Terbukti Nggak Efektif
Oleh: Ndaru Anugerah
Apakah vaksinasi dapat secara efektif mengurangi laju infeksi dan penyebaran virus Kopit?
Tentang ini saya pernah bahas. (baca disini dan disini)
Nah sekarang, ada temuan baru yang menyokong analisa saya sebelumnya.
People’s Vaccine Alliance belum lama ini mengadakan survei terhadap 77 ahli dari beberapa institusi terkemuka di dunia yang tersebar di 28 negara tentang efektivitas vaksinasi Kopit tersebut. (https://www.oxfam.org/en/press-releases/two-thirds-epidemiologists-warn-mutations-could-render-current-covid-vaccines)
Para pakar yang disurvei adalah epidemiolog, ahli virology dan spesialis penyakit menular dari kampus Oxford hingga John Hopkins.
Lalu apa hasilnya?
Program vaksinasi nggak akan efektif dalam mencegah infeksi dan penularan virus. Ini diakibatkan adanya mutasi virus Kopit tersebut. “Paling banter hanya efektif selama kurang dari satu tahun,” ungkap para responden.
Jadi mayoritas responden menyatakan bahwa mutasi virus akan membuat vaksin yang digunakan menjadi tidak efektif untuk digunakan.
Lantas untuk memecahkan masalah ini, apa yang akan dilakukan?
Nggak lain perlu suntikan penguat alias booster jab yang akan dilakukan secara rutin tiap tahunnya.
Dengan kata lain, kalo anda saat ini telah divaksinasi, tahun depan atas nama mutasi Kopit, maka anda harus divaksinasi kembali. Dan tahun berikutnya, dengan skenario yang sama (adanya mutasi Kopit), maka anda harus disuntik kembali.
Begitu seterusnya sampai akhir hayat anda dan juga anak-anak anda. Dan wacana kekebalan kawanan yang terbentuk setelah 70% populasi divaksin dapat terbentuk, otomatis gugur dengan adanya mutasi Kopit. (baca disini)
Dan ini sudah saya prediksi jauh sebelumnya, bahwa agenda vaksinasi tahunan akan menjadi agenda besar yang wajib dilakukan oleh tiap negara. (baca disini dan disini)
Masih mau ngeyel sama prediksi saya?
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments