Apakah Aman?
Oleh: Ndaru Anugerah
Menanggapi rencana vaksinasi global, ada dua kubu yang berseberangan, khususnya di negara-negara Barat sana. Di satu sisi tentu saja kubu yang pro-vaksinasi.
Sang Ndoro besar lewat pemberitaan di media mainstream yang mereka miliki, terus mengulang-ulang informasi ke publik bahwa vaksin yang dikeluarkan Big Pharma sangat ‘aman’.
Bahkan di Inggris, rencana vaksinasi Kopit dielu-elukan sebagai Hari Kemenangan alias Victory Day. Mereka beranggapan, dengan divaksin maka si Kopit bisa dikalahkan dan mereka kembali hidup normal. (https://www.bbc.co.uk/news/health-55216047)
Di sisi lainnya, banyak ahli di bidang medis yang gencar menyerukan agar semua uji coba vaksin dihentikan. (https://2020news.de/en/dr-wodarg-and-dr-yeadon-request-a-stop-of-all-corona-vaccination-studies-and-call-for-co-signing-the-petition/)
Beberapa peneliti medis malah mempertanyakan data uji coba vaksin yang diklaim ‘aman’ tersebut. (https://blogs.bmj.com/bmj/2020/11/26/peter-doshi-pfizer-and-modernas-95-effective-vaccines-lets-be-cautious-and-first-see-the-full-data/)
Dan sebagian lagi malah menasihati orang-orang lainnya untuk tidak menggunakan vaksin, apapun alasannya. (https://off-guardian.org/2020/12/09/watch-ask-the-experts-covid-19-vaccine/)
Jadinya publik bingung. Sebenarnya vaksinnya aman gak sih?
Mari kita lihat data di lapangan.
Pada uji coba vaksin Pfizer di AS, beberapa orang mengalami kelumpuhan wajah sebagian. (https://www.dailymail.co.uk/news/article-9031761/UK-regulator-dismisses-Bells-palsy-fears-Pfizers-coronavirus-vaccine.html)
Di Inggris, 2 staf NHS yang menerima vaksin, mengalami alergi anafilaktoid. Akibatnya NHS tidak merekomendasikan vaksin Pfizer tersebut pada siapapun yang punya penyakit alergi. (https://www.dailymail.co.uk/news/article-9034115/Allergy-risk-Pfizer-jab-TWO-patients-fall-ill-V-Day-rollout.html)
Lantas apa yang menyebabkan masalah tersebut pada vaksin? Tidak seorangpun dapat menjawabnya dengan pasti. Lagian reaksi alergi pada vaksin sifatnya temporal dan jarang ditemui. (https://abcnews.go.com/Health/wireStory/explainer-allergic-reactions-vaccines-rare-short-lived-74627789)
Berbekal kondisi vaksin tersebut, maka dipakailah batasan bagi mereka yang tidak direkomendasikan menerima vaksin, antara lain: orang yang usianya di bawah 16 tahun, wanita hamil atau yang berniat hamil dalam waktu dekat, orang dengan penyakit serius dan tentu saja mereka yang punya penyakit alergi.
Lalu masalahnya dimana?
Vaksin itu bukan tahu gejrot, dimana kalo kita sudah pakai dapat langsung dirasakan khasiatnya. Bukan begitu cara kerjanya. Ada efek jangka panjang yang baru bisa dirasakan setelah menggunakan vaksin. Dan itu bukan hitungan hari atau bulan, tapi tahunan.
Nggak aneh jika dalam membuat vaksin yang layak pakai, butuh waktu yang cukup lama. Ini diperlukan untuk melihat efek samping yang mungkin muncul selain komplikasi yang dapat ditimbulkan.
Setidaknya butuh 5-10 tahun untuk pengembangan, dan bukan 8-9 bulan. Ini vaksin boss, bukan tahu gejrot. (https://www.weforum.org/agenda/2020/06/vaccine-development-barriers-coronavirus/)
Sadar akan kondisi ini, bukan nggak mungkin soal keamanan vaksin bisa jadi bumerang buat para produsen vaksin.
Makanya agar bisa lepas dari jeratan hukum kalo-kalo vaksinnya bermasalah dikemudian hari, produsen vaksin menuntut status ‘kebal hukum’ atas vaksin yang mereka produksi dari tiap negara. (https://www.ft.com/content/12f7da5b-92c8-4050-bcea-e726b75eef4d)
Dengan kata lain, produsen vaksin tahu kalo vaksin yang mereka buat akan bermasalah dikemudian hari. Karenanya mereka minta jaminan status ‘kebal hukum’ atas vaksin tersebut.
Soal cedera vaksin, bukan cerita kaleng-kaleng. Itu beneran ada dan sungguh mengerikan. Bagaimana vaksin pandemrix di tahun 2009 dapat menyebabkan cacat permanen seumur hidup pada anak-anak, itu salah satu bukti cedera vaksin yang nyata. (baca disini)
Walaupun penderita cedera vaksin tersebut telah menerima jutaan dollar sebagai biaya kompensasi kerusakan vaksin, apa iya uang tersebut cukup untuk membayar kerusakan yang ditimbulkan? (https://www.thetimes.co.uk/article/victims-of-swine-flu-jab-to-get-pound60m-payout-02ptvlnlzqk)
Berbekal ulasan tersebut, semua kembali berpulang ke diri anda masing-masing.
Pertanyaan yang musti dijawab: apakah anda merasa lebih aman untuk disuntik vaksin yang belum teruji, atau mengambil risiko tertular virus si Kopit tapi tingkat kelangsungan hidup anda mencapai lebih dari 99%? (baca disini)
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
4 commentsOn Apakah Aman?
Bang, kenapa sekarang gejala semua penyakit diklaim (seolah2 memang bener) punya si kopid semua? Dan, Apa ada hubungannya dengan pemurnian virus atau gimana ya…
tentang ini saya pernah bahas. silakan dibaca: https://ndaruanugerah.com/kembali-terbongkar/
Bang ada yang meninggal, nanti katanya diberi penjelasannya, gimana ini ada-ada aja, org sehat2 divaksin malah modar
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210107114711-8-214136/heboh-nakes-wafat-mendadak-2-hari-usai-divaksin-pfizer
saya sudah terima informasi tersebut melalui dailymail beberapa hari yang lalu.
https://www.dailymail.co.uk/news/article-9111311/Portuguese-health-worker-41-dies-two-days-getting-Pfizer-covid-vaccine.html
kejadian ini masih dalam penyelidikan dan rencananya korban akan di autopsi, jadi saya belum bisa kasih komentar tentang hal tersebut.
Mobile Sliding Menu
Selamat Datang Penyensoran
Selamat Datang Penyensoran Oleh: Ndaru Anugerah Mungkin ungkapan yang paling tepat menggambarkan Trump adalah sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah kalah dalam
Read More...Pindah ke Albania
Pindah ke Albania Oleh: Ndaru Anugerah Albania, 1997. Terjadi perang saudara pada negara tersebut yang dipicu oleh gagalnya skema Ponzi. Pemerintah
Read More...Saat Operasi Psikologis Terbongkar
Saat Operasi Psikologis Terbongkar Oleh: Ndaru Anugerah 2016. Trump memenangkan kontestasi pilpres dengan menghempaskan pesaingnya dari kubu Demokrat, Hillary Clinton. Nggak lama
Read More...Rusuh Capitol Building
Rusuh di Capitol Building Oleh: Ndaru Anugerah Muka AS sebagai negara simbol demokrasi di dunia, tercoreng dengan adanya serangan ‘barbar’ yang
Read More...Cukup Bilang Pemilunya Curang
Cukup Bilang Pemilunya Curang Oleh: Ndaru Anugerah Pada pemilu legislatif yang dilakukan di Venezuela baru-baru ini, Partai Persatuan Sosialis Venezuela (PSUV)
Read More...Lo Gue End
Lo Gue End Oleh: Ndaru Anugerah Buntut kerusuhan yang dilakukan pendukung fanatik Trump yang menyasar Capitol Building pada Rabu kemarin (6/1),
Read More...Spekulasi Jack Ma
Spekulasi Jack Ma Oleh: Ndaru Anugerah Miliarder China, Jack Ma nggak tampil di depan umum dalam beberapa minggu terakhir. Spekulasi ‘hilangnya’
Read More...Kebijakan Gula-Gula
Kebijakan Gula-Gula Oleh: Ndaru Anugerah Saat asyik-asyiknya liburan akhir tahun bersama keluarga, tiba-tiba saya dapat pesan Whatsapp. Padahal saya berniat untuk
Read More...Kalo Halu Jangan Keterlaluan
Kalo Halu Jangan Keterlaluan Oleh: Ndaru Anugerah Perang melawan ormas RS masih berlangsung. Setelah diburu aparat lantaran melakukan aksi kerumunan di markasnya
Read More...Menyoal Vaksin Big Pharma (*Bagian 2)
Menyoal Vaksin Big Pharma (*Bagian 2) Oleh: Ndaru Anugerah Pada bagian 1, saya telah membahas 3 anggota Big Pharma yang dijadikan
Read More...Capaian Kemajuan China
Capaian Kemajuan China Oleh: Ndaru Anugerah Baru-baru ini, pemerintah China mengeluarkan buku putih yang berisi laporan capaian pembangunan khususnya secara internasional,
Read More...Sanksi Nan Lebay
Sanksi Nan Lebay Oleh: Ndaru Anugerah Bagaimana cara AS untuk menggulingkan suatu negara yang tidak sesuai dengan garis kebijakan Washington? Banyak
Read More...Upaya Pecah Kongsi
Upaya Pecah Kongsi Oleh: Ndaru Anugerah Apa upaya yang dilakukan China guna mewujudkan tata dunia baru yang multipolar dan berkeadilan? Salah
Read More...Menggandeng Vatikan
Menggandeng Vatikan Oleh: Ndaru Anugerah Baru-baru ini terbentuk aliansi baru yang bernama Council for Inclusive Capitalism. Aliansi ini dibawah arahan Lynn
Read More...Bretton Woods dan Lingkaran Hutang
Bretton Woods dan Lingkaran Hutang Oleh: Ndaru Anugerah Juli 1944. Lebih dari 700 delegasi dari 44 negara yang bersekutu dengan pemenang
Read More...Saat Rencana Ndoro Berbalik
Saat Rencana Ndoro Berbalik Oleh: Ndaru Anugerah Bagaimana tatanan dunia ini terbentuk dan siapa yang membentuknya? Dimulai dengan panic 1907, hingga pembentukkan
Read More...Siapa Bermain Dibalik Bom Bali?
Siapa Bermain Dibalik Bom Bali? Oleh: Ndaru Anugerah Invasi AS ke Afghanistan setelah serangan WTC di tahun 2001, bisa dianggap sukses
Read More...Tak Ada Hukuman Bagi Rejim Boneka
Tak Ada Hukuman Bagi Rejim Boneka Oleh: Ndaru Anugerah 27 Oktober 1979. Presiden Park Chung Hee selaku presiden Korsel yang berkuasa
Read More...Mengungkap Kebenaran Pandemi
Mengungkap Kebenaran Pandemi Oleh: Ndaru Anugerah Flu Spanyol melanda dunia di tahun 1918-1919. Merujuk catatan ‘resmi’, pandemi yang menyebabkan kematian 50-100
Read More...Antara JFK dan Indonesia (*Bagian 2)
Antara JFK dan Indonesia (*Bagian 2) Oleh: Ndaru Anugerah Pada bagian pertama tulisan saya sudah mengulas pemikiran Prof. Greg Poulgrain seputar
Read More...Itu Bukan Vaksin!
Itu Bukan Vaksin! Oleh: Ndaru Anugerah Mei 2020 silam, saya ditanya sama seorang netizen, “Vaksin jenis apa yang akan dipakai untuk
Read More...Should be Mandatory or Not?
Should be Mandatory or Not? Oleh: Ndaru Anugerah “Sebaiknya, program vaksinasi global dibuat wajib apa nggak?” tanya seorang kepada saya. Sebagai analis,
Read More...Menyoal Virus dan Pengujiannya (*Bagian 1)
Menyoal Virus dan Pengujiannya (*Bagian 1) Oleh: Ndaru Anugerah Semua treatment yang berkaitan dengn si Kopit, entah itu test pengujian, perlakuan
Read More...Dan Korbanpun Berjatuhan
Dan Korbanpun Berjatuhan Oleh: Ndaru Anugerah Vaksinasi global sudah mulai dijalankan di beberapa negara. Dari beberapa vaksin yang banyak digunakan, salah
Read More...Saatnya Migrasi
Saatnya Untuk Migrasi Oleh: Ndaru Anugerah Sejak 2019, rumor tentang pengintegrasian Facebook, Instagram dan WhatsApp sudah santer terdengar. Dan rumor itu
Read More...