Rencana Vaksinasi


510

Rencana Vaksinasi

Oleh: Ndaru Anugerah

Minggu, 6 Desember 2020. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Kopit yang diberinama Sinovac datang ke Wakanda. Menurut Ketua Satgas PEN pada akhir Desember, akan ada 3 juta vaksin Sinovac tersebut dan pada awal tahun depan akan ada 36 juta dosis vaksin Sinovac tambahan.

Total jenderal akan ada 39 juta dosis vaksin dari Sinovac bagi Wakanda. (https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201208120237-37-207616/top-ri-segera-miliki-39-juta-dosis-vaksin-corona-sinovac)

Presiden Wakanda langsung kasih pernyataan kepada Reuters bahwa pemerintah telah minta izin darurat dari badan makanan dan obat-obatan untuk bisa memakai vaksin tersebut di akhir tahun. (https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-indonesia-president/exclusive-indonesia-to-start-mass-covid-19-vaccination-this-year-president-idUKL4N2HZ1AH)

Jadi, vaksinasi global di Wakanda yang awalnya dianggap sebagai teori konspirasi, kini sudah ada di depan mata dan tidak mungkin ditarik mundur. (baca disini)

Pertanyaan sederhana: apakah vaksinnya aman?

Soal vaksin Tiongkok tersebut, saya pernah ulas beberapa bulan yang lalu. (baca disini)

To make sure, saya akan coba kasih ulasan pakai data terbaru buat anda sekalian yang banyak ditanyakan ke saya.

Sekedar info, Sinovac juga dipakai di beberapa negara seperti Brazil dan Turki.

Di Brazil, tepatnya si Sao Paulo, Gubernur Joao Doria sempat kasih pernyataan bahwa vaksin Sinovac merupakan vaksin teraman yang pernah diiuji di negara tersebut. (https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-sinovac-brazil-idUSKBN27429E)

Itu di Brazil. Gimana di Turki?

Prof. Ceyhan selaku pakar kesehatan di Turki mengatakan hal kurleb sama, “Uji coba tahap 3 vaksin Sinovac sejak September lalu, terbilang aman karena nggak membawa efek samping serius. Paling hanya nyeri ringan dan ruam pada kulit.” (https://www.dailysabah.com/turkey/doctors-in-turkey-assure-the-public-on-reliability-of-covid-19-vaccine/news)

Bahkan sekelas Washington Post bilang bahwa vaksin Sinovac nggak pernah punya catatan keamanan pada vaksin buatannya.

Saking nggak ada salahnya, maka media mainstream milik Ndoro besar mencoba menjatuhkan vaksin Tiongkok tersebut pakai skandal suap. (https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/coronavirus-vaccine-china-bribery-sinovac/2020/12/04/7c09ae68-28c6-11eb-9c21-3cc501d0981f_story.html)

“Fakta bahwa perusahaan memiliki sejarah penyuapan bakal berimplikasi pada vaksin yang dibuatnya,” ungkap Arthur Caplan selaku Direktur Etika Medis di New York University. (https://www.businesswire.com/news/home/20180726005623/en/An-Open-Letter-from-Sinobioway-Consortium-to-All-Shareholders-of-Sinovac-Biotech-Ltd.)

Gimana modusnya?

CEO Sinovac Biotech menyuap regulator obat China agar vaksinnya dikasih ijin buat beredar di pasaran. Dalam kesaksian pengadilan di tahun 2016, CEO Yin Weidong kasih suap sebesar USD 83 ribu dari tahun 2002-2011 kepada regulator obat China Yin Hongzhang. Sebagai imbalannya, Yin Hongzang kasih ijin vaksin Sinovac untuk bisa dijual di pasaran.

Itu bukan vaksin Kopit buatan Sinovac lho ya, tapi vaksin flu babi yang dirilis tahun 2009.

Dan yang kedua, Yin Hongzhang sudah dihukum 10 tahun penjara atas perbuatannya tersebut di tahun 2017 silam. (https://www.chinadaily.com.cn/china/2017-01/04/content_27855709.htm)

Jadi nggak relevan kalo ngudek-ngudek kasus lama yang sudah usang. Apa kaitannya antara kasus suap di tahun 2017 sama kasus vaksin Kopit buatan Sinovac yang dibuat tahun ini?

Yah, namanya juga jualan. Pasti ada strategi marketing yang dijalankan buat menjegal barang dagangan lawan, bukan?

Dengan kata lain, masalah keamanan vaksin Sinovac, clear sudah.

Masalah sesungguhnya bukan disitu. Kenapa?

Dosis 36 juta vaksin Sinovac jelas nggak akan cukup memenuhi angka vaksin yang dibutuhkan di Wakanda, karena rencananya akan ada 107 juta orang yang akan divaksin. (https://www.voaindonesia.com/a/pemerintah-targetkan-107-juta-orang-akan-divaksinasi-covid-19-/5667530.html)

Dengan skema tiap orang akan menerima 2 suntikkan, maka akan banyak sekali defisit dosis vaksin yang dibutuhkan. Pertanyaannya: kekurangan vaksin dapatnya darimana?

Disini pemerintah Wakanda bakal ambil vaksin dari WHO lewat tangan GAVI. Menurut skenarionya, WHO bakal menyediakan vaksin sebesar 20% dari target populasi. (https://www.medcom.id/internasional/asean/ObzZna0b-who-jatah-vaksin-untuk-indonesia-hanya-20-persen-dari-populasi)

Nah kalo sudah ngomong WHO dan GAVI, pasti merembet ke BG selaku donatur jumbo sekaligus dalang utama pandemi si Kopit. (baca disini dan disini)

Yakin vaksinnya aman?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


4 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    1. itu hanya penundaan uji coba bukan pembatalan vaksinasi. percayalah bahwa program vaksinasi akan terus jalan, karena memang begitulah skenario Ndoro besar.

  1. Bang serius sinovac aman? Secara umum siapapun yg bikin vaksin, didalamnya tetap mengandung mercury, alm, air raksa, dll yang kalaupun tidak memperlihatkan efek serius pasca ujicoba, ttap memberi efek negatif jangka panjangnya.

    Means, vaksin apapun yg diproduksi siapapun tidak aman. Bukankah industri farmasi dan kedokteran modern berdiri berdasarkan rencana2 jahat rockefeller entah untuk motif keuntungan materi, kekuasaan, kontrol, dan depopulasi?

    Begitu juga dengan teori “virus”. Produk yang sama, yg itulah awal industri vaksinasi. Virus itu absurd jika tidak bisa dibilang “tidak ada”.

    Padahal teori Antony Beschamp jauh pebih masuk akal dalam urusan kesehatan.

    ?

    1. vaksin sinovac bukan berafiliasi dengan big pharma. that is why I guarantee its safety.
      kalo ditanya pilih vaksin atau nggak, saya pasti pilih yang kedua. tapi opsi tersebut nggak ada di wakanda, bukan?

error: Content is protected !!