Rencana Barcoding


510

Rencana Barcoding

Oleh: Ndaru Anugerah

Dalam suatu pernyataan, seseorang netizen berkata kepada saya, “Kalo rencana vaksinasi massal seperti yang abang prediksikan sebelumnya, saya bisa terima. Tapi kalo menanamkan nano-chip pada tubuh seseorang, itu terlalu berlebihan.”

Benarkah?

Beberapa hari yang lalu, kota Liverpool di Inggris berencana melakukan pengujian massal terhadap anak-anak yang ada di sekolah menengah, dengan mengerahkan tentara dalam implementasinya. (https://www.theguardian.com/uk-news/2020/nov/08/army-carry-out-mass-covid-19-tests-children-liverpool-pupils)

Rencananya menurut Public Health England, beberapa sekolah akan diuji Kopit yang menyasar anak usia di atas 11 tahun. Ujinya sendiri sebanyak 2 kali, dengan jedah 10 hari sejak uji pertama dilakukan.

Nah salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project adalah Broadgreen International School.

Karena adanya proyek tersebut, maka pihak sekolah mengirim surat ke orang tua, yang isinya cukup kontroversial.

Memang apa isi suratnya?

Salah satu isinya, “Karena keadaan luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya, maka tidak mungkin bagi kami untuk meminta ijin orang dengan cara biasa.” Jadi, persetujuan orang tua nggak lagi dibutuhkan karena kondisinya ‘darurat’.

Bukan itu saja. Setiap anak akan diidentifikasikan dengan menggunakan ‘barcode’ jika terbukti negatif hasil tes-nya, sementara bagi yang positif akan segerah ‘diamankan’.

Pertanyaannya: mungkin gak sih orang tua dikasih kesempatan buat nengokin anaknya kalo misalnya anaknya dinyatakan positif dan harus diisolasi? (https://www.broadgreeninternationalschool.com/downloadfile/15622636)

Jelas aja ini surat bikin sewot pihak orang tua. Dan belakangan surat pemberitahuan tersebut ‘ditarik’ dari peredaran karena dianggap kontroversial.

Langsung deh para petinggi di Liverpool rame-rame keluarin statement untuk klarifikasi, dari mulai suratnya salah ketik, pemerintah nggak bermaksud demikian, dan bla-bla-bla.

Dalam menanggapi proyek tes massal tersebut, Prof. Allyson Pollock selaku pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Newcastle ngomong, “Ngapain juga buru-buru melakukan skrining massal pada anak-anak sekolah?

Beliau menambahkan, “Dites aja anak-anak sudah mengalami gangguan psikologis, gimana lagi jika ada tentara yang terlibat dalam tes tersebut?

Jadi, ada 2 point penting yang tetap akan diberlakukan. Pertama tentang rencana barcoding pada anak-anak, dan kedua pelibatan tentara di dalamnya. Titik.

Sekarang, apakah prediksi saya tujuh bulan yang lalu anda pikir mengada-ada?

Lalu, kalo rencana ini sukses, apa nggak mungkin akan di copas di banyak tempat lainnya?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


4 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Om Ndaru ini sebenarnya yang saya tanyakan tidak ada kaitan dengan pendemi. Tapi mungkin ada kaitannya dengan Konspirasi. Saya mau tanya tentang UFO . UFO yg sering ada di amerika dan bahkan menjadi bahan buat film . UFO Ini ada atau tidak????

error: Content is protected !!