Menuju Nuremberg 2.0?


514

Menuju Nuremberg 2.0?

Oleh: Ndaru Anugerah

“Bang, kapan pengadilan melawan skenario plademi Kopit yang digagas oleh Dr. Reiner Fuellmich bakal digelar?” kurleb begitu pertanyaan yang diajukan beberapa netizen menanggapi postingan saya pada Mei 2021 silam. (baca disini)

Sebagai analis, saya mengikuti terus sepak terjang seorang berhati mulia sekelas Dr. Fuellmich. Dan sudah tentu saya akan mengulas langkah yang diambil olehnya dalam melawan kartel Ndoro besar yang ada dibelakang plandemi Kopit.

Dan beberapa hari yang lalu, ada secercah harapan soal persidangan itu.

Maksudnya?

Ada laporan yang diajukan ke pengadilam internasional oleh Dr. Sam White, Philip Hyland, Lois Bayliss dan Mark Sexton pada 20 Desember 2021 silam. Isi laporannya terkait gugatan hukum atas skenario plandemi yang diterapkan di dunia, terutama yang menyangkut vaksinasi global.

Singkat cerita, setelah bukti-bukti diberikan oleh pelaporan, polisi Inggris menyatakan bahwa kasusnya bisa dibawa ke pengadilan internasional. Proses ini melibatkan Kepolisian Hammersmith, Polisi Metropolitan Inggris dan juga Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). (https://vaxx.free2shine.net/uk-vaccine-crime-investigation/)

Dan ini sudah resmi diluncurkan lewat Nomor Kasus 6029679/21 melalui Kantor Polisi Hammersmith, dan Nomor Kasus ICC OTP-CR-473/21 melalui ICC. Jadi ada 2 delik gugatan hukum yang dilayangkan. Dan International Criminal Court-lah yang sangat mengundang perhatian publik dunia.

Pertanyaannya: apakah delik pengaduan sah ini diliput oleh media mainstream?

Anda pasti tahu jawaban atas pertanyaan tersebut, bukan? Kenapa peristiwa penting yang menyangkut kejahatan kemanusiaan justru nggak mendapat porsi pemberitaan? Mana selogan yang menyatakan bahwa press harus netral?

Lupakan soal itu.

Setelah laporan diajukan, secara mengejutkan ada dokumen ‘bocoran’ yang dirilis oleh ICC yang point-nya adalah tuduhan pelanggaran Kode Nuremberg yang dilakukan terkait plandemi Kopit dan program vaksinasi global. (https://www.docdroid.com/WUjv6iw/icc-complaint-7-1-pdf)

Siapa yang berkepentingan dalam memberi bocoran tersebut?

Nggak ada yang tahu secara pasti.

Seperti kita ketahui bersama, sejak Juli 2021 silam, Dr. Reiner Fuellmich selaku kepala Komite Investigasi Corona, telah mewawancarai banyak ilmuwan, dokter, jurnalis dan pakar terkemuka lainnya, berkisar soal kejanggalan dibalik plandemi Kopit.

Dan setelah memeriksa dengan sangat hati-hati semua paparan yang diberikan, Dr. Fuellmich sampai pada kesimpulan bahwa vaksin Kopit dengan sengaja dirancang untuk membunuh manusia demi memuluskan agenda depopulasi. (https://rumble.com/vsaft1-reiner-fllmich-and-50-lawyers-the-vaccines-are-designed-to-kill-and-depopul.html)

Menurut bukti yang ditemukannya, Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson sebagai produsen vaksin pembunuh paling mematikan, telah menggunakan batch spesifik tertentu dengan lot yang dapat dilacak, untuk dapat mencapai tingkat kematian yang tinggi di dunia. (https://www.howbadismybatch.com/)

Setelah mendapatkan bukti yang cukup, maka gugatan hukum diajukan oleh keempat orang di atas, dimana Dr. Fuellmich dan 50 rekan pengacara kondang lainnya akan mendukung langkah hukum yang telah dibuat.

Kapan pengadilan bakal digelar?

Dr. Fuellmich berharap agar proses pengadilan dan penyelidikan yang dilakukan Dewan Juri bisa dieksekusi pada akhir Januari 2022, mengingat bukti-bukti yang diajukan telah cukup. Namun rencana ini sedikit molor.

Siapa yang akan dituntut oleh mereka?

4 nama selaku aktor utamanya. Bill Gates, Dr. Anthony Fauci, Dr. Tedros Adhanom dan Dr, Christian Drosten. Dari keempat aktor tersebutlah plandemi Kopit bisa langgeng hingga saat ini. (https://ecoterra.info/index.php/en/3307-the-public-hall-of-shame-shows-the-corona-criminals?tmpl=component&format=pdf)

Kenapa nggak semua pemain besar dalam kartel Ndoro besar yang dijadikan sasaran?

Setidaknya ada 2 alasan utama. Pertama nggak cukup efektif jika semuanya harus diseret sebagai terdakwa. Dan kedua, jika keempat aktor utama berhasil dinyatakan bersalah, maka kartel Ndoro besar yang menyediakan ruang plandemi global, otomatis akan terseret juga.

Jika pengadilan ini berhasil, apakah plandemi Kopit bisa dilanjutkan? Saya pikir anda bisa menalar dengan baik.

Singkatnya ini langkah yang direncanakan dengan sangat baik.

Harapannya satu: pengadilan Nuremberg 2.0 bisa digelar kembali secara menyeluruh, setelah kasus ini berhasil dimenangkan.

Dan beberapa hari yang lalu (5/2), Dr. Fuellmich telah memberikan pernyataan pembukaan mereka di Prosiding Grand Jury pada pengadilan hukum alam internasional.

Ini saya berikan sumber video-nya plus transkrip opening speech, agar anda bisa baca dan lihat. (https://www.algora.com/Algora_blog/2022/02/09/grand-jury-proceeding-for-covid-19-crimes-against-humanity-expert-witnesses-testimonies-begin-saturday-12-february)

Saya pikir, kita semua harus mendoakan agar jalannya persidangan bisa lancar dan yang terpenting adalah aktor utama yang berada dibalik plandemi bisa dicokok sesuai harapan kita semua.

Good luck, fellas!

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!