Saat Biden Mencla-Mencle


517

Saat Biden Mencla-Mencle

Oleh: Ndaru Anugerah

Apa salah satu ciri khas politisi? Suka buat kebijakan yang nggak konsisten alias mencla-mencle. Dan ini terjadi pada sosok Joe Biden.

Pada masa kampanye kepresidenan, Biden bersumpah bahwa dirinya akan membuat Arab Saudi menjadi bangsa ‘paria’ atas dugaan pembunuhan Khashoggi. “MBS akan membayar harga untuk itu,” ujar Biden secara berapi-api di hadapan pendukungnya. (https://www.straitstimes.com/world/middle-east/after-cosy-ties-with-trump-saudi-arabia-faces-biden-pariah-pledge)

Seperti kita ketahui bersama, bahwa pembunuhan Khashoggi tersebut masih menjadi misteri. Kenapa? Karena hingga detik ini, mayatnya nggak pernah ditemukan. Saya pernah mengulasnya tentang hal ini. (baca disini)

Nggak heran kalo spekulasi tentang pembunuhan tersebut, masih menjadi bahan perdebatan.

Terlepas dari semua spekulasi tersebut, harusnya Biden konsisten pada janji politiknya dong, kalo misalnya ada laporan bahwa MBS terbukti bersalah atas pembunuhan Khashoggi.

Nyatanya nggak gitu juga.

Beberapa hari yang lalu, ada laporan yang dibuat oleh komunitas intelijen yang isinya mengatakan bahwa Pangeran Saudi (MBS) menyetujui penangkapan dan pembunuhan Jamal Khashoggi di Istambul pada 2018 silam. (https://www.rt.com/usa/516820-psaki-sanctions-saudi-arabia/)

Dengan semua laporan tersebut, harusnya Biden langsung menjatuhkan sanksi keras pada Saudi atau setidaknya sang Pangeran. Tapi nggak gitu kejadian yang diharapkan.

“Pemerintahan Biden akan memberikan sanksi kepada sejumlah pejabat Saudi tapi tidak Pangeran MBS,” ungkap Jen Psaki selaku jubir Gedung Putih.

Lebih lanjut dikatakan Psaki, “AS akan menggunakan metode yang lebih ‘efektif’ dalam ‘menghukum’ Saudi, karena Saudi adalah negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan AS. Dengan melakukan kebijakan tersebut, maka ruang kerjasama dengan Saudi akan tetap terjaga.”

Ini jelas mencla-mencle. Dan penonton dikibulin mentah-mentah sama Joe Biden.

Jelas saja MBS apalagi Saudi nggak akan diganjar oleh AS, karena memang seorang Biden hanya presiden ‘boneka’ yang dipasang untuk menjalankan agenda ‘tuannya’ alias sang Ndoro besar. Jadi mana mungkin jongos melawan arahan tuannya?

Pertanyaan sederhana: mungkinkah Saudi yang jadi rekanan dalam mewujudkan rencana besar sang Ndoro di Timteng sana diganjar hukuman? (baca disini dan disini)

Dan ini jelas preseden.

Coba misalkan yang dinyatakan bersalah adalah seseorang atau negara yang tidak sejalan dengan kebijakan sang Ndoro (misalnya Rusia, Kuba, Korut, cHina, Iran, dll). Apakah kasusnya akan sama?

Yang bokir aja.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!