Do Svidaniya Bill


510

Do Svidaniya Bill

Oleh: Ndaru Anugerah

Rusia buat kebijakan baru tentang program nuklirnya. Apa itu?

Pejabat di Moskow menyatakan bahwa mereka akan menghentikan kesepakatan jutaan dollar dengan raksasa komputasi AS Microsoft yang digunakan untuk program nuklir negara tersebut. Dan sebagai gantinya mereka malah akan menggunakan program buatan Rusia. (https://www.rt.com/russia/515976-nuclear-officials-home-designed-tech/)

Rosatom selaku perusahaan energi atom negara Rusia telah mengkonfirmasi berita tersebut. Dengan memakai pengembang Rusia MyOffice, negara hanya butuh keluar biaya sekitar 200 juta Rubel atau setara dengan USD 2,7 juta.

Sementara jika memakai pengembang Microsoft, total uang yang harus dikeluarkan jauh lebih mahal karena mencapai 2 milyar Rubel atau setara dengan USD 30 juta. Dengan ini saja, jadi wajar kalo Rusia mengirit biaya yang harus dikeluarkan.

Belum lagi persyaratan berlapis yang harus dipenuhi Rusia jika tetap ngotot menggunakan produk Microsoft bagi program nuklirnya. Terlalu ribet.

Dengan berpalingnya Rusia dari raksasa Big Tech, sedikit demi sedikit Rusia mulai bersifat independen terhadap ketergantungan teknologi dari Barat.

Misalnya kalo di Barat kita kenal Facebook, maka Rusia punya VKontakte yang mulai populer di kalangan kaum mudanya. Kalo di Barat kita pakai layanan Google Mail, maka di Rusia juga telah mengembangkan Mail.ru.

Begitupun dengan mesin pencari. Kalo di Barat ada Google, maka Rusia juga telah mengembangkan aplikasi yang sama yang diberi nama Yandex. Bahkan Grup Yandex telah melebarkan sayap dengan mengoperasikan jasa pengiriman makanan hingga mobil plus supirnya.

Dengan ini semua, maka cengkraman Big Tech atas Rusia mulai melempem.

Dan puncaknya saat banyak pengguna Whatsapp di dunia mulai meninggalkan platform digital milik Facebook tersebut sebagai imbas kebijakan privacy yang dikeluarkan, dan beralih ke Telegram yang didirikan di Rusia pada 2013 oleh pengusaha St. Petersburg, Pavel Durov.

Telegram bagai ketiban pulung sementara Big Tech makin nyungsep.

Kenapa Rusia mulai meninggalkan jaringan internet dan infrastruktur internet secara khusus yang berasal dari Barat?

Karena Rusia sudah mengeluarkan UU Internet Berdaulat yang intinya mengamanatkan negara untuk memakai produk lokal untuk tercipta kemandirian teknologi digital. (https://www.bbc.com/news/world-europe-50259597)

“Internet gratis dan berdaulat bukanlah konsep ekslusif karena ini bertujuan untuk menyediakan layanan menyeluruh kepada segenap warga Rusia agar tetap terkoneksi dengan jaringan global,” ungkap Vladimir Putin. (https://www.rt.com/russia/476373-russia-putin-sovereign-internet/)

Kalo diterjemahkan secara sederhana, UU Internet Berdaulat jelas dibuat untuk melindungi Rusia dari ancaman digital yang sangat mungkin digunakan Barat (lewat Big Tech) untuk mengobrak-abrik negara tersebut. Dan langkah Rusia sudah sangat tepat.

Dan terima atau tidak, Ndoro besar gigit jari karena 2 hal, nggak dapat proyek dan nggak bisa mengobok-obok Rusia. Setuju kan, Bung Bill?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!