Kekalahan yang Memalukan
Oleh: Ndaru Anugerah
Apa yang dirasakan oleh orang-orang sedunia menanggapi plandemi Kopit yang telah berjalan lebih dari 2 tahun, dan tak kunjung henti tersebut?
Yang pasti, orang mulai jenuh dengan skenario plandemi, dan akibatnya orang mulai menyadari bahwa si Kopit yang selama ini digadang-gadang bakal membawa lebih banyak kematian, nyatanya nggak terbukti seperti narasi yang dibawa (utamanya oleh media mainstream).
Coba anda lihat sekeliling anda, berapa banyak yang masih percaya pada narasi plandemi? Sangat sedikit, bukan? (https://www.washingtonpost.com/opinions/why-people-believe-in-a-plandemic/2020/05/08/3b4e8962-915d-11ea-a0bc-4e9ad4866d21_story.html)
Lucunya, sang Ndoro besar masih belum legowo untuk mengakhiri status plandemi. Mereka sangat berharap bahwa skenario bisa diperpanjang, sebelum WHO mendapatkan hak legitimate-nya untuk menyatakan status plandemi secara global lewat pandemic treaty-nya. (baca disini)
Salah satunya yang baru-baru ini terjadi di Perancis, dimana presiden Emmanuel Macron yang baru saja menjabat di periode keduanya, berencana mengajukan RUU yang intinya bakal mewajibkan siapapun yang memasuki Perancis untuk dapat menunjukkan bukti sudah divaksin atau telah melakukan tes Kopit yang hasilnya negatif.
Singkatnya, Macron ingin menerapkan passport Kopit bagi para pendatang dan juga WN-nya.
“Masa iya di pilpres bisa menang, mana mungkin di parlemen bisa keok?” demikian pikirnya.
Sialnya, Macron over-pede.
Alih-alih menang, kubu Macron hanya mendapatkan suara 195, sementara kubu penentangnya (yang merupakan gabungan National Rally, La France Insoumise dan juga Republicains) mendapatkan suara lebih banyak, yakni 219. (https://www.washingtonexaminer.com/news/far-left-far-right-unite-france-defeat-covid-passport)
Sontak kekalahan yang diderita kubu Macron, justru mendapatkan sambutan hangat dari anggota parlemen, utamanya yang berada pada kubu oposisi. (https://tinyurl.com/yhdaxbex)
Dari sini apa yang bisa disimpulkan?
Orang Perancis mulai muak dengan skenario plandemi yang nggak kunjung usai. Ini plandemi apa sinetron di Indosiar, sih?
Dan pelaku bisnis di negara Napoleon tersebut, juga jelas-jelas menolak pemberlakuan passport Kopit, yang ujung-ujungnya bakal melibas usaha yang mereka miliki. (https://summit.news/2021/08/16/businesses-are-refusing-to-enforce-frances-vaccine-passport/)
Semoga ungkapan: ‘Every cloud has a silver lining’ dapat terwujud.
Setidaknya di Perancis sana.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments