Kembali Sekolah?


509

Kembali Sekolah?

Oleh: Ndaru Anugerah

Sebuah sekolah bergengsi di Republik Wakanda berencana merenovasi gedung saat pandemi berlangsung dengan asumsi begitu Juli sekolah dibuka kembali, siswa akan merasakan manfaat atas gedung barunya tersebut yang rencananya dilengkapi dengan segudang fasilitas wah.

Masalahnya dimana?

Kok bisa punya keyakinan bahwa sekolah akan dibuka kembali secara normal pada awal tahun ajaran depan? Darimana dapat datanya sehingga punya keyakinan demikian?

Sebaliknya saya coba kasih gambaran, biar anda mengerti duduk masalahnya?

Di New York sana, Walikota Bill de Blasio bilang, “Sekolah nggak akan dibuka kembali hingga musim panas tahun depan.” Artinya, akhir Juni baru bisa dibuka, dengan catatan nggak molor lagi skedulnya. (https://www.pbs.org/newshour/health/watch-mayor-de-blasio-says-online-schooling-will-last-through-summer-for-1-in-6-nyc-kids)

Sekedar informasi, bahwa New York telah memberlakukan sekolah online alias pembelajaran jarak jauh sejak 16 Maret 2020 silam.

Awalnya New York berencana membuka sekolah pada musim gugur tahun ini. Nyatanya toh skedulnya molor akibat si Kopit. (https://www.ny1.com/nyc/all-boroughs/news/2020/09/01/nyc-delays-reopening-of-public-schools)

Apakah sekolahnya bakal normal kembali seperti sebelum Kopit? Nggak juga.

Akan ada sederet protokol ketat yang akan diberlakukan selama anak bersekolah, termasuk jumlah anak yang diperbolehkan untuk datang ke sekolah dan aturan wajib pemeriksaan Kopit.

Kalo New York aja bisa molor, gimana dengan Republik Wakanda yang terkenal suka ‘membeo’ alias copas kebijakan?

Sumber kedua yang saya mau sebutkan adalah tayangan Sesame Street yang diliput pada podcast Great Reset yang disponsori oleh World Economic Forum.

Dalam kesempatan itu, Grover bilang, “Awalnya sulit untuk tidak bersekolah karena nggak bisa ketemu teman-teman. Tapi dengan belajar di rumah, kami bisa nonton dan belajar online sehingga kemudian kami merasa lebih baik dengan kondisi tersebut.”  (https://www.weforum.org/agenda/2020/10/sesame-and-the-muppets-the-great-reset-podcast/)

Dari podcast itu saja, kita tahu ada ‘pesan’ terselubung yang ingin disampaikan ke anak-anak sedunia, bahwa kondisi home learning bakal berlangsung lama, sehingga perlu sosialisasi ke anak-anak biar nggak kaget, stress dan diharapkan mereka bakal menyukai kondisi tersebut.

Jadi kalo anda punya pikiran sekolah bakal dibuka saat Juli nanti, dasarnya apa?

Dan terakhir saya kasih data biar anda sadar realita.

Anda tahu Big Tech (semisal: Facebook, Google, Amazon, Apple)? Berapa keuntungan yang mereka raup saat pandemi ini?

Pada akhir Oktober saja, mereka mendapatkan keuntungan sekitar USD 163 milyar yang salah satunya berasal dari sistem pembelajaran berbasis online. (https://www.theguardian.com/technology/2020/oct/29/google-facebook-apple-amazon-third-quarter-earnings)

Sekarang saya tanya: misalkan anda pemilik Big Tech, relakah anda kalo margin keuntungan sedemikian besar ‘dirampas’ dari anda gegara pembelajaran di off-line kan kembali?

Gegara duit 2000 aja orang rela bacok-bacokan, gimana duit ribuan trilyun?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!