Marwah Trump


505

Marwah Trump

Oleh: Ndaru Anugerah

Kapten Brett Crozier cukup kaget. Gimana tidak? Kapal USS Theodore Roosevelt yang berada dalam kendalinya, ternyata nggak kebal terhadap COVID-19. Ada kru kapal yang memberikan informasi tersebut kepada dirinya.

Kasus ini pertama kali dilaporkan pada 24 Maret 2020 silam.

Untuk memastikan berapa banyak yang terinfeksi, semua awak kapal yang berjumlah 5000 orang tersebut, kemudian menjalani uji coronavirus. Hasilnya cukup mengejutkan. Baru setengah yang di test, 100 ternyata dinyatakan positif COVID-19.

Mungkin dilanda ketakutan, Crozier kemudian menuliskan surat yang memperingatkan para petinggi Angkatan Laut AS, bahwa terdapat infeksi Corona yang berlangsung sangat cepat di kapal induk bertenaga nuklir tersebut.

“Tindakan tegas segera diperlukan. Personel dari kapal induk nuklir AS perlu diisolasi selama 2 minggu. Kita tidak sedang berperang. Awak kapal tidak perlu mati. Jika kita tidak bertindak sekarang, maka kita gagal menjaga aset bangsa yang sangat berharga, yaitu para pelaut kita.”

Crozier menambahkan tentang perlunya para personel-nya diisolasi ke pulau Guam. Hal ini dianggap perlu karena social distancing tidak mungkin dilakukan pada sebuah kapal induk.

“Yang namanya prajurit semua dilakukan bersama. Tidur bersama, makan bersama, mandi bersama, yang semuanya membutuhkan kerjasama yang erat dengan ruangan yang serba sempit,” demikian tambahnya.

Permintaan yang normatif dari seorang kapten kapal. Kalo sudah terinfeksi Corona, ya prosedurnya memang harus diisolasi setidaknya 2 minggu. Ini perlu untuk mencegah laju penyebaran dalam kapal, selain menyelamatkan banyak jiwa akibat terinfeksi virus Corona tersebut.

Sialnya, surat tersebut bocor ke San Francisco Chronicle pada Senin (30/4).

Yang namanya media, pasti butuh sesuatu yang sensasional. Mungkin kalo saya atau anda yang terinfeksi Corona, orang nggak akan peduli. Tapi kalo yang kena adalah para tentara AL Mamarika yang berada di tengah lautan, tentu jadi lain beritanya.

Gegerlah dunia. Masa kapal induk bertenaga nuklir – USS Roosevelt – yang terkenal itu ternyata nggak kebal dari Corona. Bagaimana kalo berita ini sampai ke para serdadu AS lainnya? Apa nggak down, mental mereka?

Singkat cerita, berita tersebut sampai ke Gedung Putih.

Tanpa keputusan yang terlalu lama, sang Kapten tersebut akhirnya dipecat dari jabatannya (2/4).

Kabar pemecatan Crozier pertama kali dirilis oleh Reuters berdasarkan keterangan pejabat Sekretaris AL AS bernama Thomas Modly. Modly menyatakan bahwa Crozier telah melakukan kesalahan yang fatal terkait kebocoran suratnya.

“Dia tidak melakukan garis komando dengan benar.”

Banyak pejabat AL menyayangkan keputusan sepihak tersebut. Misalnya Jenderal Mark Milley selaku Kepala Gabungan menyatakan bahwa kasus tersebut harusnya melalui penyelidikan militer terlebih dahulu. “Belum apa-apa kok main pecat?”

Hal itu senada dengan yang diungkapkan Laksamana Michael Gilday. “Saya secara pribadi menentang upaya pemecatan atas diri Kapten Crozier.”

Bahkan Menteri Pertahanan AS – Mark Esper – awalnya berpihak para Crozier. Setidaknya begitu penuturannya pada The Washington Post (4/4).

Lengkap sudah penderitaan Crozier. Begitu surat pemecatan atas dirinya meluncur, ternyata dirinya dinyatakan positif COVID-19. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula.

Sebenarnya kenapa Modly begitu berkeras melakukan pemecatan atas Crozier?

Selidik punya selidik, ternyata ada intervensi Trump dibelakangnya. Trump tidak ingin laporan Crozier menjadi aib bagi dirinya.

Kok bisa?

Selama ini Trump berkeras bahwa virus Corona adalah virus China. Apapun yang terjadi, tetap demikian adanya.

Saat kru kapal induk USS Roosevelt yang berada ditengah laut, kemudian terpapar COVID-19, lalu muncul spekulasi: asal virusnya darimana? Apa mungkin ada sedadu China yang mengusup ke tengah-tengah pasukan AS yang terkenal hebat itu? Apa yang bisa menjelaskannya?

Walaupun kemudian ada klarifikasi media, bahwa USS Roosevelt sempat berlabuh di pelabuhan Da Nang, Vietnam sebelum ada kasus infeksi COVID-19 di kapal induk tersebut, namun spekulasi tetap ada.

“Masa iya kemiliteran AS nggak punya prosedur yang ketat dalam menjaga para serdadunya agar nggak tertular virus Corona? Apa iya para serdadu dibebaskan berkeliaran di Hanoi sementara di Vietnam ada pandemi Corona yang demikian masifnya di negara tersebut?”

Dengan kata lain: ada marwah Trump disana.

Nggak heran, siapapun yang mencoba membuat narasi bahwa asal virus Corona bukan dari China, pasti akan langsung kena dampaknya. Apalagi hanya seorang perwira menengah sekelas Crozier.

Dari kasus Crozier kita bisa belajar. Ternyata seorang Trump gengsinya selangit, Bray…

 

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)

 


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!