Tanda-Tanda Itu Kian Nyata
Oleh: Ndaru Anugerah
Pada Agustus silam, saya telah membuat prediksi tentang putusnya rantai pasokan global yang akan terjadi dalam waktu dekat. (baca disini)
Beberapa orang pembaca memberanikan diri untuk bertanya kepada saya tentang apa skenario yang akan terjadi setelahnya.
Mohon maaf, saya harus tahan analisa berikutnya. Setidaknya sampai prediksi yang saya buat menjadi kenyataan.
Setelah itu, saya akan melanjutkan prediksi tentang skenario yang kemungkinan bakal digarap setelah itu.
Apakah prediksi saya tentang putusnya rantai pasokan global sudah terjadi?
Memang belum. Tapi setidaknya, tanda-tandanya sudah mulai terlihat.
Kasus krisis energi yang kini terjadi di China, itu sudah bisa dijadikan parameter (baca disini).
Lalu ada lagi kasus lainnya yang bisa menguatkan sinyalemen tersebut.
Maksudnya?
Anda pernah dengar Augason Farms?
Kalo anda berkecimpung di dunia retail online, pasti nggak asing dengan nama tersebut. Augason Farms telah lama menjadi retailer skala besar pada Walmart dan juga situs Amazon, untuk buah-buahan kering non-organik, sayur-sayuran dan juga makanan olahan.
Singkatnya, Augason Farms yang menjadi anak perusahaan Blue Chip Groups (BCG), merupakan big supplier alias pemasok besar untuk bahan pangan, minimal untuk wilayah Amerika bagian Utara. (https://www.thespruceeats.com/top-long-term-food-storage-companies-1665516)
Apa yang terjadi dengan perusahaan tersebut?
Beberapa hari yang lalu (7/10), perusahaan tersebut secara resmi menghentikan operasinya selama 90 hari ke depan.
Apa yang menjadi alasan penghentian tersebut?
Perusahaan ‘kekurangan’ stok bahan mentah global. Situasi ini otomatis mengganggu proses produksi dan pengadaan barang bagi para konsumennya. (https://www.theorganicprepper.com/augason-farms-to-cease-operations/)
Dengan situasi ini, maka Augason Farms nggak lagi menerima pesanan online dari para pelanggannya. “Kami berharap untuk dapat beroperasi kembali sesegera mungkin,” demikian kurleb ungkap Augason Farms.
Apa yang bisa diambil kesimpulan?
Putusnya rantai pasokan (khususnya pangan) sudah mulai terlihat di depan mata. Dan ini sangat mungkin berimbas ke wilayah lainnya.
Coba anda pikir, apa yang terjadi dengan situasi seperti ini?
Karena pasokan nggak ada, maka akan terjadi kelangkaan pangan di tingkat eceran. Situasi makin diperburuk dengan tingkat orang kaya yang akan mengamankan cadangan pangan mereka dengan cara membeli secara berlebihan stok yang sudah kian tiris.
Yang mungkin akan terjadi adalah harga akan menjulang tinggi dan imbasnya stok bahan pangan akan makin sulit untuk didapati. Kelaparan massal tinggal menunggu waktunya saja.
Dan ini akan memicu pada skenario selanjutnya.
Apa itu?
Pada lain ulasan saya akan membahasnya.
Apalagi jika kombinasi kurangnya bahan pangan ditambah dengan langkanya energi, apa nggak menjadi duet maut yang mematikan? (https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-10-07/energy-crisis-may-trigger-u-s-winter-blackouts-xcoal-ceo-says)
Saya sungguh berharap agar analisa yang saya buat tidak terjadi.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments