Mencetak Junkie


508

Mencetak Junkie

Oleh: Ndaru Anugerah

Apakah vaksinasi akan berjalan efektif dalam mencapai kekebalan kawanan?

Sedari awal saya katakan bahwa itu hanya asumsi tanpa dasar. (baca disini dan disini)

Dan kini terbukti apa yang sudah saya prediksi jauh-jauh hari sebelumnya, bahwa vaksinasi nggak akan bisa mencapai kekebalan kawanan yang dimaksud, karena nyatanya kini suntikan booster diperlukan.

“Adanya varian baru menyebabkan suntikan sebelumnya menjadi kurang efektif,” begitu kurleb alasannya. Jadi, kalo nongol varian baru, bersiaplah untuk disuntik ulang.

Setidaknya itu yang terjadi di Israel sana.

Awalnya warga Israel cukup senang karena sudah 60% lebih warganya yang disuntik Kopit dengan lengkap. Selebrasi-pun digelar guna mengabadikan kebebasan yang kini mereka peroleh kembali karena ‘asumsi’nya kekebalan kawanan sudah terbentuk. “Kan 60% sudah disuntik?”

Namun begitu varian Delta melanda negara Zionis tersebut, kebebasan yang mulanya diagung-agungkan tersebut, langsung direnggut tanpa banyak cingcong. Pembatasan ketat dan kebijakan turunan-pun akhirnya diterapkan kembali. (baca disini)

Dan kembali kini pemerintah Israel menebar janji surga bagi para warganya, “Kita membutuhkan suntikan booster untuk mengatasi masalah varian Delta.”

Walhasil, manula berusia 60 tahun ke atas yang dijadikan targetnya. Itu pada awalnya. (https://www.reuters.com/world/middle-east/israel-set-offer-covid-vaccine-booster-shots-under-60-year-olds-2021-08-12/)

Namun kemudian sasaran booster diturunkan dan bukan hanya manula tetapi 30 tahun ke atas. Dan sekarang berubah lagi menjadi 12 tahun ke atas. (https://www.indiatvnews.com/news/world/israel-coronavirus-booster-shot-approved-12-year-old-above-latest-news-730080)

Jujur saja, ini membuat warga Israel bertanya-tanya, “Kok kebijakannya jadi mencla-mencle begini? Sebenarnya vaksinasi itu gunanya apa?”

Menjadi wajar jika kemudian banyak warga antipati dengan suntikan booster tersebut. Apakah ada jaminan kalo sudah disuntik booster, plandemi akan berlalu?

Wajar kalo mereka mempertanyakan, mengingat penelitian terbaru menyatakan bahwa kekebalan alami ternyata jauh lebih efektif kekebalan buatan yang didapat lewat vaksinasi.

Bukan itu saja, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa orang yang menerima dua dosis vaksin Kopit, justru memiliki kemungkinan 13 lebih besar untuk terinfeksi Kopit ketimbang mereka yang tidak divaksinasi namun terinfeksi Kopit secara alami dan sembuh.

“Orang yang pernah terpapar Kopit dan kemudian pulih, akan mengembangkan kekebalan yang jauh lebih baik ketimbang mereka yang mendapatkan suntikan Kopit.” (https://www.sciencemag.org/news/2021/08/having-sars-cov-2-once-confers-much-greater-immunity-vaccine-no-infection-parties)

Melihat gelagat adanya penolakan, maka pemerintah Israel kasih aturan wajib vaksin booster pada warganya. “Yang menolak, akan kehilangan hak istimewa mereka untuk bisa menggunakan green-passport-nya.” (https://www.rt.com/news/533416-israel-expanded-vaccine-children/)

Jadi janji green-passport akan diberikan kepada mereka yang sudah divaksin 2 kali, dengan sendirinya batal alias dianulir dan hanya berlaku selama 6 bulan sejak suntikan terakhir. Dan sekali lagi warga Israel-pun kena prank sama pemerintahnya.

Itu di Israel yang ‘katanya’ orangnya pinter-pinter, tetep aja masih kena PHP. Bagaimana dengan di Wakanda yang banyak komunitas Ondel-Ondel Monas-nya selaku pemuja setia pak Lurah?

“Lha pak Lurah ngentut aja, mereka udah jingkrak-jingkak. Gimana kalo pak Lurah nyuruh mereka harus disuntik tiap tahun?” Bukankah apa kata pak Lurah adalah sabda Tuhan buat mereka?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


One Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Mas, biar ajalah para ondel2 monas disuntik vaksin. Kartel Ndoro besar ini dengan segala motivasinya, sebenarnya mereka sedang jalankan kuasa TUhan untuk mengeliminasi manusia di bumi, agar tersisa manusia2 cerdas under 1 million. Mau gimana…
    .
    Dan koreksi, please jangan under estimate temen2 kita dari FE society, Mereka bukan mahluk jadi2an koq, mereka real tuth seekers juga mas, hanya mgkin beda dalam 1 2 hal. whatsoever.
    .
    Saat mereka kesampingkan masalah FE, apa yg di otak mereka sama koq. Serius, sama. We re in the same frequency. Dan merka bukan hanya percaya itu bakal terjadi, no, merela pun melawan, I know that, we know that.

    Theyre on the same side, They fight for it.

    Dan saya lihat mereka sudah mengesampingkan masalaf FE, karena ada issue lebih penting jauh lebih penting demi keselamatan dunia, No more no less…

    Jadi kesampingkan dululah perbedaan masalah GE FE, Fight together…

    Warmest regards
    another ondel2 monas

error: Content is protected !!