kan sistem imun dulu yang diperbaiki dengan harapan sistem kekebalan tubuh membaik. Kalo sudah membaik, maka orang jadi nggak gampang terinveksi virus seperti si Kopit. Dan ini nggak butuh banyak biaya untuk melakukannya, cukup sedia vitamin C dan D3, Beta Glucan dan NAC dan nggak ketinggalan Zinc.

Coba sekarang tanyakan orang yang terkena Kopit dan harus dirawat di RS. Apakah perlakuan yang mereka dapat dari para dokter selain suplemen yang saya telah sebutkan tadi? Benar bukan?

Lantas kalo misalnya anda terkena si Kopit, banyak sudah penelitian yang menyatakan bahwa ada obat yang cukup efektif, aman dan murah untuk mengatasinya. Saya pernah membahasnya beberapa bulan yang lalu. (baca disini dan disini)

Kalo anda malas baca ulasan saya, biar saya kasih tahu. Pertama bisa kombinasi hydroxychloroquine, azitromisin dan zinc. Dan yang kedua kombinasi ivermektin, azitromisin dan zinc. (https://www.paulcraigroberts.org/2020/11/23/effective-treatment-and-prevention-is-available-for-covid-19/)

Jika anda cari keampuhan obat tersebut (yang telah banyak diteliti para ahli kesehatan kelas dunia) melalui media mainstream, tentu saja anda nggak akan temukan jawabannya. Kenapa?

Karena kalo orang sembuh karena mengkonsumsi obat kombinasi tersebut, maka vaksin si Kopit bakal nggak laku dipasaran. Padahal itu adalah barang dagangan utama di akhir pandemi, yang wajib laku.

Jadi alasan utamanya adalah soal keuntungan semata, bukan soal membangun kekebalan tubuh yang nggak ada sisi untungnya buat Big Pharma.

Padahal, sudah banyak ilmuwan bicara bahwa besar kemungkinan vaksin yang ditunggu oleh banyak orang saat ini akan lebih berbahaya daripada si Kopit itu sendiri. (https://principia-scientific.com/robert-f-kennedy-jr-covid19-vaccine-should-be-avoided-at-all-cost/)

Saya sudah banyak mengulas tentang hal itu. (baca disini, disini, dan disini)

Kalo sudah begini, akankah kita berpasrah diri mengharapkan vaksin surga yang kelak jatuh dari langit? Sikap waras kitalah yang bisa mengakhiri pandemi ini.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!