Oleh: Ndaru Anugerah
“Pokoknya antum nggak akan rugi beli kapling di Kampoeng Kurma,” begitu cuplikan perkataan seorang sales KK yang belakangan viral gegara investasi yang ditawarkan ternyata fiktif alias bodong.
Bisnis dengan alih-alih investasi syariah mulai marak seiring dengan semangat (ghirah) yang timbul akibat demo berjilid yang dilakukan oleh GNPF MUI yang menuntut sang ‘penista agama’ harus dimasukkan ke penjara. Ada kerinduan akan semangat kebersamaan ummat disana.
Dengan momentum yang diklaim dihadiri oleh jutaan ummat Islam tersebut, maka banyak orang menawarkan modus investasi yang berbau Islami. Dari mulai rumah, perkebunan, bisnis onlen, waralaba hingga arisan dan wisata relijius. KK adalah salah satunya.
Berdiri pada 25 Desember 2016, dibawah bendera PT. KKG, perusahaan yang menawarkan ‘penjualan kapling’ dengan konsep pasti untung di dunia dan akhirat itu kemudian menemukan banyak calon korbannya. Bisik-bisik tetangga, ada sekitar 4000an investor yang sudah masuk proyek abrakadabra besutan KK.
Gimana nggak tertarik. Selain diklaim mengusung konsep syariah dan anti riba, lokasi yang sedianya akan ditanami pohon kurma tersebut juga akan menggagas konsep kawasan yang Islami. Rencananya akan ada masjid, arena berkuda hingga memanah.
“Itu kan olahraga kalau di Islam di-sunnahkan sama Nabi. jadi seolah-olah bagus dengan tawaran si Kampung Kurma itu,” ungkap seorang investor.
Harga investasi yang ditawarkan juga nggak mahal-mahal amat untuk hitungan investasi. Investor cukup bayar berdasarkan paket yang disediakan.
Ada paket bayar 99 juta dapat 5 pohon kurma berikut lahan 400 meter persegi. Kalo masih nggak kejangkau juga, anda jangan berkecil hati. Ada juga kok paket yang cukup bayar 30 juta, cuma hanya dapat 2 pohon kurma dan luas kapling 100 meter persegi saja.
Kenapa juga harus tanam buah kurma, bukan jamblang? Karena konon kurma adalah buah kesukaan sang Nabi.
Terus kalo kita pakai ilustrasi, pohon kurma itu butuh waktu 5 tahun untuk berbuah dari mulai pertama ditanam. Dan kalo sudah berbuah, hasilnya lumayan banyak. Bisa mencapai puluhan juta hasilnya per pohon.
Kalo anda punya 5 pohon kurma, dengan hasil katakanlah 10 juta per pohonnya, maka investasi anda akan balik modal dalam waktu yang sangat singkat. Jadi sangat menguntungkan mengingat usia kurma bisa mencapai puluhan bahkan ada yang seratus tahun.
Untuk meyakinkan para investornya, perusahaan milik “Abu Nawas” itupun memakai jasa ulama 212 berikut pejabat berwenang dalam pemasarannya. “Biar investor makin yaqueen, bro..”
Dan aksi yang direkam melalui video singkat itupun diunggah melalui kanal Youtube.
Walhasil, nggak pake lama, para investor-pun mulai berdatangan mengunjungi kantor pemasaran KK tersebut. Bahkan, ada beberapa investor yang sangat haqul yakin, cukup telpon untuk spik-spik bentar langsung deh transfer uang sejumlah ratusan juta.
“Kan udah pake ulama. Masa iya nipu, sih?”
Investor makin diyakinkan oleh pihak pengembang pada awal Januari 2019 yang lalu. “Rencananya akan ada investor dari Malaysia yang akan masuk,” demikian penjelasannya. Sehingga bisa disimpulkan investasi akan terus meningkat kek iklan pengembang properti di tivi-tivi.
Siapa yang kemudian nggak terpicut? Udah dapat untung dibumi, eh dijanjiin kavling sorga dikemudian hari karena sesuai syari’i. Belum lagi kalo plus 72 bidadari. Subhanallah.
Namun seiring berjalannya waktu, gelagat akan ditanamnya pohon kurma yang dijanjikan tidak kunjung tiba. Bahkan kapling yang sudah dibeli belum kelihatan juga hilal-nya.
Sekalipun ada yang sudah dapat tanah kapling, eh lokasinya beda. Beli di Jasinga, dapatnya justru di Cianjur bahkan ada yang di Cirebon. Itu masih bagus. Bahkan ada testimoni kalo kapling yang didapatnya merupakan tanah berikut makam alias tanah pekuburan. Entah apa maksudnya?
Tapi yang paling banyak ya itu tadi. Nggak dapat kapling sama sekali alias kampling ghaib.
Tahu gelagat bakal uangnya raib, maka investor ramai-ramai minta refund alias uangnya kembali. Sayang beribu sayang, investasi yang konon menelan dana nasabah puluhan bahkan ratusan milyar tersebut, ternyata punya saldo cuma Rp. 5 jeti doang di rekeningnya.
Nangis bombay-lah para investor yang sudah menanamkan uangnya pada investasi bodong tersebut. “Ente pikir uang bisa dipetik dari pohon kurma?” demikian umpat mereka.
Kalo sudah bergini, kasusnya jadi mirip First Travel dan Abu Tours yang sukses menipu dana ummat hingga trilyunan rupiah. Pemainnya yah DLDL alias dia lagi-dia lagi alias jaringan yang sama dan selalu memakai kedok agama.
Dan jika sudah kepepet, maka diktum Salawi-pun berlaku. Semua pasti salah Jokowi yang membiarkan investasi bodong bebas berdansa. Lha minum dimana, maboknya dimana?
Sejarah memang selalu berulang, karena itulah inti pelajaran sejarah. Namun orang lupa atau sekedar abai. Bahwa yang namanya sorga, tidak seorangpun bisa menjanjikannya, kecuali sang khalik. Apalagi sekelas investasi bodong dengan iming-iming janji sorganya.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)
0 Comments