Putin Dikudeta?


508

Putin Dikudeta?

Oleh: Ndaru Anugerah

“Bang, bahas dong tentang kudeta yang akan menyasar kepemimpinan Putin,” begitu pinta seorang netizen.

Jujur agak malas mengulas sesuatu yang ada bau-bau Rusia maupun Ukraina, karena memang krisis yang dipaksakan atas Ukraina hanya membuka jalan bagi mega proyek The Great Reset sang Ndoro besar untuk bisa dieksekusi dengan lebih cepat. (baca disini)

Ngapain juga mendukung salah satu pihak, kalo kedua sisi memiliki bandar yang sama?

Namun, karena ditanya, saya akan coba membahasnya. Semoga ulasan ini membantu rasa haus anda akan informasi yang anda harapkan.

Desas-desus akan adanya kudeta terhadap Putin, memang bukan barang baru.

Dulu, lewat sosok Alexei Nalvany, Putin juga sempat diisukan untuk digulingkan lewat kekuatan ‘oposisi’. Namun, saya katakan bahwa sosok Putin terlalu kuat untuk digulingkan. Dan itu terbukti, bukan? (baca disini)

Sasus serupa kini muncul lagi, seiring digelarnya operasi militer khusus Rusia pada Ukraina di Februari silam. Tentu media mainstream yang sengaja menghembuskan isu kudeta terhadap Putin. (https://nypost.com/2022/03/04/heres-how-putin-protects-himself-from-assassins-and-coups/)

Dinarasikan, bahwa keputusan yang diambil Putin untuk menggelar opsi militer terhadap Ukraina, sebagai kebijakan yang tidak populis, dan nggak mendapat dukungan rakyat.

Terbukti dengan banyaknya aksi jalanan alias demonstrasi dalam menentang keputusan tersebut. Artinya, rakyat Rusia nggak mendukung kebijakan Putin. Kurleb begitu narasinya. (https://www.news.com.au/world/europe/thousands-of-antiwar-protesters-detained-across-russia/news-story/c0e5389630f48e3ff07a796d21bdf1ef)

Kalo alasannya adalah demonstrasi yang menentang aksi militer Rusia pada Ukraina, ini jelas blunder, mengingat mayoritas rakyat Rusia malah mendukung ‘agresi’ tersebut, sedari awal. (https://euromaidanpress.com/2022/03/06/nearly-60-of-russians-support-putins-war-against-ukraine/)

Jika kemudian ada ribuan rakyat Rusia berdemonstrasi menentang keputusan Putin, apakah itu mewakili suara mayoritas?

Saya sungguh meragukannya.

Yang terakhir, tetiba muncul beberapa nama yang punya kans sebagai pengganti Putin pasca kudeta dijalankan. Pesan yang mau disampaikan adalah kudeta sudah di pelupuk mata. (https://www.politico.eu/article/who-will-replace-valdimir-putin-russia-kremlin/)

Berdasarkan hitungan togel tersebut, tentu saja peluang Jenderal Sergei Shoigu (yang digambarkan tengah ‘berkonflik dengan Putin) yang paling besar sebagai pengganti Putin, karena beliau adalah sosok militer yang pegang kendali atas angkatan bersenjata Rusia.

Begitu informasi yang sengaja didengungkan oleh media mainstream, dengan asumsi kudeta berhasil dijalankan sesuai rencana. (https://www.msn.com/en-in/news/other/sergei-shoigu-vladimir-putin-s-likely-successor/ss-AAURNHZ)

Apakah begitu skenario yang akan terjadi di Rusia?

Sekarang coba saya tanya balik: apakah kondisi yang memungkinkan kudeta terpaksa dijalankan?

Jawabannya: jika dan hanya jika elit di Rusia mulai terbelah. Memangnya elit Rusia telah terbelah alias nggak satu suara terhadap krisis di Ukraina?

Kalo seorang Jenderal Shoigu, dikatakan tengah berseberangan dengan Putin, namun Shoigu bukanlah satu-satunya representasi elit semata. Ada banyak anasir yang bisa merepresentasikan ‘kaum elit Rusia’.

Dengan kata lain, Shoigu hanyalah bagian kecil dari elit di Rusia, yang nggak bisa dijadikan patokan bahwa elit Beruang Merah telah terbelah. Itu jelas analisa lebay.

Yang kedua, dengan asumsi bahwa kudeta berhasil dijalankan, dan pengganti Putin akan menghentinkan kontak senjata dengan Ukraina, apakah itu agenda milik sang Ndoro besar pada konflik yang dipaksakan tersebut?

Tentu tidak.

“Konsekuensi konflik akan jauh lebih buruk dari yang diharapkan,” demikian sang Ndoro besar. (https://www.weforum.org/agenda/2022/04/an-unfair-war-economic-social-and-security-consequences-of-the-russian-invasion-into-ukraine/)

Mungkin nggak sih kalo konsekuensi buruk bisa terjadi jika konflik buru-buru diselesaikan? Yang masuk akal, konflik akan terus diperpanjang guna menyukseskan rencana besar.

Lalu apa yang bisa disimpulkan?

Isu kudeta yang menyasar Putin, jauh panggang dari asap. Itu cuma onani di siang bolong yang hanya memuaskan hasrat sesaat.

Semoga rasa ingin tahu anda terpuaskan.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


2 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Bos, saya kok kurang yakin bhw Zelensky dan Putin di bawah kendali kekuatan tertentu what so called “ndoro besar”. Is that true?

error: Content is protected !!