Pesona Kim Jong Un


511

Pesona Kim Jong Un

Oleh: Ndaru Anugerah

Breaking News: Kim Jong Un dinyatakan telah meninggal dunia. Benarkah?

Malas juga ngulas yang beginian. Tapi karena ditanya, ya saya wajib jawab sesuai dengan analisa yang bisa saya berikan.

Berita tentang kemungkinan kematian Kim Jong Un (KJU) pertama kali disundul oleh CNN sebagai media mainstream. (20/4) Sumber beritanya dari dalam pemerintah AS yang ditidak mau disebutkan namanya alias anonim. Katanya KJU tengah dalam masalah besar pasca menjalani operasi jantung sebelumnya.

Dan menurut laporan tersebut, Korut juga telah mengantongi nama sebagai pengganti KJU. Nggak lain adalah Kim Yo Jong selaku saudara perempuan KJU. Ini saya sertakan link beritanya (https://edition.cnn.com/2020/04/20/politics/kim-jong-un-north-korea/index.html)

Apa penyebab dibalik spekulasi kematian KJU?

Selidik punya selidik, KJU telah melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya, selaku pendiri partai Komunis Korut. Padahal selama ini, moment tersebut merupakan agenda sakral tahunan yang tidak pernah dilewatkan KJU. Timbul pertanyaan: ada apa?

Kemudian spekulasi-pun berkembang, “Jangan-jangan KJU ada masalah kesehatan yang serius. Kok sampai nggak datang pada acara selebrasi yang cukup penting tersebut?”

Laporan yang diturunkan oleh CNN tersebut, langsung mendapatkan respons positif dari Anna Fifield, selaku kepala biro The Washington Post di Beijing. Fifield menggambarkan bahwa terjadi suasana panik di Pyongyang, menyusul rumor tentang meninggalnya KJU.

“Terjadi panic buying di ibukota akibat kabar meninggalnya KJU. Penduduk setempat menimbun segalanya mulai dari deterjen dan beras, hingga barang elektronik dan minuman keras,” demikian ungkap Fifield.

“Mereka mulai mengambil semua produk impor terlebih dahulu, tetapi dalam beberapa hari terakhir mereka juga berburu barang-barang produksi dalam negeri semisal ikan dalam kaleng dan juga rokok,” demikian tambah Fifield (26/4).

Dengan kata lain, ada masalah keamanan yang serius pada negara Korut, dipicu oleh kondisi KJU. Apa betul begitu?

Satu yang pasti, kita mesti kritis dalam membaca laporan berita yang dirilis oleh media mainstream seperti CNN maupun The Washington Post. Kenapa? Karena mereka sedianya melayani kepentingan AS dalam menggiring opini publik internasional. (baca disini)

Jadi mereka nggak bebas kepentingan.

“Siapa juga yang paling berkeinginan agar Korut ambruk selain Amrik?”

Kembali ke laptop…

Korut memang salah satu negara di dunia yang paling tertutup. Nggak aneh kalo kesehatan para pemimpinnya diperlakukan sebagai masalah keamanan negara. Jadi nggak gampang mendapatkan informasi secara detil menyangkut kesehatan para pemimpin Korut, termasuk KJU.

Media utama di Korut, KCNA, terakhir kali melaporkan keberadaan KJU ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April. Dan KCNA tidak melaporkan bahwa KJU hadir di acara hari ultah kakeknya (Kim Il Sung) pada 15 April silam. Nggak ada laporannya sama sekali.

Namun China dan Korsel telah mengecilkan laporan yang dirilis CNN tersebut.

Kang Min Seok selaku jubur kepresidenan Korsel, mengatakan “Tidak ada yang mengkonfirmasi desas-desus tentang kesehatan ketua KJU, dan tidak ada gerakan khusus yang terdeteksi di Korut sampai saat ini.”

Bahkan kantor berita Korsel – Yonhap – mengutip seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa laporan tentang KJU sakit parah adalah ‘tidak benar.’ (https://www.theguardian.com/world/2020/apr/21/north-korean-leader-kim-jong-un-has-heart-surgery-report)

“Posisi pemerintah kita tegas. KJU masih hidup dan sehat. Dia telah meninggalkan daerah Wosan sejak 13 April,” demikian ungkap Moon Chung In selaku penasihat kebijakan LN Korsel. (CNN, 26/4)

Bahkan seorang pejabat di departemen perhubungan internasional Partai Komunis China yang berhubungan dengan Korut mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada alasan untuk percaya bahwa KJU sakit parah. (https://www.reuters.com/article/us-northkorea-politics-china/north-korean-leader-kim-not-believed-to-be-critically-ill-chinese-party-source-idUSKBN2230CN)

Jadi clear ya masalahnya.

Lagian ini bukan pertama kalinya KJU dinyatakan mati.

Di tahun 2014, KJU sempat menghilang dari peredaran, lebih dari sebulan. Spekulasi-pun segera bermunculan seperti saat ini. Tahunya, TV Korut kemudian menayangkan sang ketua tengah berjalan agak pincang dengan menggunakan tongkat.

Selidik punya selidik, menurut laporan dinas rahasia Korsel, KJU telah menjalani operasi untuk mengangkat kista pada pergelangan kakinya. Makanya jalannya agak terseok dan menggunakan tongkat.

Wajar orang berspekulasi atas dirinya, mengingat KJU punya kebiasaan merokok yang berat selain hobi mengkonsumsi makanan berlemak. Jangan heran berat badannya terus naik (walaupun usianya baru 36 tahun), selain dirinya punya riwayat kardiovaskular dari keluarganya.

Pertanyaan kritisnya adalah: akankah Korut bisa kolaps sesuai harapan AS?

Nggak akan. Selama China mendukung Korut, jangan harap itu bisa terjadi, walaupun Korut tengah menjalani sanksi ekonomi oleh AS sekalipun. Nyatanya dukungan terus diberikan oleh Tiongkok, guna menjaga stabilitas di Korut.

Aliasnya, kalo mau jatuhkan Korut, ya harus jatuhkan China terlebih dahulu.

Masalahnya: apa AS mampu?

 

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)

 

 

 

 

 


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!