I’ll Be Back

I’ll Be Back

Oleh: Ndaru Anugerah

Apakah rezim Biden cinta damai seperti klaim influencer di Wakanda?

Sebelum dilantik saya sudah mengeluarkan analisa saya dan apa yang telah saya prediksi kembali terbukti. (baca disini dan disini)

Kamis lalu (25/2) AS melakukan serangan udara terhadap milisi yang didukung Iran di Suriah. Serangan ini merupakan tindakan militer pertama di masa kepemimpinan Biden. (https://sputniknews.com/us/202102261082201404-biden-to-provide-congress-classified-briefing-on-syria-strikes-early-next-week-reports-suggest/)

“Serangan yang dilakukan oleh dua pesawat F-15 Eagles tersebut berhasil menghancurkan sembilan fasilitas milisi hancur lebur,” ungkap John Kirby selaku jubir Pentagon.

Kenapa serangan dilakukan?

Alasannya sebagai tindakan balasan setelah sebelumnya serangan roket diluncurkan terhadap personel AS di Irak awal bulan Februari ini. (https://www.chicagotribune.com/nation-world/ct-aud-nw-syria-airstrikes-20210226-yb4n6kamjrdaljpljxje5vcq7a-story.html)

Sebelum eksekusi dilakukan, Biden memberi pengarahan tertutup kepada pimpinan Kongres ikhwal serangan tersebut, meskipun Kongres belum kasih restu. (https://thehill.com/homenews/administration/540730-biden-administration-to-give-congress-full-classified-briefing-on)

Apa pesan yang ingin disampaikan Biden?

Bahwa Biden siap membawa AS kembali ke medan perang di Timur Tengah terutama dalam berperang melawan Iran dan Suriah.

Kalo alasannya bahwa AS melakukan serangan tersebut adalah untuk membalas serangan yang telah dilakukan milisi Iran di Irak, harusnya tidak akan ada serangan lanjutan setelah ini, donk?

Akankah demikian?

Berkali-kali saya katakan, pelajari gambar besar apa yang akan digelar di Timteng sana. Dengan memahami gambar besarnya, anda nggak akan bingung untuk mengetahui skenario yang tengah dan akan dimainkan. (baca disini dan disini)

Lha kalo anda cuma baca dari media mainstream, anda bakal dapat apa?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)