Pertunjukan Dimulai


512

Pertunjukan Dimulai

Oleh: Ndaru Anugerah

Vaksinasi di Wakanda tengah berlangsung. Saat ini memang masih memakai vaksin Sinovac yang ‘relatif’ aman untuk digunakan. Tapi jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk menyuntik sekitar 181,5 juta penduduk, masih jauh dari kata cukup.

Sinovac sendiri hanya menyediakan vaksin sekitar 38 juta dosis buat Wakanda. (https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210302152639-37-227258/top-ri-sudah-miliki-38-juta-dosis-vaksin-sinovac)

Padahal jumlah dosis yang dibutuhkan jika setiap WN disuntik 2 kali, angka idealnya sekitar 363 jutaan. Untuk itu, vaksin yang akan dipakai nantinya, merupakan vaksin gado-gado dan bukan hanya vaksin asal Tiongkok tersebut.

Salah satu yang akan dipakai nantinya adalah vaksin hasil kerjasama multilateral dengan the Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) yang belakangan disebut COVAX. Bicara soal GAVI, maka sudah pasti vaksin Big Pharma yang akan dipakai.

Satu diantaranya adalah vaksin AstraZeneca yang berkolaborasi dengan Universitas Oxford.

Dan kini, vaksin itu telah tiba di Wakanda pada Senin kemarin.

Sebanyak 1,1 juta dosis telah mendarat dengan sukses langsung dari Inggris. Kelak Wakanda akan mendapatkan jatah vaksin ‘hibah’ tersebut sebanyak 4,6 juta dosis. (https://bisnis.tempo.co/read/1440319/bio-farma-pastikan-vaksin-astrazeneca-yang-tiba-di-indonesia-kerja-sama-gavi/full&view=ok)

Lantas apakah vaksin itu aman untuk dipakai?

Kita lihat pelaksanaan vaksinasi AstraZeneca yang sedang berlangsung di Korsel. Pada negara ginseng tersebut, sebanyak 296 ribu orang telah divaksin dengan menggunakan vaksin Big Pharma tersebut alias 0,6% dari total populasi.

Dan selama proses tersebut, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) telah mencatat laporan lebih dari 2800 reaksi merugikan akibat vaksin. 24 diantaranya cukup parah termasuk 7 orang meregang nyawa. (https://www.cdc.go.kr/board/board.es?mid=a20501000000&bid=0015&list_no=712645&act=view)

Itu baru di Korsel. Sebelumnya di Afrika Selatan kasusnya juga 11-12.

Walaupun sempat dipakai di negara Nelson Mandela tersebut, pemerintah akhirnya menghentikan pemakaian vaksin tersebut, menyusul analisis terbaru yang menyatakan bahwa vaksin tersebut ternyata hanya memberikan perlindungan ‘minimal’ terhadap Kopit.

Barry Schoub selaku ketua Komite Penasihat Kementerian Afsel untuk Vaksin mengatakan, “Kita perlu menangguhkan untuk mendapat data yang lebih lengkap, apakah vaksinnya dapat efektif digunakan atau tidak.” (https://www.wits.ac.za/covid19/covid19-news/latest/oxford-covid-19-vaccine-trial-results.html)

Dan masih banyak kejadian serupa dibelahan dunia lainnya, saat menggunakan vaksin Big Pharma tersebut. Nanti kalo saya ungkap satu persatu, anda bakal melongo membaca paparan yang saya berikan.

Kesimpulannya: apakah vaksin tersebut aman atau nggak? Silakan jawab sendiri.

Jangan lupa sruput lem-nya dulu, Kawan.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


4 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Tolong ungkapkan saja bang, kalau itu memang kebenaran, demi kemanusiaan ini masalah kesehatan dan nyawa orang banyak.

    Teknologi yang digunakan
    Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca-Oxford dengan nama AZD1222 dikembangkan dengan platform vektor adenovirus. Artinya, vaksin ini dikembangkan dari virus yang biasanya menginfeksi simpanse dan dimodifikasi secara genetik untuk menghindari kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia. Virus tersebut membawa sebagian materi dari virus Corona yaitu protein spike. (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5485432/perbandingan-vaksin-covid-19-astrazeneca-vs-sinovac-jenis-hingga-harganya)

    Pembuatan vaksin dengan modifikasi gen, baru pertama kali dan diujicobakan langsung ke manusia saat ini.

    Terima Kasih

  2. Setelah melihat berbagai kejanggalan vaksin Astra Jenaka, menurut abang, apakah si Presiden mengetahui hal tsb? Dan gimana peran BIN yang katanya dibawah Presiden langsung (minimal ngasih info Presiden lah). Apa gara2 sudah “kontrak” shg sedemikian rupa…

error: Content is protected !!