Kisah Kondominium Ndoro Besar (*Bagian 2)
Oleh: Ndaru Anugerah
Pada bagian pertama tulisan saya sudah mengulas tentang alasan digulingkannya Tsar Romanov di Rusia karena memang adanya kontras kepentingan dengan Ndoro besar. Tapi sekali lagi, semua yang saya kemukakan berbasis data dan bukan mengandalkan jigong atau opini semata. (baca disini)
Lantas bagaimana jalannya Revolusi Bolshevik?
Untuk ‘menggelar’ suatu momen revolusi, maka rakyat harus dibombardir dengan propaganda agar maksud rakyat muak dan benci dengan pemimpin dzalim sehingga akhirnya punya pemahaman bersama bahwa sang pemimpin layak untuk ditumbangkan.
Ini yang kemudian terjadi di Rusia sebelum revolusi meletus.
Kisah dimulai saat Rusia berperang melawan Jepang di tahun 1904. Jacob Schiff kasih bantuan dana perang ke Jepang buat menghancurkan kekuatan Rusia. Berkat bantuan tersebut, Jepang sukses menghancurkan armada Rusia di Port Arthur.
Bahkan karena jasa Schiff yang telah membantu kemenangan Jepang, Kaisar Mikado menganugerahi Schiff dengan medali penghargaan. Dan Schiff bisa tersenyum bahagia karena langkah pertamanya terbilang sukses, bahkan dianggap pahlawan oleh bangsa Jepang. (https://www.jstor.org/stable/23880523)
Karena kekalahan itu, ribuan tentara dan pelaut Rusia ditawan Jepang. Saat itulah propaganda Marxis disebar ke dalam sel-sel penjara yang menyasar para tawanan Rusia. Intinya apa lagi kalo bukan ajakan memusuhi Tsar Rusia karena telah ‘menghisap’ rakyat proletar.
Siapa yang mendistribusikan pamflet tersebut? Tentu saja Schiff dengan cara membayar perusahaaan percetakan propaganda Marxis untuk disebar ke kamp-kamp penjara tentara Rusia di Jepang.
Bukan itu saja. Revolusioner yang fasih berbahasa Rusia dan telah mendapatkan pelatihan di New York kemudian diterjunkan ke kamp penjara guna mengindoktrinasi prajurit Rusia agar punya pemahaman revolusi yang sama.
Namanya propaganda, (seperti saat Kopit berlangsung), kalo tiap hari dibombardir dengan konten yang sama, apa nggak konslet kepala anda? Begitupun dengan prajurit Rusia yang ditawan dan sudah kehilangan harapan. Rasa benci kepada Tsar yang ditanamkan secara perlahan kelak akan menuai hasilnya.
Dan benar saja, saat perang Russo-Japanese berakhir dan para prajurit Rusia akhirnya dipulangkan ke negara asalnya, itu sudah jadi modal yang cukup untuk mengadakan gerakan pemberontakkan terhadap Tsar Rusia. Kelak merekalah yang menjadi pelopor pemberontakkan di kalangan militer saat kaum Komunis mengambil alih Rusia.
Lantas bagaimana dengan operator lapang Revolusi Bolshevik?
Salah satu agen revolusioner binaan Schiff adalah Leon Trotsky. Saat Trotsky diusir dari Perancis pada Januari 1916, siapa yang menampungnya di AS selain Schiff?
Fakta tentang dukungan yang diberikan Schiff bagi suksesnya Revolusi Bolshevik bukan isapan jempol. Setidaknya di tahun 1949, cucu Jacob Schiff yaitu John Mortimer Schiff mengamini hal tersebut.
Berbicara kepada jurnalis Cholly Knickerbocker yang kemudian diterbitkan pada New York Journal American, John mengatakan bahwa kakeknya telah memberikan sekitar USD 20 juta untuk kemenangan Komunisme di Rusia.
Ini klop dengan perlakuan yang diterima Trotsky saat menjalani hari-harinya di New York sebelum diutus kembali ke Rusia. Dalam pengakuan Trotsky yang ditulis pada bukunya My Life, dia mengatakan, “Selama disini saya telah mendapatkan perlakuan istimewa dari seorang teman kaya.”
Coba pikir, apa ada pertolongan yang gratis tanpa pamrih? Apalagi ini diberikan pada sosok ‘revolusioner’ sekelas Leon Trotsky yang jadi ‘musuh’ bebuyutan kapitalisme AS. “Kelas proletar kok dijamu bak bangsawan?” (https://www.globalgreyebooks.com/my-life-ebook.html)
Jadi ngapain Trotsky ada di New York? Nggak lain ‘dipersiapkan’ sebagai pemimpin kaum proletar Rusia saat Revolusi Bolshevik meletus.
Saat Trotsky kembali ke Petrograd pada bulan Mei 1917 dengan membawa uang sebanyak USD 10 ribu guna persiapan Revolusi Bolshevik, siapa yang modalin dirinya? Apa mungkin sekelas Trotsky yang gembel punya uang sebanyak itu?
