Menyaring Virus?


509

Menyaring Virus?

Oleh: Ndaru Anugerah

Apa syarat utama suatu masker dapat berfungsi dengan baik?

Jika dan hanya jika, masker tersebut dapat menyaring partikel. Ini logis, mengingat itulah fungsi utama dari masker untuk digunakan, bukan?

Dan untuk bisa menyaring partikel, syarat utamanya ukuran pori dari masker tersebut harus lebih kecil daripada partikel yang akan disaringnya. Kalo nggak, maka partikel-nya akan mudah lolos dari proses penyaringan.

Selain itu, pemasangan masker juga layak menjadi pertimbangan selama digunakan agar nggak terjadi kebocoran.

Memangnya berapa ukuran partikel-partikel yang akan disaring oleh masker?

Department of Dermatology dari Oregon Health & Science University di Portland AS kasih datanya. Menurut hasil penelitian mereka, ukuran virus Corona itu 0,1 µm alias mikron.

Lalu berapa ukuran pori dari masker?

Untuk masker N95, ukuran porinya 0,1 – 0,3 mikron. Sedangkan pori masker bedah standar yang banyak dipakai dimana-mana, 0,3 – 10 mikron. (https://www.ohsu.edu/sites/default/files/2020-03/Proposed%20Solution%20for%20face%20mask%20reuse_Final%20(web).pdf)

Dengan data tersebut apa yang bisa disimpulkan?

Virus Corona bisa dengan mudahnya masuk melalui pori-pori masker bedah yang diameter-nya 100 kali lebih besar dari virus itu sendiri.

Bagimana dengan masker kain?

Kalo ukuran masker kain yang 3 lapis sekalipun, ukuran porinya sudah pasti lebih besar dari masker bedah. Artinya, upaya menyaring virus menjadi sesuatu yang sia-sia belaka.

Mungkin anda bisa berkilah, “Kan saya pakai masker N95, bukan masker bedah?”

Itupun sama saja, mengingat kalopun ukuran porinya bisa menjaring virus, tapi memakainya secara tepat guna mencegah kebocoran, jelas masalah tersendiri dalam upaya mencegah laju penularan virus. Itupun hanya bisa dipakai 2-3 kali saja alias nggak bisa dipakai selamanya. (https://www.medpagetoday.com/infectiousdisease/covid19/85982#:~:text=N95%20respirators%20can%20be%20safely,times%2C%20a%20government%20study%20showed.)

Belum lagi bahaya yang jauh lebih parah jika seseorang terus menerus memakai masker pada dirinya. (baca disini dan disini)

Apakah aturan pakai masker dapat mencegah penularan Kopit?

Silakan anda simpulkan sendiri.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


2 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Bang, di Eropa kok banyak uji coba konser kopid (nular apa tidak)? melibatkan ribuan orang. Respon Ndoro Besar n WHO gimana ya. Apa itu cuma basa-basi atau gimana bang…

error: Content is protected !!