Ensiklik Schellnhuber (*Bagian 2)


526

Ensiklik Schellnhuber (*Bagian 2)

Oleh: Ndaru Anugerah

Pada bagian pertama tulisan, saya sudah mengulas tentang peran Prof. Schellnhuber dalam menelurkan ensiklik lingkungan Vatican yang bernama Laudato Si, serta pandangannnya yang mengusung teori Gaia. (baca disini)

Secara gamblang, teori Gaia mengungkapkan bahwa manusialah yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Jadi titik pangkalnya adalah manusia.

Dengan kata lain, apa solusi yang ditawarkan agar lingkungan nggak makin rusak akibat ulah manusia? Disini kemudian muncul teori kontrol populasi alih-alih untuk menyelamatkan lingkungan. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2757926/)

Lalu, apakah Prof. Schellnhuber mendukung teori kontrol atas populasi?

Mari kita lihat datanya.

Pada Konferensi Iklim yang berlangsung di Copenhagen, Denmark pada 2009 silam, Prof. Schellnhuber menyatakan bahwa jika suhu permukaan bumi naik sebanyak 9 derajat Fahrenheit, maka populasi manusia akan hancur.

Lantas apa yang harus dilakukan guna menghindari situasi ini?

Prof. Schellnhuber kemudian menambahkan, “Daya dukung planet bumi harus dibuat stabil dengan cara yang saintifik, caranya dengan mengurangi jumlah penduduk hingga dibawah 1 miliar orang.” (http://dotearth.blogs.nytimes.com/2009/03/13/scientist-warming-could-cut-population-to-1-billion/)

Maka ramailah kolong jagat atas pendapat yang dikemukakan oleh Prof. Schellnhuber tersebut.

Walhasil Prof. Schellnhuber terpaksa kasih klarifikasi.

“Pernyataan yang saya lontarkan, bukan berarti saya mendukung upaya pengendalian populasi, karena saya nggak pernah mendukung tindakan untuk mengendalikan populasi,” ungkapnya.

Selanjutnya Prof. Schellnhuber justru kasih pernyataan blunder. “Masalah iklim akan selalu terpisah dari masalah populasi.” (https://www.ncregister.com/daily-news/german-climatologist-refutes-claims-he-promotes-population-control/)

Nah kalo masalah iklim nggak ada korelasinya dengan masalah populasi, lantas apakah maksud kalimatnya bahwa kalo suhu bumi meningkat 9 derajat Fahrenheit, maka populasi manusia akan hancur? Bukankah itu berarti ada korelasi erat antara iklim dan populasi manusia?

Ini belum lagi kalo anda lihat konten YouTube yang memuat komentar Prof. Schellnhuber tentang kaitan antara iklim dan populasi.

“Pada 2050 nanti, populasi manusia diproyeksikan akan mencapai 9 miliar orang. … Dan jika 9 miliar orang ini menggunakan sumber daya alam, maka bisa dipastikan bahwa bumi akan mengalami ‘ledakan’,” demikian kurleb-nya. (https://www.youtube.com/watch?v=kqGVNqiwu7w)

Apa yang bisa disimpulkan?

Prof. Schellnhuber telah berbohong. Dia mati-matian mengelak bahwa dirinya bukanlah pendukung teori kontrol atas populasi, namun jejak digital justru menyatakan yang sebaliknya.

Dan ini menjadi wajar jika anda ikuti sepak terjang Prof. Schellnhuber.

Maksudnya?

Anda tahu Club of Rome alias Klub Roma? Prof. Schellnhuber merupakan anggota pada klub tersebut. (https://www.clubofrome.org/member/schellnhuber-hans-joachim/#:~:text=Hans%20Joachim%20Schellnhuber%20has%20been,Santa%20Fe%20Institute%20(USA).)

Sudah rahasia umum kalo Klub Roma merupakan salah satu organisasi kartel Ndoro besar yang paling getol menyuarakan pengurangan populasi penduduk dunia. Wajar jika mereka mengkampanyekan upaya depopulasi secara global. (baca disini)

Mungkin anda pernah mendengar promosi kontrasepsi dan aborsi yang dilakukan secara masif. Itu adalah salah satu karya Klub Roma.  Apa tujuannya selain mengendalikan populasi manusia? (http://www.donellameadows.org/wp-content/userfiles/Limits-to-Growth-digital-scan-version.pdf)

Silakan simak publikasi Klub Roma yang berjudul Limits to Growth, untuk anda gali secara lebih komprehensif.

Secara garis besar, Klub Roma menyuarakan tentang masalah over populasi yang harus diambil tindakan segera, sebelum masalah lainnya muncul sebagai dampaknya, seperti: emisi gas rumah kaca dan pemanasan global, sehingga menyebabkan pertumbuhan yang tidak berkelanjutan. (http://www.clubofrome.org/?p=1908)

Belum lagi kalo anda cek pernyataan Dr. Alexander King selaku salah satu anggota Klub Roma yang tertuang dalam bukunya The First Global Revolution. (https://archive.org/download/TheFirstGlobalRevolution/TheFirstGlobalRevolution.pdf)

Dr. Alexander King bilang, “Dalam mencari musuh baru yang dapat menyatukan kita, maka akan kita dapatkan masalah polusi sebagai ancaman atas pemanasan global, kekurangan sumber air, kelaparan dan sejenisnya yang mempengaruhi kebutuhan kita. Dan ini buatan manusia.”

Dr. Alexander menambahkan, “Jadi kita harus mengubah sikap da perilaku manusia dalam mengatasi masalah tersebut. Dan musuh kita yang sebenarnya adalah kemanusiaan itu sendiri.” (http://www.atl.org.mx/index.php?option=com_content&view=article&id=1519:agendaism-and-fraud-the-sordid-tale-of-climate-science&catid=151:perspectivas-del-futuro&Itemid=539)

Dengan kata lain, Dr. Alexander King ingin ngomong bahwa pemanasan global adalah hanya sasaran antara, karena sasaran ‘sesungguhnya’ atas isu pemanasan global adalah manusia itu sendiri, yang harus ‘diperangi’.

Kembali ke masalah awal, dengan kondisi bahwa ensiklik Vatikan tersebut disokong oleh para eugenik yang sudah pasti anti over-populasi manusia, salah nggak kalo ada tudingan bahwa masalah iklim bakal mengerucut pada pengendalian populasi manusia? (http://w2.vatican.va/content/francesco/en/encyclicals/documents/papa-francesco_20150524_enciclica-laudato-si.html)

Selanjutnya: bagaimana cara tercepat untuk mengendalikan populasi manusia di dunia yang 7,8 milyar menjadi kurang dari 1 milyar saja?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!