Menyoal Bangsa Pilihan (*Bagian 1)


528

Menyoal Bangsa Pilihan (*Bagian 1)

Oleh: Ndaru Anugerah

Selama ini kita mengenal ada 12 suku bangsa Yahudi yang berasal daari garis keturunan Yakub. Dikisahkan menurut kitab suci, bahwa Yakub kemudian membagi tanah Kanaan bagi ke 12 anaknya: Reuben, Simeon, Lewi, Judah, Gad, Dan, Naphtali, Isaachar, Zebulun, Joseph dan Benjamin. (https://www.churchofjesuschrist.org/bc/content/shared/content/images/gospel-library/manual/14886/14886_000_ClrngBk_OT_pg9.pdf)

Namun, Lewi dan Joseph tidak mendapat pembagian tanah tersebut. Lewi adalah pendeta tertinggi sehingga tidak berhak atas pembagian tanah tersebut. Sementara bagian untuk Joseph kemudian diwariskan pada kedua anaknya: Mannaseh dan Ephraim.

Jadilah kedua belas orang (Reuben, Simeon, Judah, Gad, Asher, Dan, Naphtali, Isaachar, Zebulun, Benjamin, Mannaseh, dan Ephraim) itulah yang kemudian mendapatkan hak atas tanah Kanaan. Kedua belas itulah yang dikenal sebagai kedua belas suku Israel. Merekalah nenek moyang bangsa Yahudi. (https://www.compellingtruth.org/twelve-tribes-Israel.html)

Saat Kanaan (Palestina) diserang oleh bangsa Assyria, konon hanya tersisa 2 suku bangsa (Judah dan Benjamin) yang bertahan dari serangan tersebut, sementara 10 suku lainnya (Reuben, Gad, Simeon, Dan, Naphtalim, Isaachar, Zebulon, Asher, Mennaseh dan Ephraim) dianggap musnah.

Ya mungkin saja 10 suku tersebut ada yang selamat dari serangan dan bisa bertahan hidup. Kalopun begitu kejadiannya, ‘keberadaan’ mereka tetap jadi misteri.

Dan pada masa pendudukan Romawi di Palestina, sebagian besar bangsa Yahudi yang tersisa, menyebar ke berbagai belahan dunia, terutama ke Eropa sebelum akhirnya kembali ke Palestina karena tekanan kekaisaran Romawi. (https://www.jstor.org/stable/pdf/3259319.pdf)

Bangsa Yahudi sendiri, belakangan terbagi atas 2 kelompok besar. Pertama yang disebut Ashkenazi (yang berasal dari Rusia dan Eropa Timur), dan yang kedua Sephardim (yang berasal dari Spanyol). Namun mayoritas kelompok Yahudi dunia saat ini, 90%-nya didominasi oleh Ashkenazi alias Yahudi Eropa. (https://www.myjewishlearning.com/article/sephardic-ashkenazic-mizrahi-jews-jewish-ethnic-diversity/)

Pertanyaannya: apakah Yahudi Ashkenazi merupakan keturunan para nabi suci seperti Abraham, Yakub dan Ishak seperti yang dikisahkan kitab suci?

Disinilah masalah muncul. Ada dua hipotesis yang mendukung maupun yang menentangnya. Yang mendukung adalah hipotesis Rhineland, sementara yang menentang adalah hipotesis Khazarian. (https://academic.oup.com/gbe/article/5/1/61/728117)

Kedua hipotesis itu saling bertentangan. Di Barat sana, hipotesis Rhineland-lah yang lebih populer ketimbang hipotesis Khazarian.

Nah, menurut hipotesis Rhineland (Rhine adalah nama sungai di Jerman), Yahudi Ashkenazi merupakan keturunan Yahudi dari Kanaan di Timur Tengah, yang kemudian bermigrasi ke Eropa. (https://archive.org/details/shorthistoryofje00bren/page/96/mode/2up)

Dikisahkan bahwa proses migrasi tersebut memakan waktu sekitar 200 tahun. Kemudian pada abad ke-15, sekitar 50 ribu bangsa Yahudi mengisolasi diri sebelum meninggalkan Rhineland (di Jerman) menuju kawasan Eropa Tengah dan Eropa Timur.

Di tempat yang baru, populasi Yahudi Ashkenazi berhasil berkembang pesat melebihi komunitas lainnya, meskipun terjadi perang, wabah dan juga kesulitan ekonomi akibat migrasi ke tempat yang baru tersebut. Inilah yang dikenal dengan istilah hyperbaby boom alias ledakan populasi. (https://europepmc.org/article/med/23241444)

Inilah yang dapat menjawab kenapa populasi Yahudi dapat mencapai angka 8 juta orang pada abad ke-20.

Namun narasi ledakan populasi tadi terbilang ganjil dan kurang masuk akal. Setidaknya Science Daily di tahun 2010 mengungkapkan pendapat sejumlah pakar seperti Prof. Harry Ostrer dan Dr. Gil Atzmon. (https://www.sciencedaily.com/releases/2010/06/100603123707.htm)

Terlepas dari semua pendapat ahli tersebut, intinya hipotesis Rhineland mengklaim bahwa Yahudi Ashkenazi merupakan garis keturunan ‘bangsa pilihan’ yang berasal dari Timur Tengah sana.

Sementara di kubu hipotesis yang bertentangan, setidaknya ada 2 tokoh yang menyatakan bahwa Yahudi Ashkenazi bukanlah keturunan para nabi suci (Abraham, Yakub dan Ishak), karena bukan berasal dari Timur Tengah. Pertama filsuf Perancis, Ernest Renan dan yang kedua Arthur Koestler.

Merekalah yang mengusung hipotesis Khazarian. “Nenek moyang bangsa Yahudi Ashkenazi sebagian besar bukan dari Kanaan, tapi dari Khazaria yang merupakan sebuah kawasan di Kaukasus,” demikian ungkap Ernest Renan dalam bukunya Judaism as a Race and as Religion (1883).

Lalu darimana asalnya kalo bukan dari Timur Tengah sana?

Berasal dari suku Turki di Eurasia yang kemudian mendirikan Imperium Khazaria sejak abad ke-6. Pada abad ke-8, penguasanya masuk Yahudi meskipun mereka bukan keturunan Yahudi. Bahasa mereka-pun adalah Yiddish dan bukan Ibrani, karena mereka bukan keturunan Yahudi, ungkap Renan.

Menyusul jatuhnya kekaisaran Khazaria akibat serbuan Mongol pada abad ke-13, Yahudi Khazaria dipaksa bermigrasi ke Eropa Timur dan Eropa Tengah, dan belakangan mereka inilah yang disebut sebagai Yahudi Ashkenazi.

Pandangan Renan tentang asal usul bangsa Yahudi tersebut, akhirnya dituding sebagai pandangan yang bersifat anti-Semit oleh seorang scholar Yahudi bernama Moritz Steinschneider di tahun 1860. (https://www.researchgate.net/publication/313990007_Anti-Semitism)

Bagaimana dengan pendapat Arthur Koestler?

Saya akan ulas pada bagian kedua nanti beserta paparan yang berisi simpulan pada kedua hipotesis tersebut.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!