Tesla: Sang Legendaris yang Terlupakan
Oleh: Ndaru Anugerah
Kalo kebanyakan orang ditanya, siapa Tesla, paling jawabannya standar. Orang langsung mengasosiasikan dengan mobil listrik yang dikasih nama Tesla.
Namun siapakah Tesla sesungguhnya?
Terlahir dengan nama Nikola Tesla yang dilahirkan di Kroasia, Tesla merupakan ilmuwan yang sangat jenius yang lahir sebelum masanya. Kalo anda tahu siapa yang berhasil menciptakan listrik sehingga memungkinkan daerah pelosok sekalipun dijangkaunya, itu adalah salah satu karya terbesar Tesla bagi dunia. (https://www.history.com/news/what-was-the-war-of-the-currents)
Tesla berperan penting dalam banyak hal, mulai dari teknologi listrik, radio, X-ray hingga remote control, namun yang terpenting adalah transmisi listrik Alternating Current alias AC yang menjadikan transmisi listrik paling efisien dalam skala besar hingga saat ini.
Awalnya Tesla muda bekerja untuk Thomas Edison di salah satu perusahaannya. Kejeniusannya tercium oleh bos Tesla yang langsung merekomendasikannya kepada Edison.
Suatu ketika, Edison meminta Tesla untuk mendisain ulang generator DC agar bisa lebih efisien. “Saya akan kasih USD 50 ribu kepada kamu, jika kamu berhasil melakukannya,” janji Edison saat itu. Dan berkat kejeniusannya, Tesla berhasil menjawab tantangan Edison.
Namun sial bagi Tesla, karena uang yang dijanjikan Edison nggak kunjung turun. Alih-alih memberikan uang, Edison malah berkata, “Itu kan hanya candaan orang Amerika. Masa kamu anggap serius sih?”
Kesal juga Tesla mendengar penyataan Edison tersebut. Inilah yang kemudian memaksa dirinya untuk hengkang secepatnya dari perusahaan Edison.
Sejak itu, keduanya terlibat dalam pertempuran sengit, yang dikenal dengan istilah War of Currents alias perang arus (listrik), antara arus AC dan DC. Tesla yang bekerja untuk perusahaan Westinghouse berhasil mengembangkan konsep listrik AC secara efisien. Disatu sisi, Edison dengan arus DC nya gagal menjawab efisiensi arus listrik.
Dalam pertempuran itu, Tesla yang kemudian memenangkan persaingan, dimana investor perusahaan Edison akhirnya justru memintanya menggunakan konsep arus listrik yang dikembangkan Tesla tersebut.
Sukses Tesla, memaksa Edison putar otak untuk menjatuhkannya. Ini perlu dilakukannya, mengingat potensi arus AC jika digunakan akan sangat ekonomis ketimbang arus DC yang lebih boros biaya. Karenanya Edison meluncurkan kampanye propaganda untuk mendiskreditkan arus AC buatan Tesla.
Dibuatlah narasi hoax bahwa ada hewan-hewan (anjing, kucing, sapi, kuda) yang tersengat aliran arus AC, karena arus AC ternyata nggak aman untuk dipakai. “Hewan aja bisa mati, gimana manusia?”
Namun narasi ini gagal mencapai sasaran, karena Westinghouse akhirnya malah memenangkan kontrak untuk memasok listrik ke Pameran Dunia 1893 yang berlangsung di Chicago, mengalahkan pesaingnya General Electric yang dimiliki Edison.
Bukan itu saja, Westinghouse juga menerima kontrak penting untuk membangun generator AC bagi pembangkit listrik tenaga air terjun pertama di dunia, di Niagara Fall. Dan pada 1896, aliran listrik sejauh 26 mil jauhnya menuju Buffalo, New York berhasil dieksekusi perusahaan tersebut.
Apa hanya itu yang akhirnya membuat Tesla menjadi terkenal?
Pada suatu wawancara dengan Collier’s, Tesla telah meramalkan munculnya ponsel di tahun 1926. “Kami akan dapat berkomunikasi satu sama lain secara instan dengan instrumen yang sangat sederhana, dimana seorang pria akan dapat membawa satu (perangkat) di saku rompinya.” (http://www.tfcbooks.com/tesla/1926-01-30.htm)
Anda kenal Guglielmo Marconi? Dialah pemegang patent sekaligus sebagai penemu sistem radio nirkabel telegrap di tahun 1896. Namun apa bisa seorang Marconi melakukannya tanpa bantuan osilator yang dibuat Tesla?
Awalnya, patent yang diajukan Marconi untuk Telegrap ditolak oleh Kantor Patent AS, mengingat Marconi menggunakan osillator Tesla pada temuannya tersebut. “Suatu patent diberikan jika berisi hal baru, bukan nyontek karya orang.”
Hingga akhirnya elite global semisal Andrew Carnegie, Thomas Edison dan JP. Morgan menyokong upaya Marconi dalam lobi-lobi dan pendanaan, agar patent-nya tersebut diterima oleh Kantor Patent.
Walhasil berbekal dukungan tadi, Kantor Patent AS akhirnya memberikan hak paten untuk penemuan radio bagi Marconi di tahun 1904.
Belakangan, pada Juni 1943, Mahkamah Agung AS mengkoreksi hak patent yang diberikan kepada Marconi tersebut sebagai TIDAK VALID sehingga patent-nya diberikan kepada Tesla. Kenapa hal itu bisa terjadi? Ya karena Tesla-lah yang mendahului penemuan tersebut ketimbang Marconi.
Kenapa para elite global sekelas JP Morgan (yang terkoneksi dengan Wall Street) sangat ingin menjatuhkan Tesla?
Jawabannya sederhana. Keberhasilan Tesla berarti kegagalan Morgan. Cita-cita Tesla untuk menyediakan dunia dengan energi berbiaya murah yang bisa dinikmati semua orang, adalah mimpi buruk elite global yang justru ingin mereguk keuntungan sebanyak-banyaknya dari sektor energi.
Akhir kehidupan Tesla berakhir tragis. Dia meninggal pada 7 Januari 1943 di sebuah kamar hotel di New York. Karyanya terlupakan dan relatif tidak dikenal setelah kematiannya.
Tapi pada tahun 1960, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran memberikan penghargaan untuk jasa-jasanya di bidang ilmu pengetahuan, dengan memberikan nama Tesla pada sistem internasional magnetik kerapatan fluks.
Nikola Tesla adalah salah satu contoh ilmuwan brilian yang menjadi kurang dikenal akibat minimnya pemberitaan, karena berani menantang eksistensi elite global.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)
0 Comments