Seruan Revolusi Warna?


515

Seruan Revolusi Warna?

Oleh: Ndaru Anugerah

Pada September 2021 silam, saya sempat mengulas tentang ‘perseteruan’ yang terjadi antara George Soros dan BlackRock, menyangkut soal bantuan yang diberikan kepada China dalam menanggulangi krisis ekonomi yang berpotensi menimbulkan bahaya sistemik. (baca disini, disini, dan disini)

Point pentingnya, Soros selaku pemilik Open Society Foundation sangat tidak suka jika ‘bantuan’ kartel Ndoro besar diberikan ke China, utamanya saat Negeri Tirai Bambu tersebut dipimpin oleh seorang Xi Jinping.

Dan sekarang, Soros kembali buat manuver dengan menyerukan penggantian rezim di China, karena dianggap sosok pemimpin yang otoriter layaknya Adolf Hitler.

Bahkan Soros mencoba membandingkan Olimpiade Musim Dingin 2022 yang akan dilangsungkan di Beijing mendatang, dengan Olimpiade Nazi Jerman yang digelar pada 1936 silam.

Berbicara di depan hadirin di Hoover Institution, Soros mengatakan bahwa kepemimpinan China harus segera diakhiri. “China adalah negara otoriter terkuat di dunia saat ini, dan ini merupakan ancaman terbesar yang dihadapi masyarakat terbuka saat ini.” (https://www.georgesoros.com/2022/01/31/george-soros-on-china-remarks-delivered-at-the-hoover-institution/)

Selanjutnya Soros menambahkan, “China layaknya Jerman di tahun 1936, akan menggunakan momen Olimpiade Musim Dingin mendatang, sebagai sarana propaganda atas keberhasilan sistem kontrol yang diterapkan negara tersebut pada rakyatnya.”

Bukan hanya itu, Soros juga dengan tegas menyatakan bahwa Xi Jinping adalah sosok komunis tulen yang nggak sama dengan mantan pemimpin China sebelumnya, Den Xiaoping.

“Jika Deng Xiaoping memperkenalkan reformasi pasar bebas, sementara Xi malah mengidolakan sosok otoriter sekelas Mao Zedong dan Vladimir Lenin,” begitu kurleb-nya.

Diakhir pidatonya, Soros menegaskan harapannya agar kepemimpinan Xi Jinping dapat digantikan dengan seorang yang kurang represif dan mengusung spirit damai di luar negeri.

“Masyarakat terbuka harus melakukan segala upaya untuk mendorong China agar bergerak ke arah perubahan yang diinginkan,” ungkapnya. (https://twitter.com/i/status/1488233860584427530)

Apakah ini kode keras dari sang Ndoro untuk menggoyang kepemimpinan di China?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!