Perlukah Booster?


510

Perlukah Booster?

Oleh: Ndaru Anugerah

Di tengah narasi bermunculannya varian Kopit yang diklaim lebih menakutkan ketimbang varian terdahulu, maka disaat itulah muncul inisiatif untuk memberikan suntikan penguat alias booster.

Narasi yang dikembangkan adalah bahwa suntikan booster akan memberikan ‘keamanan’ bagi mereka yang menerimanya. (https://www.washingtonpost.com/nation/2021/08/30/covid-delta-variant-live-updates/)

Padahal, untuk menjawab masalah Kopit sangat mudah. Tinggal lihat saja angka IFR-nya. Lalu anda tanya dalam hati anda, apakah si Kopit bersifat mematikan? Nggak juga, kan? Kalo nggak mematikan, ngapain disuntik booster?

Memang berapa angka IFR dari si Kopit?

Nggak sampai 1%. Itu sudah banyak publikasi penelitian yang menyatakan hal tersebut. Lalu, apa gunanya dilakukan suntikan booster kalo tingkat kematiannya nggak mengkhawatirkan? (baca disini)

Sebaliknya, coba anda tanyakan berapa tingkat kemanjuran dari vaksin tersebut. apakah benar jika seseorang telah divaksin, maka akan lebih siap jika terkena paparan virus Kopit?

Nyatanya itu hanya isapan jempol semata alias asumsi yang nggak ada dasarnya. (baca disini dan disini)

Bahkan nyatanya, orang yang divaksinasi malah lebih rawan terinfeksi si Kopit. (baca disini)

Mungkin berbekal keanehan yang ada, 18 pejabat FDA di AS sana punya rencana untuk menentang skenario Biden dalam memberikan suntikan booster pada segenap warga AS, yang menurut schedule bakal digelar pada akhir September ini. (https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(21)02046-8/fulltext)

Jadi FDA menentang rencana booster bagi populasi umum di AS, meskipun mereka memberikan restu pemberian booster bagi manula. (https://www.cnbc.com/2021/09/17/fda-panel-begins-voting-on-pfizers-covid-booster-doses-rejecting-shots-for-general-public.html)

Kenapa juga rencana booster ditentang?

Simple saja, karena memang lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

Konyolnya, FDA selaku otoritas berwenang bahkan belum memberikan green-light pada rencana pemberian suntikan booster. Kenapa Biden begitu berani melangkahi wewenang FDA?

Apa yang menjadi penyebabnya?

Kemungkinan 2 hal.

Pertama karena adanya tekanan dari kartel Ndoro besar untuk mempercepat vaksinasi di AS dan untuk mengejar ketertinggalan AS dalam perlombaan adu cepat suntik massal dengan negara-negara sekutunya. (https://ourworldindata.org/covid-vaccinations)

Dan yang kedua, upaya suntik massal diharapkan akan mampu mengembalikan ‘wibawa’ Biden yang mulai kehilangan pamornya di AS, setelah ‘didepak’ dari Afghanistan. (https://www.reuters.com/world/us/biden-approval-drops-lowest-level-this-year-after-taliban-takeover-2021-08-17/)

Apakah rencana booster di Amrik bakal berjalan mulus sesuai rencana?

Menurut prediksi saya, akan ada jalan berliku untuk mengeksekusi rencana tersebut.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!