Kemudian, saat Trotsky ditangkap oleh pasukan Inggris saat perjalanan pulangnya kembali ke Rusia, siapa yang melobi agar dirinya dibebaskan? Padahal kita tahu bahwa Rusia adalah sekutu Inggris pada PD I. Colek Rusia sama saja ngajak berantem Inggris. Kok bisa dibebaskan?
Lalu siapa yang melapangkan jalan Trotsky untuk bisa bepergian dari New York ke Petrograd, kecuali Presiden Woodrow Wilson?
Tentang ini, Prof. Antony C. Sutton menuliskan dengan apik, “Presiden Wilson adalah ibu peri yang memberi Trotsky ‘paspor’ untuk kembali ke Rusia guna ‘menggelar’ revolusi.” (https://www.academia.edu/37228305/Antony_Sutton_Wall_Street_and_The_Bolshevic_Revolution_pdf)
Bahkan di Rusia sebelum dan selama revolusi berlangsung, banyak pengamat dan wartawan yang menuliskan tentang aktivitas klandestin para agen Inggris dan AS di Petrograd dalam memberikan uang guna menyokong pemberontakkan. (baca ‘Czarism and Revolution’ karya Arsene de Goulevitch)
Jangan heran saat Tsar Nicolas II dipaksa turun tahta karena Revolusi Bolshevik, Jacob Schiff sangat gembira dan mengatakan, “Apa yang kami harapkan dan perjuangkan selama bertahun-tahun akhirnya tewujud.” (“Mayor Calls Pacifists Traitors,” The New York Times, March 24, 1917)
Ya gimana nggak senang, lha wong proyek rekayasanya mendulang sukses. Terbayang dong nilai konsesi minyak yang bakal didapat oleh sang Ndoro besar dari penguasa ‘proletar’ Soviet di kemudian hari.
Dan satu lagi yang perlu dicatat. Runtuhnya kekaisaran Rusia otomatis menguatkan posisi Jerman di Eropa. Memang ini skenario selanjutnya guna menggelar PD II, dimana Jerman di bawah Hiter akan mendominasi proyek besar tersebut dengan segudang rekayasa lainnya.
Jangan heran jika kemudian Uni Soviet dapat menjadi kekuatan super power di dunia, ya karena ada ‘sentuhan’ sang Ndoro dibelakangnya. Makanya para pengamat geopolitik menjuluki USSR sebagai kondominium elite global.
Kalo kemudian kondominium ‘diruntuhkan’, menjadi hal yang wajar. Mana ada kondominium yang bisa bertahan selamanya?
Saat Mikhail Gorbacev yang menjalin kontak rahasia dengan elite global dan kemudian menyerukan New World Order diakhir masa jabatannya, saya hanya bisa tersenyum. (https://www.theguardian.com/commentisfree/2017/mar/31/putinism-russia-1989-world-order-rejected)
It’s all just a game, kamerad.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
5 commentsOn Kisah Kondominium Ndoro Besar (*Bagian 2)
Dan sejarah bagaimana china mendapatkan teknologi nuklirnya ?
Sabar ya, ksh nafas dulu..😊😊
Lanjut Bang, Bagaimana dengan posisi china, sehingga rakyatnya kena bencana kelaparan ?, setelah komunis memegang kendali di tahun 1949
Dengan dibantainya keluarga tsar 2. Kenapa gak ada yang mau membalas nya. Semua tau russia punya kemampuan tersebut.
Yang mau balas siapa? Trs siapa juga yg mau jd sasaran balas dendam? Apa Ndoro besar yg jd sasarannya? Tentu tdk mgkn bukan?
