Presiden Migran


508

Presiden Migran

Oleh: Ndaru Anugerah

Begitu Biden terpilih, dia langsung buat kebijakan kontras dengan pendahulunya, Donald Trump. Dalam 50 hari pertamanya, Biden menandatangani sejumlah executive order yang intinya menganulir kebijakan yang pernah diambil Trump. (https://sputniknews.com/us/20210305/1082267745.html)

Contoh kerjasama dengan Meksiko.

Saat Trump berkuasa, tembok perbatasan masif dibangun guna membatasi imigran Meksiko untuk bisa masuk ke AS. Bukan itu saja, Trump juga memberlakukan perintah tangkap dan deportasi kepada imigran gelap yang kedapatan berhasil menerobos keimigrasiaan.

Kini, Biden malah buat kebijakan yang sama sekali beda. Tembok perbatasan nggak akan dilanjutkan.

Bukan itu saja. Kebijakan ‘tangkap’ ala Trump diubah menjadi kebijakan ‘tangkap dan lepas’. Jadi kalo ada imigran gelap, setelah ditangkap bakal dilepas setelah beri uang jaminan ke AS.

Yang lebih mengasyikan lagi, imigran gelap yang tertangkap malah ditawari untuk diberikan vaksin Kopit secara gratis. Ini imigran gelap apa turis mancanegara, Bambang? (https://sputniknews.com/analysis/20210308/1082284079.html)

Akibat kebijakan ini, arus imigrasi ilegal melonjak tajam sejak Biden terpilih. Nggak salah jika Biden diberi julukan sebagai presiden migran. (https://sputniknews.com/us/202103101082308885-mexican-officials-say-migrant-president-biden-has-made-people-a-commodity/)

Apa yang mengkhawatirkan dengan adanya imigran gelap masuk ke AS?

Setidaknya dua hal bakal terjadi.

Pertama perdagangan orang yang digunakan oleh para kartel narkoba Amerika Latin untuk bisa masuk ke AS guna menjual barang dagangannya. (https://www.reuters.com/article/us-usa-immigration-mexico-exclusive-idUSKBN2B21D8)

Jadi kalo kita bicara kartel narkoba, siapa yang diuntungkan kecuali bandar narkoba dan deep-state? (baca disini)

Kedua, keamanan AS akan lebih mudah terancam dengan masuknya kaum radikalis ke AS. Semasa Trump, serangan teror yang menyasar AS boleh dibilang ‘hampir’ nggak ada karena ada kebijakan ketat terhadap imigran. Emang bisa apa teroris masuk tanpa lewat perbatasan?

Nah kalo sekarang, dengan dilonggarkannya perbatasan oleh Biden, apa yang bakal terjadi?

Para ekstrimis ‘binaan’ bisa masuk dengan leluasa ke negara tersebut. Tujuannnya apalagi selain buta teror? Dan ini memang sengaja dibuat demikian, agar kebijakan Global War on Terrorism dapat dihidupkan kembali.

Dan ini sudah saya prediksi jauh sebelumnya. (baca disini dan disini)

Jadi kalo nanti di AS ada serangan teror, apakah ini hanya kebetulan semata?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!