Targetnya: Jatuhkan!!


514

Ribut-ribut yang belakangan marak di Indonesia, mulai menunjukkan intensitas peningkatannya. Pertanyaannya, kemana muaranya?

Kalo kita hanya menganalisa faktor internal dalam negeri, hanya kegagalan yang akan kita temukan. Karena apa?

Faktor utamanya justru berasal dari luar (external factor). Persaingan antara AS dan China dalam bentuk perang dagang adalah pemicu utamanya sesungguhnya.

Kenapa timbul perang dagang?

Alasan sederhana. AS nggak mau kehilangan muka untuk dinyatakan kalah oleh pemerintahan China. Utamanya dari 2 sektor: ekonomi dan teknologi.

Kita tahu bersama, bahwa China kini tengah menggarap proyek OBOR yang belakangan ganti nama menjadi Belt and Road Initiative (BRI).

Dana yang digelontorkan juga nggak nanggung-nanggung. Mencapai Rp. 2.137,6 trilyun per tahunnya untuk negara-negara yang telah bersedia bekerja sama menyukseskan proyek tersebut, dalam bentuk pinjaman.

Dari segi teknologi, juga nggak kalah set.

China yang sukses duluan mengembangkan generasi kelima alias 5G dalam teknologi komunikasi, jelas membuat Mamarika ketar-ketir.

Nggak heran kalo tempo hari cara kasarpun dilakukan AS dengan menendang perusahaan komunikasi China – Huawei – dari operating system android. Diharapkan, China dipaksa keok dalam upaya mengembangkan infrastruktur komunikasi sendiri, yang sudah pasti merepotkan.

Tujuan semua itu adalah agar China nggak bisa leading dalam perlombaan bertajuk perang dagang tersebut.

Belum lagi kalo seandainya langkah China yang kini menggandeng Rusia untuk mengembangkan pesawat terbang berbahan ringan composite panel dengan daya tampung besar, akhirnya berhasil. Bisa dipastikan bahwa pesawat Boeing dan Airbus bakalan ditinggal konsumennya.

“Ngapain pakai Boeing atau Airbus, yang udah jelas heavy. Asal tahu saja, pesawat-pesawat berat itulah yang ditenggarai sebagai penyebab utama seringnya pesawat jatuh,” demikian cuitan netizen.

Inilah titik mula kalapnya AS. Tanda-tanda kekalahan itu sudah didepan mata, Rudolfo…

Bayangkan jika anda ikut perlombaan, dimana anda yang semula digadang-gadang akan memenangkan kontestasi, eh tahunya keok menjelang pertandingan akan berakhir. Bukan saja kehilangan reputasi, tapi juga nama besar bakal anjlok. Apa yang kira-kira anda lakukan kemudian?

“Kalo saya nggak dapat apa-apa, maka orang lainpun nggak boleh dapat apa-apa juga,” begitu kurang lebih prinsip yang berlaku. Nggak heran semuanya diacak-acak sama mamarika, ya karena prinsip tadi.

Nah, kalo bicara mamarika kita otomatis bicara genk Rothschild juga. Karena sesungguhnya, kepentingan merekalah yang ‘dibela’ mati-matian oleh pemerintahan paman Sam, bukan semata-mata kepentingan mamarika doang.

Singkat cerita, genk Rothschild menggelar rapat terbatas yang mempertemukan antara pemodal dengan konsultan yang biasa mereka pakai untuk menjalankan rencana mereka. Arahannya jelas: siapapun rejim yang mendukung proyek BRI China, harus dijatuhkan dengan cara apapun!!

Nggak aneh kalo dibeberapa negara, dipaksa mengalami kejadian yang bisa dianggap extraordinary, dari mulai serangan teroris, demonstrasi besar-besaran hingga upaya penggulingan rejim. Apa karena kebetulan semata? “Dalam politik tidak ada istilah kebetulan. Semua by design.”

Tak terkecuali Indonesia.

Kekacauan di Papua, juga sebenarnya 11-12. Karena memang ada arahan dari boss besar untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi yang sudah dianggap pro-Beijing. Tentang hal ini sudah saya sering ulas.

Dan percayalah, dari hari ke hari eskalasi ini akan terus berlanjut, mengingat Indonesia sudah memantapkan dirinya untuk menggandeng China sebagai mitra strategis pada 27 April 2019 yang lalu. Tinggal-lah AS yang dipaksa gigit jari, karena bakalan dapat pepesan kosong.

“Di tahun-tahun pertama, Jokowi bakalan aman. Masalah akan runyam menginjak tahun ketiga pemerintahannya,” begitu ungkap seorang narsum.

Ada apa di tahun ketiga pemerintahannya? Saya akan lanjut ditulisan berikutnya…

 

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!