Mobile Sliding Menu
Yaman: Tinjauan Geopolitik
Yaman: Tinjauan Geopolitik Oleh: Ndaru Anugerah Seorang bertanya kepada saya, “Kenapa nggak pernah bahas soal Yaman, Bang?” Sekali lagi, bukan saya pilih-pilih
Read More...Ketika Sang Ndoro Ditendang
Ketika Sang Ndoro Ditendang Oleh: Ndaru Anugerah Bolivia melalui Bank Sentral-nya, mengembalikan pinjaman sebesar USD 346,7 plus bunganya kepada IMF yang
Read More...Sekali Lagi Tentang Oded Yinon
Sekali Lagi Tentang Oded Yinon Oleh: Ndaru Anugerah Timur Tengah selalu dalam kekacauan dalam beberapa dekade belakangan, disebabkan karena adanya perang
Read More...Ini Permainan Tingkat Tinggi
Ini Permainan Tingkat Tinggi Oleh: Ndaru Anugerah Seorang pembaca bertanya kepada saya menanyakan tentang sikap Rusia terhadap Kopit. “Mendukung atau nggak
Read More...Sekali Lagi Tentang Carter
Sekali Lagi Tentang Carter Oleh: Ndaru Anugerah Seorang teman protes kepada saya perihal tulisan saya tentang Jimmy Carter. “Masa segitu aja
Read More...Sekedar Cari Celah
Sekedar Cari Celah Oleh: Ndaru Anugerah Buntut dari dikeluarkannya kebijakan abrakadabra oleh Facebook Group kepada para pengguna WhatsApp yang berkaitan dengan
Read More...Lo Gue End
Lo Gue End Oleh: Ndaru Anugerah Buntut kerusuhan yang dilakukan pendukung fanatik Trump yang menyasar Capitol Building pada Rabu kemarin (6/1),
Read More...Spekulasi Jack Ma
Spekulasi Jack Ma Oleh: Ndaru Anugerah Miliarder China, Jack Ma nggak tampil di depan umum dalam beberapa minggu terakhir. Spekulasi ‘hilangnya’
Read More...Kebijakan Gula-Gula
Kebijakan Gula-Gula Oleh: Ndaru Anugerah Saat asyik-asyiknya liburan akhir tahun bersama keluarga, tiba-tiba saya dapat pesan Whatsapp. Padahal saya berniat untuk
Read More...Kalo Halu Jangan Keterlaluan
Kalo Halu Jangan Keterlaluan Oleh: Ndaru Anugerah Perang melawan ormas RS masih berlangsung. Setelah diburu aparat lantaran melakukan aksi kerumunan di markasnya
Read More...Do Svidaniya Bill
Do Svidaniya Bill Oleh: Ndaru Anugerah Rusia buat kebijakan baru tentang program nuklirnya. Apa itu? Pejabat di Moskow menyatakan bahwa mereka akan
Read More...Capaian Kemajuan China
Capaian Kemajuan China Oleh: Ndaru Anugerah Baru-baru ini, pemerintah China mengeluarkan buku putih yang berisi laporan capaian pembangunan khususnya secara internasional,
Read More...Sanksi Nan Lebay
Sanksi Nan Lebay Oleh: Ndaru Anugerah Bagaimana cara AS untuk menggulingkan suatu negara yang tidak sesuai dengan garis kebijakan Washington? Banyak
Read More...Upaya Pecah Kongsi
Upaya Pecah Kongsi Oleh: Ndaru Anugerah Apa upaya yang dilakukan China guna mewujudkan tata dunia baru yang multipolar dan berkeadilan? Salah
Read More...Menggandeng Vatikan
Menggandeng Vatikan Oleh: Ndaru Anugerah Baru-baru ini terbentuk aliansi baru yang bernama Council for Inclusive Capitalism. Aliansi ini dibawah arahan Lynn
Read More...Misteri MH370
Misteri MH370 Oleh: Ndaru Anugerah 8 Maret 2014. Sebuah pesawat komersial bernomor penerbangan MH370 yang mengangkut 239 penumpang dan awaknya hilang
Read More...Ketika Sejarah Dilupakan
Ketika Sejarah Dilupakan Oleh: Ndaru Anugerah Benghazi, 15 Februari 2011. Terjadi penangkapan aktivis yang melakukan aksi demonstrasi di kota terbesar kedua
Read More...Mengapa Orang Percaya Propaganda (*Bagian 1)
Mengapa Orang Percaya Propaganda (*Bagian 1) Oleh: Ndaru Anugerah Kenapa begitu banyak orang ketakutan saat pandemi berlangsung? Kenapa orang membiarkan dirinya
Read More...Kisah Kondominium Ndoro Besar (*Bagian 2)
Kisah Kondominium Ndoro Besar (*Bagian 2) Oleh: Ndaru Anugerah Pada bagian pertama tulisan saya sudah mengulas tentang alasan digulingkannya Tsar Romanov
Read More...Kisah Kondominium Ndoro Besar (*Bagian 1)
Kisah Kondominium Ndoro Besar (*Bagian 1) Oleh: Ndaru Anugerah “Dalam satu tulisan Abang pernah bilang bahwa Uni Soviet adalah kondominium elite
Read More...Yang Kaya Makin Kaya
Yang Kaya Makin Kaya Oleh: Ndaru Anugerah Kebijakan penutupan alias lockdown yang dipicu oleh hadirnya pandemi, mengakibatkan kebangrutan dan pengangguran secara
Read More...Memang Apa Bahayanya?
Memang Apa Bahayanya? Oleh: Ndaru Anugerah Saya terharu membaca pesan-pesan yang diberikan para pembaca setia saya. Mayoritas mengucapkan rasa terima kasihnya
Read More...Makanan Masa Depan
Makanan Masa Depan Oleh: Ndaru Anugerah Apa inti dari The Great Reset yang diusulkan oleh WEF? Dalam bidang pangan, ada 3 hal
Read More...Menjawab Teka-Teki
Menjawab Teka-Teki Oleh: Ndaru Anugerah “Bang, kasus positif Kopit dimana-mana turun secara drastis,” ungkap seseorang. Saya hanya tersenyum, karena itu sudah saya
Read More...Bersiap Untuk Grand Solar Minimum
Bersiap Untuk Grand Solar Minimum Oleh: Ndaru Anugerah Bertepatan dengan Hari Valentine tahun ini, Texas dihantam badai es yang mencapai -20°
Read More...