Ya Memang Terapi Gen


513

Ya Memang Terapi Gen

Oleh: Ndaru Anugerah

Selaku analis geopolitik, kalo saya ditanya: “Apa sesungguhnya yang diklaim sebagai vaksin Kopit (khususnya buatan Big Pharma) oleh masyarakat luas?”

Jawaban saya jelas. “Itu bukan vaksin tapi terapi gen.”

Itu saya pernah ulas pada Maret 2021 silam, saat vaksinasi global marak dibombardir pada masyarakat dunia.

Dan seperti biasa, mayoritas orang nyinyir atas apa yang saya ulas. “Lha wong jelas itu vaksin, kok dibilang terapi gen?” begitu ungkap seorang dokter kala itu. (baca disini dan disini)

Nggak apa-apa juga. Selaku analis yang bebas kepentingan, nyinyiran justru memotivasi saya untuk menganalisa dengan lebih baik lagi.

Dan belakangan, analisa saya terbukti.

Maksudnya?

Selaku Kepala Departemen Farmasi perusahaan Bayer, Stefan Oelrich mengatakan sesuatu yang mengejutkan pada publik yang hadir di World Health Summit 2021 yang berlangsung di Berlin. (https://www.worldhealthsummit.org/summit/speakers.html)

“Vaksin Kopit yang selama ini digunakan, sesungguhnya adalah terapi gen,” begitu kurleb-nya.

Nggak hanya itu, Oelrich menambahkan bahwa perusahaan farmasi (Big Pharma) tahu bahwa vaksin tersebut adalah terapi gen yang dapat mengubah genetik seseorang jika disuntikkan. Nggak aneh jika Big Pharma menyimpan erat informasi ini.

Mana ada orang yang mau disuntik vaksin kalo mereka tahu bahwa itu dapat mengubah susunan genetik mereka?

Lebih jauh lagi, Oelrich menyatakan bahwa vaksin Kopit yang disuntikkan juga nggak dapat mencegah siapapun untuk tertular, sebaliknya dapat menularkan virus Kopit kepada orang lain.

“Kalo orang-orang tahu bahwa itu adalah terapi gen, maka sebanyak 95% dari mereka akan menolaknya,” demikian ungkapnya. (https://rumble.com/vwg9b5-head-of-pharma-at-bayer-admits-that-the-mrna-vaccines-are-gene-therapy.html)

Ini yang ngomong orang penting di Big Pharma dan bukan dokter TikTok yang hobinya buat konten di YouTube. Jadi yang saya ungkapkan 1 tahun silam kepada anda, bukanlah omong kosong. Minimal ada justifikasinya.

Pertanyaan selanjutnya: apa iya terapi gen nggak punya efek jangka panjang bagi yang telah menerimanya?

Yang Bokir…

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


One Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. bang, tolong buatkan artikel khusus biar kami” yang awam-awam ini bisa survive dari segala huru-hara yang akan terjadi.

error: Content is protected !!