Buat Mereka Takut
Oleh: Ndaru Anugerah
Pada sebuah media mainstream tertulis judul berita kurleb begini: “PBB menyatakan vaksin tidak mempan terhadap varian baru Kopit.” (https://chicago.suntimes.com/coronavirus/2021/2/8/22273390/un-concerning-news-vaccines-may-not-work-against-variants)
Apa maksud pernyataan tersebut?
Kepala WHO Tedros Ghebreyesus lah yang mengeluarkan pernyataan tersebut karena dipicu oleh temuan baru atas mutasi virus Kopit di Benua Hitam.
Dikatakan bawa evolusi genetik virus baru tersebut akan dapat menyebar secara global dan akan jadi strain yang dominan di dunia.
Dengan adanya mutasi virus Kopit, menimbulkan spekulasi, “Apakah vaksin yang telah diberikan efektif apa nggak?”
Ini wajar untuk dipertanyakan, karena cara kerja vaksin yang spesifik. Aliasnya, lain varian maka lain pula vaksinnya.
Menanggapi temuan tersebut, dalam sebuah jumpa pers Tedros mengatakan, “Akan ada kebijakan yang diambil dalam waktu dekat, khususnya di Afrika agar laju penularan virus dapat dikurangi.”
Secara singkat Tedros menekankan agar produsen vaksin perlu menyesuaikan vaksin yang telah dibuatnya dengan mutasi baru virus Kopit. Salah satunya agar dosisnya ditingkatkan atau diperbaiki, agar laju penularannya dapat ditekan.
Kalo dikatakan sewot, Tedros bisa dikatakan demikian adanya saat ini.
Bagaimana tidak.
Vaksinasi global baru menyasar sekitar 10 negara saja yang dikatakan ‘serius’, sementara 130 negara lainnya bahkan belum memulai program vaksinasi milik sang Ndoro besar tersebut.
Dengan data demikian, realisasi program besar sang Ndoro mana bisa teralisasi sesuai target? Belum lagi beberapa negara di Afrika mulai menunjukkan resistensi terhadap program vaksinasi.
Dan yang paling kentara adalah di Tanzania yang jelas-jelas menolak ikutan program vaksinasi walaupun diberikan iming-iming vaksin gratis dari COVAX.
“Jangan jadikan warga Tanzania sebagai kelinci percobaan atas vaksin Kopit,” demikian ujar Presiden Magufuli. (https://www.africanews.com/2020/12/18/tanzania-to-use-local-herbs-instead-of-vaccine-against-covid-19/)
Lalu, apakah pernyataan yang diberikan Tedros benar adanya, bahwa virus Kopit telah bermutasi dan menyebar dengan sangat cepat.
Saya pernah bahas dengan sangat detil tentang hal ini. (baca disini dan disini)
Itu hanya bisa-bisanya Tedros saja, karena nggak ada sains yang menunjang hal tersebut. Semuanya hanya asumsi dan rekayasa semata.
Tujuannya apa?
Tentu saja membuat anda takut dan ujung-ujungnya bersedia untuk divaksin. Bukankah orang yang paranoid nggak bisa berpikir ‘waras’?
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments