Dampak Tragis Kebijakan Konyol


523

Dampak Tragis Kebijakan Konyol

Oleh: Ndaru Anugerah

Cuaca dingin menghantam Texas pada minggu lalu yang mengakibatkan kerusakan serius di seluruh negara bagian tersebut.

Akibat rusaknya jaringan energi, membuat jutaan rakyat Texas mengalami krisis energi selama berhari-hari. Sedikitnya 30 orang tewas dipicu oleh peristiwa tersebut. (https://www.cbc.ca/news/world/us-storm-texas-power-winter-1.5917588)

Krisis energi? Kok bisa? Mengingat Texas adalah bagian dari Amerika Serikat yang merupakan negara maju dan bukan negara berkembang.

Tentu bisa. Karena salah penerapan kebijakan yang diambil Gubernur Greg Abbott.

Seperti yang kita ketahui bersama, Abbott buat 2 kebijakan super penting pada negara bagian yang dipimpinnya. Pertama mengganti energi hidrokarbon ke energi hijau, dan kedua kebijakan pembatasan ekstra ketat guna menanggulangi Kopit.

Atas kebijakan pertama, Abbott berhasil memenangkan penghargaan karena upayanya memakai energi ‘terbarukan’ seperti matahari dan angin. (https://www.prnewswire.com/news-releases/texas-gov-greg-abbott-receives-tri-global-energys-wind-leadership-award-301225238.html)

Namun, kalo kondisi musim dingin, akan sulit mendapatkan energi dari matahari dan angin. Akibatnya krisis energi terjadi dan Texas jadi ‘membeku’. Lha pasokan energinya darimana?

Selain itu, aturan emisi federal memaksa Texas untuk minta izin kepada Washington guna meminta energi tambahan. Dan ini butuh waktu yang agak lama. Ini juga yang menyebabkan krisis energi makin memburuk di Texas. (https://www.washingtonpost.com/nation/2021/02/17/texas-abbott-wind-turbines-outages/)

Jelas kebijakan energi terbarukan bukan solusi yang feasibel untuk menyediakan energi yang layak bagi semua. Yang ada krisis energi bakalan terjadi. (baca disini)

Ini diperburuk oleh kebijakan kedua yang diambil Abbott yaitu pembatasan ekstra ketat guna menanggulangi Kopit. Akibat kebijakan tersebut, maka orang malas untuk keluar daripada kena sanksi.

Efeknya, inspeksi dan pemeliharaan pada pembangkit tenaga angin dan pembangkit energi lainnya tidak dilakukan oleh petugas berwenang. Dan orang lebih memilih untuk kerja dari rumah dengan gaya online. (https://www.county.org/Legal/Legal-Resources-for-County-COVID-19-Response)

Klop sudah.

Kebijakan konyol diterapkan, akibatnya rakyat yang jadi korban.

Padahal kalo Abbott mau berkaca pada negara bagian Florida, misalnya, yang telah mengubah arah kebijakan dengan melakukan bukaan secara berkala, mungkin kasusnya akan berbeda.

Dan Gubenur Florida, Ron DeSantis terpaksa melakukan langkah bukaan kembali, karena lockdown dan kebijakan turunannya nggak efektif dalam menurunkan angka penyebaran virus. (https://www.clickorlando.com/news/local/2020/09/25/florida-moving-to-phase-3-of-coronavirus-reopening-restaurants-can-operate-at-full-capacity/)

Orang bijak akan berkaca pada pengalaman, bukan?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


One Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!