Membohongi Publik?


511

Membohongi Publik?

Oleh: Ndaru Anugerah

Sudah menginjak tahun kedua invasi Kopit, namun tanda-tanda berakhirnya masih jauh panggang dari asap. Lebih buruk lagi, invasi Kopit mulai melebar dengan hadirnya banyak varian memakai abjad Yunani. (https://www.newscientist.com/article/2279063-coronavirus-who-announces-greek-alphabet-naming-scheme-for-variants/)

Kalo abjadnya sudah sampai ke ‘Omega’, apakah si Kopit bakal berakhir?

Nggak ada jaminan, bukan?

Di tengah kegamangan ini, seorang whistleblower yang mengaku sebagai pakar statistik independen, kemudian buka suara. “Pandemi ini sebenarnya tidak pernah ada,” begitu kurleb-nya. (https://in-this-together.com/ukc/DrJD-Analysis.pdf)

Bagaimana whistleblower yang pakai nama samaran John Dee tersebut, sampai mengungkapkan hal tersebut?

Ceritanya John Dee melihat lebih dari 160.000 arsip tentang pasien yang dirawat di rumkit (yang disembunyikan sumbernya) saat peak season si Kopit ‘digdaya’ di Inggris. Data yang diteliti adalah data dari 1 Januari 2021 hingga 12 Juni 2021 silam.

Menariknya, menurut John Dee, dari 2102 pasien yang dikasih kode ‘Covid-19’, ternyata hanya 9,7% yang memiliki gejala alias simptomatik. Artinya hanya 204 orang saja yang punya diagnosis pendukung.

Lantas bagaimana dengan 90,3% pasien lainnya yang berjumlah 1899? Mereka justru nggak punya gejala klinis yang mendukung bahwa mereka terkena Kopit.

Nggak cukup puas dengan temuan ini, John Dee lantas melakukan audit secara lebih mendalam.

Dan apa yang ditemukannya kemudian?

Dia mendapatkan bahwa sistem catatan pasien secara elektronik di UGD, dipenuhi dengan pasien tanpa gejala, namun diberi perawatan darurat. Jadi mereka nggak punya gejala, tapi dianggap pasien Kopit. Gimana nggak penuh rumkitnya? (https://drive.google.com/drive/folders/1CxqTvy1G_jfGL4QimN7QtWw2-1hAOkww)

Padahal kalo kita lihat media mainstream, pada peak season si Kopit justru digambarkan bahwa pasien mengalami gejala yang kritis, seperti saturasi oksigen yang drop hingga pernapasan yang ‘berat’. (https://www.theguardian.com/world/2021/mar/25/covid-uk-coronavirus-cases-deaths-and-vaccinations-today)

Pengungkapan yang diberikan John Dee memang perlu dibuktikan lebih lanjut lewat data yang diberikan otoritas kesehatan di Inggris. Namun jika ini benar adanya dan bukan klaim dirinya semata, bukankah plandemi ini adalah upaya pembohongan publik?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!